1. Story of us

1.6K 107 18
                                    


Rivanna Evelyn Bianca, satu-satunya wanita yang berada dalam salah satu divsi yang merupakan bagian dari Kantor pemerintahan yang menangani Kegiatan ekspor-Impor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rivanna Evelyn Bianca, satu-satunya wanita yang berada dalam salah satu divsi yang merupakan bagian dari Kantor pemerintahan yang menangani Kegiatan ekspor-Impor.

Pagi ini benar-benar menyebalkan bagi Bianca, pasalnya ketika gadis itu hendak berangkat ke kantor menggunakan sepeda motornya, tiba-tiba diberhentikan oleh seorang polisi lalu lintas, ya alasannya adalah karna lampu motor yang digunakan Bianca mati total. Ya begitulah Bianca, gadis yang sangat teliti namun jika sudah teledor tidak akan penah terkontrol.

"Kenapa tuh muka ? udah kaya yang baru dianiaya aja." Celetuk salah satu pegawai kantor yang baru saja datang dan melewati meja kerja Bianca. Ya siapa lagi kalau bukan Muhammad Jovan Satria, sang penghuni meja kerja paling pojok yang Bianca panggil dengan sebutan Malika. Tau sendiri lah ya artinya, gak perlu Bianca jelasin.

"Diem lo Malika." Jawab Bianca dengan ketus.

"Palingan dia ditagih ibu kost van, ini udah akhir bulan." Sahut Ardian, salah satu pegawai yang mejanya berada disamping meja Bianca.

"Sok tau." Lagi-lagi Bianca ketus. Tapi bagi Jovan dan Ardian Bianca bukan ketus tapi karena memang mereka sudah mengenal Bianca kalau ia memang seperti itu. Judes. Kalau kata Ardian mah dan galak bagi Jovan.

Bianca mencium bau yang tak asing, aroma nasi uduk yang berasal dari meja Ardian. Memang setiap pagi Ardian menyempatkan sarapan, satu bungkus nasi ditambah satu bungkus sari roti. Ya gimana badan Ardian gak gede sama tinggi kalau sarapannya aja nasi sama roti. Apa daya Bianca yang sarapan aja kalau sempet, gadis itu lebih memilih bangun agak siang dan tak menyempatkan sarapan.

"Gak bosen apa nasi uduknya mas oki aja ?" Tanya Bianca pada Ardian yang tengah siap melahap nasinya.

Tanpa menjawab, Ardian Langsung menyodorkan sebuah sendok ke mulut Bianca, dan tanpa menolak Bianca langsung melahap nasi yang disuapi oleh Ardian. Bianca selalu bersyukur, meskipun dibagian divisinya ia merupakan wanita satu-satunya tapi ada Ardian dan Jovan yang sering membantunya bahkan umur mereka tak jauh berbeda hanya selisih satu tahun. Itulah mengapa Bianca sangat dekat dan nyaman Bersama Jovan dan Ardian.

"Makanya punya pacar biar ga makan nasi uduk mas Oki terus."

"Kalo pacarnya Lo, ntar emang gue bakal dibikinin ? Lo sendiri aja sering lupa sarapan." Tanya Ardian membuat Bianca terkejut.

"Ya..gue bikininlah, tapi kalo pacarnya ...bukan lo." Kata Bianca.

Ardian hanya tersenyum mengejek kemudian melanjutkan makannya.

---

Hari Jum'at, di kantor Bianca selalu melakukan olahraga rutinan. Dari jam tujuh pagi hingga jam 8. Namun banyak pegawai yang selalu melanjutkan rutinitasnya mengunjungi Fitness corner. Begitupun dengan Bianca, Ardian dan Jovan.

NUTRISINBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang