2. Sakura

1.4K 234 20
                                    

Pagi hari, gadis cantik itu membuka mata dan menampakkan indah emerald-nya. Ia terbangun saat alarm ponselnya berbunyi dan menunjukkan pukul 7 pagi. Setelah mematikan alarm dan sejenak mengumpulkan seluruh nyawanya, kemudian ia membuka chat masuk di ponselnya.

From: Haruka

Aku sudah berangkat, ada beberapa urusan di kantor. Aku akan menjemputmu nanti malam.

Gadis itu mengerucutkan bibir karena tidak senang setelah membaca pesan tersebut. Ia pun kini berdiri dari ranjang lalu keluar kamar menuju dapur. Dan seperti biasa, ia membuat roti panggang dan segelas susu dingin untuk sarapan.

Haruno Sakura, gadis berusia 23 tahun itu sedang asik menikmati sarapan paginya seorang diri. Ia adalah gadis dengan pribadi yang ceria, namun juga pemalu. Sakura adalah gadis yang tinggal jauh dari orang tuanya. Ia memilih hidup dan bekerja di Konoha, sedangkan orang tuanya tinggal di Amegakure, sebuah kota kecil yang asri. Keluarga Sakura memiliki perkebunan disana .

Sakura saat ini sedang menjalani tahun pertamanya sebagai seorang perawat di rumah sakit Internasional Konoha. Dan sejak itulah ia tinggal di sebuah apartemen bersama Haruka, orang yang paling ia percaya di dunia ini melebihi siapapun.

Usai sarapan, Sakura mencuci piring dan membereskan apartemen sebelum pergi mandi. Kebetulan hari ini ia mendapat Shift kerja siang jadi bisa agak santai dan sedikit bersih-bersih. Meskipun apartemen itu milik Haruka, tetapi Sakura selalu menjaga dan merawatnya dengan rapih dan bersih.

💘💘💘

Malam hari di sudut kota, Sasuke sedang berkumpul bersama dua sahabatnya, Naruto dan Sai di sebuah bar yang ramai pengunjung.

"Aku kan sudah bilang, kau harus segera cari wanita untuk mendampingimu Teme. Memangnya kau mau hidup sebagai bujang lapuk?" ucap Naruto yang duduk di samping kanan Sasuke.

"Kau tau aku malas berkomitmen dengan wanita, merepotkan." sahut Sasuke sambil meneguk segelas cocktail.

"Yah, kau benar. Terkadang wanita itu memang merepotkan. Tetapi kau harus ingat, mereka juga bisa memuaskan." ucap Sai sambil mengendikkan bahunya.

"Sai benar, kau harus mulai berpikir untuk memiliki satu lubang untuk pemuas nafsumu. Supaya kau tidak mencari lubang lainnya lagi." ucap Naruto dengan alis yang naik turun.

"Kalian malah membuatku pusing." sahut Sasuke, ia mulai frustasi.

Saat mereka masih duduk santai menghadap meja bar, tiba-tiba saja seseorang menerjang dari belakang hingga membuat Sasuke terdorong dan menabrak meja. Rupanya ada dua orang pengunjung yang tengah berkelahi. Salah satu orang itu bergerak membabi buta dengan menggenggam botol kaca bekas minuman di tangannya.

Sasuke yang tengah tersungkur pun langsung menoleh mencerna keadaan. "Apa- apaan kau?!"

Namun pria yang mabuk berat itu malah menghantam kepala Sasuke dengan botol anggur tersebut hingga pecah. Naruto spontan berdiri dan langsung meninju wajah pria yang mabuk tak terkendali itu. Dan pria itu pun langsung tumbang di tempat.

"Brengsek!" Umpat Naruto.

Sementara Sai dengan sigap membantu Sasuke untuk bangkit. Pria itu sedikit pusing usai merasakan hantaman keras di kepalanya, darah mulai mengalir melewati pelipisnya.

"Sasuke, kepalamu!" ucap Sai.

Sasuke menyentuh dahinya yang terasa kebas dan linu, ia mendapati bercak darah di telapak tangannya. "Ah, sial!! Dasar brengsek!!"

Sasuke hendak berdiri dan menghajar pria tadi, namun Sai menahannya. "Sudahlah, sebaiknya kita urus lukamu dulu."

"Ayo, kita ke rumah sakit." ucap Naruto sambil membantu Sai memapah Sasuke keluar dari bar. Suasana seketika menegang dan tampak kacau karena ulah dua orang pemabuk tadi. Security pun segera turun mengamankan, sementara Sasuke sudah di dalam mobil dan bersiap keluar.

Fix You (Edited) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang