B U K T I
'Tetaplah begini! Tetap tersenyum karenaku'
🍭🍭🍭🍭
Drrrrttt
DrrrrrttGetaran diatas nakas yang bersumber dari handphone mampu mengalihkan pandangan seorang gadis yang sedang bercermin. Gadis itu segera mengambil handphone diatas nakas lalu menekan tombol berwarna hijau.
"hallo kak" suara gadia itu menyapa orang yang sedang menelfonnya
"gue udah didepan rumah lo Ray" jawab orang disebrang sana, Raya tersentak kaget.
"kak Edgar! Kok nekat lagi sih?" ya penelfon itu adalah Edgar, kenapa Raya cemas? Bagaimana tidak, Edgar menjemputnya didepan gerbang rumahnya.
"gak papa Ray, gue tunggu ya"
Detik selanjutnya Edgar mematikan sambungan telfonnya"tapi kak" bantah Raya, namun dia sadar dia sudah tidak tersambung dengan Edgar
Setelah itu Raya bergegas turun untuk ke ruang makan, sampainya disana dia sudah melihat Mama Papanya sudah makan terlebih dahulu
"pagi" sapa Raya sebisa mungkin dia menyembunyikan rasa cemasnya
"kamu mau sarapan apa sayang?" tawar Melda
"Euum, Raya bawa kesekolah aja ya sarapannya. Raya lupa kalo ada piket hari ini"
"yaudah Mama bungkusin nasi gorengnya" Melda pergi dari ruang makan untuk mengambil tempat bekal Raya.
"buru-buru banget Ray?" Delon dengan suaranya yang masih tetap fokus melahap sarapannya
"kan Raya udah bilang ada piket hari ini Papa ku sayang" jelas Raya lagi
"setau Papa kamu piketnya pas pulang sekolah biasanya" duh duh gimana muka Raya saat ini
"udah ah Pa, sekali-kali biar tau rasanya piket pagi si Raya" bela Melda yang kini sudah berada diruang makan
"nah betul kata Mama" dukung Raya bersemangat
"jagonya pembelaan kalian berdua" Delon terlihat sadis gak sih begini ke anak bini nya?
"yaudah Raya berangkat dulu ya Pa Ma, asslamualaikum" lalu Raya menyalami kedua orang tuanya
"waalaikumsalam" jawab Delon dan Melda bersamaan
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukti
Short Story"Banyak yang meragukan gue, termasuk lo yang gue perjuangkan. tapi gue bakal buktiin ke lo dan ke semua orang" - Rendy Rakalle