Beberapa teori psikologi menyebut perasaan sebagai sesuatu yang kita rasakan. Tapi coba perhatikan contoh berikut ini. "Sakit hatiku mendengar kata-katamu!" Dan "sakit telingaku saat kau berteriak keras didekat telingaku". Kata "sakit" dari dua contoh di atas jelas memiliki pengertian yang berbeda meski sama-sama berdimensi rasa. Rasa sakit pada pernyataan pertama tidak bersifat fisiologis. Maka kalau di tanya dimana letak sakit itu, kita tidak bisa menyebut secara pasti, Orang-orang menyimbolkan letak sakit itu berada di hati. Sedangkan pada kata sakit pernyataan yang kedua bersifat fisiologis karna itu kalau ditanya dimana letak rasa sakit itu, kita bisa menyebut telinga, karna rasa sakit itu memang berada di telinga.
Kedua kata sakit di atas sama-sama berbicara tentang rasa tapi dalam dimensi yang berbeda. Yang satu berdimensi psikologis (kejiwaan) dan yang satu berdimensi fisiologis (fisik). Dapat kita tebak manakah yang di sebut perasaan? Ya. Jawabannya adalah yang pertama.
Ada perbedaan yang mendasar antara rasa yang dirasakan oleh jiwa (perasaan) dan yang dirasakan oleh fisik. Jika kita menusuk tangan (indra kulit) 10 orang dengan menggunakan jarum, maka kesepuluh orang tersebut akan merasakan sakit pada tangan mereka. Tapi berbeda, jika kita hadapkan satu peristiwa contoh peristiwa meninggalnya ayah, pada 10 orang yang berbeda. Tiap orang akan merasakan sesuatu yang berbeda. Yang satu mungkin akan histeris, sedang yang lain bisa jadi sedih tapi tidak sampai histeris, dan yang lainnya mungkin di anggap biasa. Dari dua peristiwa diatas dapat kita ambil kesimpulan, rasa sakit (indrawi) bersifat statis dan mekanistis tetapi perasaan bersifat dinamis.
Jadi, perasaan adalah salah satu fungsi merasa bagi jiwa seperti perasaan marah, sedih, bahagia, gembira, malas, bosan, dsb. Sedangkan rasa sakit seperti sakit pada kulit yang terluka, bau harum, suara yang memekakkan telinga atau rujak yang pedas bukanlah fungsi perasaan, tetapi fungsi indrawi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMBACA PIKIRAN ORANG
Ciencia FicciónBanyak sekali manfaat yang akan kita peroleh jika kita mempelajari dan memahami bahasa tubuh yang disampaikan seseorang, baik di sertai ucapan maupun tidak. Kita akan mengetahui fikiran, perasaan, keinginan, harapan, tujuan, motivasi dan apa saja ya...