Four Months

80 13 1
                                    

Hiyoshi dan Ishtoria harus memperpanjang liburan mereka. Mereka terjebak di Wakasa karena pelabuhannya, yang menjadi satu - satunya pelabuhan di pulau yang menjadi lokasi Wakasa, dan seluruh kapal telah dihancurkan akibat serangan Oda Hiroshiro. Ditambah, tidak akan ada kapal yang datang karena akses pelabuhan telah hancur.

"Yeah... sepertinya kita terjebak di sini selama empat bulan," kata Hiyoshi saat ia dan Ishtoria bersantai di sebuah kedai teh.

"Empat bulan waktu yang lama," kata Ishtoria, "apa Tuan dan Nyonya von Blütcher tidak akan menanyakan uang sewa kita?"

"Aku yakin mayat hidup yang menjaga toko akan memberi tahu Nyonya von Blütcher kalau kita belum kembali."

Hiyoshi meminum teh hijaunya yang sangat pahit. Sementara Ishtoria memakan dorayaki isi kacang merah yang manis.

"Ishtoria, aku minta maaf karena tidak bisa mengantarmu ke makam ayahmu," kata Hiyoshi.

"Tidak apa - apa, kita bisa melakukannya lain kali. Tahun baru mungkin?"

"Benar, kita bisa melakukannya saat itu."

Hiyoshi kembali meminum tehnya. Ia sudah tidak tahan lagi dengan rasa pahit itu. Ia lalu memakan jatah dorayaki miliknya untuk menghilangkan rasa pahit tersebut.

"Bagaimana dengan dengan tempat tinggal kita?," tanya Ishtoria, "pasti mahal tinggal di hotel selama empat bulan."

"Okada-sama menyewakan kamar hotel itu untuk kita selama kita tinggal di sini," kata Hiyoshi, "sudah termasuk makanan dan jasa cuci."

"Kau benar - benar pahlawan di sekitar sini, huh?"

"Iya, semua karena waktu itu."

Hiyoshi lalu berdiri setelah menghabiskan teh dan dorayaki-nya. Ia lalu pergi ke kasir dan membayar apa yang mereka pesan. Sebelum pergi, ia melihat area di sekitar kedai teh itu. Semua bangunan dan fasilitas yang rusak sedang diperbaiki oleh para mayat hidup dan warga kota. Prosesnya begitu cepat, seolah semuanya telah dikerjakan selama berminggu - minggu.

"Cepat sekali. Padahal baru dua hari," kata Hiyoshi, "sepertinya kota ini akan pulih dalam hitungan hari."

....

Hiyoshi dan Ishtoria berjalan - jalan di kota Wakasa yang telah pulih dari kehancuran. Sekarang sudah sekitar satu bulan dan beberapa hari mereka tinggal di Wakasa. Wakasa telah seperti rumah kedua mereka. Orang - orang di sana telah mengenal baik Hiyoshi berkat jasanya dalam melindungi Wakasa dan bersikap ramah karena itu.

Okada Shin telah melebarkan sayap kekuasaannya sampai ke Shima dan memaksa Oda Hiroshiro menjadi gubernur Shima di bawah kendalinya. Selain itu, Tuan Okada juga menyerap suku Emishi di pegunungan untuk menjadi satu di bawah kekuasaannya. Dengan demikian, Klan Okada adalah klan terkuat di Barat Kansai.

"Bagaimana kalau kita memancing nanti malam di sungai?," kata Hiyoshi.

Ishtoria mengangguk, "ayo. Aku yakin ikan banyak yang keluar nanti malam."

"Sekarang musim gugur, kan? Mungkin banyak ikan kecil yang keluar," kata Hiyoshi, "bagaimana kalau kita buat tempura saja?"

"Tempura... aku mau tempura sayur juga."

"Baiklah."

Saat keduanya sedang berbicara, Hiyoshi dan Ishtoria melihat Hiroshiro sedang merokok menggunakan sebuah pipa yang panjang bernama kiseru. Ia sesekali melihat dari balik dinding dan bersembunyi dengan wajah yang sedikit memerah. Setelah itu, ia menghisap kiseru untuk menenangkan dirinya.

Me As Bounty Hunter In This Foreign WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang