Hari-hari terus berganti Jessica, Justin, Achania, dan Rizki tetap berjuang untuk membuat satu lagu. Sudah sekitar satu minggu dua hari mereka membuat lagu, akhirnya lagunya pun selesai. Mereka sangat kelelahan karena selama satu minggu terakhir mereka sangat bekerja keras untuk membuat lagu.
Namun, di sisi lain Emily mulai melakukan rencananya.
"Sekarang udah saatnya gue bilang ke Justin," ucap Emily sambil menghampiri Justin yang sedang berdiri di depan toilet menunggu Rizki.
"Jus! Gue mau ngomong. Ikut bentar deh," ucap Emily sambil menarik Justin dan pergi ke dekat taman.
"Kenapa sih?" Tanya Justin heran.
"Lo ga mau kan ketiga temen lo itu celaka?" Tanya Emily yang membuat Justin semakin bingung.
"Ya ga mau lah. Kenapa sih?" Jawab Justin.
"Kalo gitu, kasih lagu lo, yang udah lo bikin selama satu minggu ini ke gue," ucap Emily.
"Wah, gila ya lo? Ya ga bisa lah," balas Justin.
"Itu sih pilihan lo, ya. Dipikirin baik-baik, jangan lula kabarin gue," ucap Emily sambil berjalan pergi.
"Ini dia bercanda apa beneran sih? Tapi tadi ngomongnya serius banget. Kayaknya beneran deh, tapi gimana dong ini? Gue kan ga mungkin bilang ke yang lain," ucap Justin gelisah dan segera menuju kembali ke toilet.
"Ayo, Jus!" Ucap Rizki yang baru saja keluar dari toilet. Namun Justin terdiam dan tidak mendengarkan Rizki, ia hanya memikirkan apa yang sudah dikatakan Emily barusan.
"Justinn!!!" Teriak Rizki menyadarkan Justin.
"Maaf, udah ya? Yaudah ayo," ucap Justin sambil berjalan pergi.
"Kenapa sih lo?" Tanya Rizki heran.
"Udah ayo jalan aja," jawab Justin sambil menarik Rizki untuk pergi segera ke dalam kelas mereka.
Tiga hari pun berlalu, Justin masih memikirkan tentang ucapan Emily. Tak lama kemudian Emily pun menghampiri Justin.
"Ini kesempatan terakhir lo. Semua keputusan ada di tangan lo. Dan lo harus buat keputusan sekarang," ucap Emily.
Justin pun semakin bingung. Dengan terpaksa ia menjawab ia akan memberikan lagunya kepada Emily.
"Iya, gue kasih lagunya," ucap Justin.
"Gue tunggu besok di taman ini. Pagi-pagi lagunya harus ada di tangan gue," ucap Emily sambil berjalan pergi.
"Aduh, kalo ketauan sama yang lain bisa mati gue," ucap Justin khawatir.
Pada malam harinya, Justin sangat takut dan khawatir. Ia pun akhirnya memanggil mamanya.
"Ma!" Teriak Justin dari kamarnya. "Lagi sibuk ga, ma?" Tanya Justin sambik keluar dari kamarnya.
"Engga, ada apa Jus?" Jawab Lusy, Mama Justin.
"Justin mau tanya sesuatu dong," ucap Justin. "Apa?" Tanya mamanya. Namun disaat itu juga, Justin takut untuk bertanya kepada mamanya. Akhirnya ia memutuskan untuk tidak berbicara apa-apa kepada mamanya maupun anggota lainnya.
"Ga jadi ma, Justin udah tau jawabannya. Justin masuk duluan, ya," ucap Justin sambil berjalan menuju kamarnya dan mencari lirik lagu yang sudah mereka buat. Lagu tersebut sudah hampir selesai. Sesuai dengan rencana Emily. Kali ini rencana nya untuk menjebak Justin, ia berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Harmony
Teen FictionKisah ini menceritakan perjalanan satu buah vokal grup yang mengikuti ajang bernyanyi. Kisah ini juga berceritakan hubungan para anggota nya yang diam-diam ternyata memiliki perasaan yang sama. Mereka melalui banyak masalah dan tantangan dalam mengi...