"Engga kok, eh gue punya usulan buat lagu kita," ucap Justin sekali lagi. "Menurut gue lagu kita itu kurang bagus deh"
"Apanya yang kurang bagus?! Itu udah paling bagus dari semua lagu yang kita udah buat," teriak Achania terkejut mendengar perkataan Justin
"Wah, sakit lu ya?," sahut Rizki
"Emang lagu yang kemarin kenapa? Kertas nya ada di rumah lo? Kita ambil aja deh sekarang?," tanya Jessica dengan sedikit curiga
"Ya jangan sekarang, kan jauh, nanti harus balik lagi kesini," kata Justin
"Latihan hari ini batal aja dulu, gue penasaran sama kertasnya sih," kata Jessica. "Udah sekarang gini aja, kita ke rumahnya Justin terus lanjutin latihan disana sekalian," usul Jessica
"ADUHHHHH. Yaudah iya, udah udah gue jujur nih. Kertasnya ga ada di gue," ucap Justin dengan nada seperti orang menyesal
"Ga ada??!!" teriak Achania dan Rizki bersamaan
"Udah feeling sih gue kalo kertasnya ga ada. Ga ada gimana sih maksudnya?" tanya Jessica heran.
"Gue ga bisa cerita. Pokoknya kita harus buat lagi yang baru" kata Justin
"Engga deh, lu kasih tau dulu alasannya Justinnnnnnnn," ucap Rizki kesal
"Gue ga bisa kasih tau, Ki," balas Justin karena Emily menyuruhnya untuk tidak memberi tahu siapa pun termasuk anggota grupnya.
"Bisa kasih tau aja ga sih?! Gausah ada yang ditutup tutupin!" Sahut Achania kesal
"Achania. Banyak orang, kecilin dikit suaranya," ucap Jessica sambil menggenggam tangan Achania.
"Ya ya ya ya. Gue terpaksa emm.... terpaksa kasih Emily. Karena dia ngancem kita semua," ucap Justin bergetar ketakutan.
"Wah udah gila tuh orang," sahut Achania sambil berniat pergi mencari Emily namun dihadang oleh Jessica "Nia. Udah, jangan."
"Kenapa lu kasih Jus?" tanya Jessica pasrah dengan keadaan
"Ya dia ngancem kalian, bilang mau sakitin kalian, masa iya gue biarin?" jawab Justin.
"Sekarang gini deh, harusnya lu bilang dari awal. Dari awal sejak kertas itu diambil. Ini udah hampir 1 minggu lagi kita tampil, terus sekarang mau gimana? Kan kalo lu bilang dari kemarin kita pasti udah kerjain yang baru kan?" ucap Jessica
"Parah sih lu," ucap Rizki lalu pergi meninggalkan Justin dan Jessica
"Well, jadiin pembelajaran aja. Udah terlanjur juga. Tapi jujur sih, gue kecewa sama lu, Jus. Kita omongin nanti lagi deh gimana ini jadinya, mau dilanjutin atau gimana, dah ya, gue duluan," ucap Jessica sambil berjalan pergi
"Tunggu, tunggu, sorry Jes, tapi jangan lu bilang ke guru ya?" minta Justin
"Terserah lu deh," ucap Jessica ketus dan pergi meninggalkan Justin
Akhirnya mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya di rumah, Justin langsung masuk ke kamar dan memikirkan bagaimana caranya agar teman-temannya bisa memaafkan dia. Namun, meskipun sudah berpikir lama, Justin tetap tidak menemukan cara terbaik selain mencoba untuk merebut lagu tersebut ataupun membuatnya lagi sehingga ia dapat maaf dari teman-temannya
"Pilihannya cuma dua. Diantara gue ambil paksa kertas itu atau bikin lagu baru. Tapi kalo lagu baru ga sanggup deh kayaknya gue," ucap Justin.
Tidak hanya Justin yang berpikir seperti itu, namun teman-teman yang lainnya juga memikirkan cara untuk memperbaiki kesalahan Justin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Harmony
Teen FictionKisah ini menceritakan perjalanan satu buah vokal grup yang mengikuti ajang bernyanyi. Kisah ini juga berceritakan hubungan para anggota nya yang diam-diam ternyata memiliki perasaan yang sama. Mereka melalui banyak masalah dan tantangan dalam mengi...