Tak terasa kini mereka sudah kembali sekolah
Raja,Rega,leo,Sammy,dan Diki sudah kelas XII MIPA
Dan sila,Kila,Dania,saquel,dan anggel kelas XI
Mereka ber 10 sudah berada di kantin ,tiba tiba sila di tlpn oleh shelin sekretaris nya bahwa saat ini ia harus mentanda tangani berkas yang amat penting
"Ges gw cabut duluan ya"ucap sila kepada mereka semua
"Ada apa"tanya Sammy
"Gpp nanti kalian tau"setelah mengatakan itu mereka semua segera pergi
Tak lama ia sampai ke perusahaannya
"Permisi cari siapa"ucap perempuan yang dikira sila mungkin sekretaris baru,karena saat ini ,shelin lah yang mengurus semuanya dan David
"Shlein"ucap sila singkat
"Apakan sudah ada janji sebelumnya"ucap cewek itu "Dewi"itu yang di liat sila dari nama nametagnya
"Blm,bisakah saya masuk keruangannya shelin"ucap sila kembali
"Gak bisa,anda harus mempunyai janji,lagian ada apa bocah ingusan main ke perusahaan ini"ucap Dewi
Meremehkan seorang ashila"Gw lagi ga mau main",dan lo malah ingin di permainkan"ucap sila
"Eh bocah ga sopan Lo,apa orang tua lo,didik seperti anak yang tak tau diri"ucap Dewi seketika membuat sila menatap tajam
"Siapa anda hah,tau apa dengan keluarga saya ,hingga anda bisa mengatakan seperti itu"ucapan sila membuat Dewi ketakutan namun ia sebisa mungkin tidak menunjukan
"Ada apa ini"ucap sheline yang baru datang ke tempat seseorang yang sedang adu mulut,ternyata sila dan sekretaris baru
"Ini bu ,ada bocah ingusan tak berpendidikan ga sopan mau nyelonong keruangan ibu "ucap Dewi yang membuat shelin melototkan matannya
"Jaga ucapan mu shelin,kau tau dia siapa,siapa yang anda bilang tak berpendidikan,siapa yang anda bilang bocah ingusan ,ia adalah pemilik perusahaan ini,sekalian CEO DESELA dia adalah ashila Aira azof "jelas sheline yang membuat muka Dewi pucat pasi
"Knp diem,tadi ngomong saya tak berpendidikan,tak sopan,jadi sekarang siapa yang tak berpendidikan,liat penampilan anda ,menggunakan dres pendek sepaha dengan belahan keliatan ,make up tebal kek Tante"mie ke club'"ucap sila tajam
"Dapet dimana kamu sheline,sekarang urus dia,syaa gak ingin melihat mukanya lagi"ucap sila segera pergi keruangannya
"Beresin barang"kamu"ucap sheline tegas dan pergi meninggalkan Dewi
Yang menangis,ntah air mata buaya atau apa,ia tak perduli karena sekali sila bilang A iya harus A