4

1.5K 189 11
                                    

Mark melangkah dengan dagu terangkat, angkuh. Hari ini adalah penerimaan siswa baru di seoul international high school. Sesekali ia menatap seseorang yang berjalan berdampingan dengannya, 'haechanku sangat cantik' sekali lagi ia menyunggingkan senyuman tampan hanya untuk sih manis.

Setahun berlalu, mark merasakan ketenaran sang kekasih. Mark tau, ini bukan salah haechan. Tapi,, mark merasakan sesak di dadanya semakin meningkat ketika saat ia diam di bilik toilet mendengarkan percakapan tentang haechan dari dua orang  yang mungkin kaka tingkatnya.

"Kau tau Park Haechan?" Jelas sekali terdengar

"Aku tau. Dia sangat cantik, sayang sudah memiliki kekasih" sahut seseorang yang lain

"Bagaimana kita culik saja dia semalam, yaa minimal kalau tidak bisa menjalin kasih dengannya kita cicipi tubuhnya" usul yang satunya.

"Kau gila? Walaupun haechan adalah namja manis tetapi dia sangat kaya, dan sudah dipastikan bukan hanya kekasihnya yang marah tetapi keluarganya akan mengejarmu sampai kau mati" terdengar bentakan yang tidak terlalu tinggi dari salah satu orang itu untuk mengembalikan kewarasan temannya.

"Kita lihat saja eksekusinya seperti apa" terdengar tawa menyeramkan.

Mark yang mendengar itu hanya menyunggingkan senyum mengerikan dengan aura kelamnya.

Ia keluar dari bilik itu dan menghampiri dua orang yang tadi berbicara di westafel toilet. Mark dengan wajah datarnya, mencuci tangan dan mengeringkannya. Kaka tingkat tadi? Mematung takut jika laki laki itu mendengar percakapan mereka.

Mark menghadap dua orang itu. "Salam kenal, SUNBAENIM" ujar mark hampir tanpa emosi dan menyunggingkan senyumnya. Mark memperhatikan wajah dan nama yang ada di nametag sebelah dada kanan mereka. Lalu membungkuk sopan kepada mereka dan berlalu keluar.

"Melihatnya sungguh membuat perasaanku tak enak" ujar yang tadi menasihati temannya.

"Kau berlebihan" ujar yang tadi merencanakan kegiatan itu dengan enteng.

Mereka benar benar tidak sadar hari ini adalah hari terakhir mereka bernapas.

"Jisung, malam ini kita berburu. Beritahu yang lain" mark menelpon temannya untuk pertunjukkan malam ini.

Ketika hari mendukung rencananya, dan siang berganti sore serta sore berganti malam. Lucas menghampiri sekumpulan pria berbadan kekar dan berhenti tepat didepan mereka yang sedang duduk di bangunan tua tak terpakai yang berada diujung kota seoul. Lucas mengunci target yang diceritakan mark tadi.

Jeno dan mark berjalan angkuh dihadapan 3 orang pria berbadan kekar dan dua orang sunbaenya.

"Loh? Kau bocah tadi kan?!" Bingung dengan kedatangan lucas tadi dan ia bertambah bingung lagi dengan kedatangan hoobae nya yang tadi memberisalam kepadanya.

"Kau kenal mereka?" Ujar salah satu pria yang memiliki tato penuh dilengan kirinya.

"Halo, aku mark." Suara mark yang ramah sangat tidak sinkron dengan wajahnya yang datar.

"Mau apa kau bocah?" Ujar pria besar yang memegang botol soju dan maju beberapa langkah dihadapan mark dan jisung.

Mark tanpa basa basi melemparkan belati tepat di kening pria mabuk dengan botol sojunya. Seketika pria itu jatuh dan mati ditempat. Temannya pria itu melihat dengan tatapan takut dan terkejut.

"KAU GILA! CARI MATI HAH?! Ujar kaka tingkat mark itu.

"Sunbae, kau berniat menculik kekasihku dan memperkosanya. Apa kau tak berpikir apa yang bisa kekasih dari orang yang kau rumpikan itu lakukan?" Ujar mark berjalan lurus kearah sunbae itu.

P.S.Y.C.H.OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang