Once upon a time
Haechan itu anak baik. Anak penurut. Anak yang cantik dan pintar. Dulu ia adalah pria imut yang lemah lembut, semua orang menyukai haechan. Dia anak kesayangan keluarga park.
Haechan yang berumur sembilan tahun itu sedang duduk dibangku taman dekat rumahnya, sambil mengunyah beberapa kukis yang ia bawa untuk bermain di taman. Haechan melihat banyak sekali anak sebayanya yang bermain di taman ini. Tapi ada satu anak yang duduk disebelahnya dengan tenang dan sembari membaca bukunya.
Haechan memperhatikan anak itu dengan diam, tanpa sadar ia tersenyum melihat anak itu. Aktifitas itu hanya berlangsung selama 30 menit karena ada suara dari wanita yang berdiri jauh dari kursi yang ia dan anak itu duduki. Memanggil anak disebelah haechan untuk pulang, haechan kembali menatap lurus dan melirik sekilas. Anak itu merasa terpanggil dan mendongakkan kepalanya dan berjalan kearah wanita itu.
Haechan yang melihat itu hanya menunduk sedih, bahkan ia belum tau nama anak itu. Apakah ada kesempatan bertemu lagi? Ya sudah haechan hanya bisa menunduk dan mulai berjalan bersama kotak kukisnya untuk pulang kerumahnya.
■■
5 tahun kemudian, di tahun terakhir junior school kelas haechan mendapatkan teman baru yang baru saja pindah dari canada. Haechan yang tidak tertarik hanya menatap pelajarannya, saat itu seungmin sebagai teman sebangku haechan cukup antusias kepada anak baru itu sehingga membuat neberapa kegaduhan yang lumayan mengganggu. Haechan yang pada dasarnya tidak peduli sekitar ketika sedang belajar jadi tak memperhatikan anak baru itu duduk tepat dibelakangnya.
Waktu istirahat adalah waktunya haechan tidur karena lelah berpikir.
"Haechanie mau menitip? Aku akan kekantin" seru seungmin disebelahnya ketika kelas mulai sepi.
"Terimakasih mini ah, aku sendiri saja nanti. Nikmati makan siangmu ya!" Ujar haechan yang langsung diangguki seungmin yang tersenyum dan berjalan keluar.
Haechan hanya menatap jendela disampingnya sembari menaruh kepalanya di meja. Ponsel haechan bergetar menandakan ada yang memanggilnya.
"Ya bu? .."
"...."
"Ani.. "
Haechan yang malas memegang ponselnya, kemudian panggilan ia loudspeak untuk membuatnya bicara tanpa memegang benda itu.
"Haechan ah.. ibu membawakanmu bekal ditas. Jangan lupa dimakan!" Nada riang ibunya terdengar di ruangan kelas.
"Ya bu.. terimakasih" ujar haechan masih menyandarkan kepalanya di mej dan tersenyum kecil.
"Hey bocah! Jangan terlalu sering belajar. Nanti kau tak pernah punya kekasih tau!" Sahutan kakanya terdengar dari panggilan ibunya.
"Tenang saja! Sunmi noona akan menjadi kekasihku!" Kalian tau sunmi bukan? Penyanyi wanita yang seksi dan cantik itu sedang ada di puncak karirnya dengan lagu gashina nya sehingga ia menjadi role model baru di kalangan anak sebaya haechan.
"Mimpi kau!..
"Cukup hendery. Adikmu harus belajar! Sanah!" Ibu mengusir kakanya.
"Sayang, kau jangan terlalu keras belajar yaa.. ibu tak ingin kau jadi kutu buku seperti ayahmu. Iiih" kengerian ibunya membuat haechan tertawa
"Ibu ini apa sih, tidak jelas. Baiklah aku mau makan siang dengan bekal ibu dulu. Kututup ya! Bye" haechan mengangkat kepalanya untuk mematikan sambungan telponnya dan meraih box bekal ibunya dan mulai makan dengan tenang sembari menonton youtube music cover seperti biasa.