5. Ciuman Sang Putri [FIN]

2.6K 392 126
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Beberapa jam sebelum acara festival digelar, mendadak seluruh penghuni Asrama Khusus berubah semua tanpa sebab.

Semuanya.

Kecuali Haechan.

Jeno juga berubah. Tapi cowok itu lenyap. Nggak ada tanda-tanda akan keberadaan Jeno di asrama dan dimanapun.

Jelas ini semua adalah perpuatan Penyihir Rambut Pirang.

Haechan murka.

Dia nggak terima semua temen-temennya berubah jadi monster. Meskipun ada yang berubah jadi Elsa, Belle, dan Cinderella juga sih.

Tetep aja mereka mau jadi diri mereka sendiri kan. Kecuali kalo acara festival kali ini adalah acara cosplayan nggak masalah.

Dengan kasar Haechan ngebuka pintu markas Sang Penyihir Pirang. Perpustakaan yang mewahnya nggak kira-kira itu.

"HEH!! KUNTI KELUAR LO!!" Teriak Haechan.

Cewek itu dateng sendirian sambil bawa raket nyamuknya Renjun.

Tanpa nunggu lama, Penyihir Pirang pun muncul dengan elegan di hadapan Haechan.

Nyelipin rambut pirangnya ke belakang telinga. Bersedekap, dan sedikit menaikkan dagunya. Angkuh.

"Hhm~ Sudah terduga. Pasti Si Kebal Kutukan ini dateng." Kata Penyihir Pirang sambil menyeringai.

"Kembaliin. Kembaliin mereka semua kaya semula. CABUT KUTUKAN MEREKA!!! Kalo enggak...."

"Kalo enggak, kenapa?" Tanya Si Penyihir. Ngejek.

"....kalo engggak. KALO ENGGAK GUA BAKAL MOTONG RAMBUT UBANAN LO ITU SAMPE GUNDUL!!"

Penyihir Pirang natap Haechan dengan pandangan marah. Nggak terima dia, rambut sebagus itu dikira ubanan. HE to the LO.

"Ub.. apa?! Ubanan??!!! Heh!! Ini baru gua warnain seminggu yang lalu ya! Fine! Gua bakal ganti warna jadi kuning abis ini. Ck!" Murka Sang Penyihir sambil melotot-melotot dan nunjuk nunjuk Haechan.

"🙄 Bukannya malah jadi kaya rambut jagung entar?" Kritik Haechan.

Si Penyihir bengong. Malah mikirin warna rambut apa yang bagus buat dia. "Terus warna apa dong?"

"Item aja, kalo nggak ya coklat. Pokoknya warna yang gelap." Kata Haechan.

"Ooh. Gitu ya. Okedeh."

Eum...

...ini mereka lupa kali ya kalo sebenernya mereka itu musuhan?

"Kalo gitu kembaliin temen-temen gua dong. Plis plis pliss. Ya? Jeno juga itu lo umpetin dimana?? Kasian dia entar kalo keinjek-injek orang!"

Penyihir pirang ketawa, "Buat apa lo peduliin mereka? Harusnya lo seneng karena lo nggak berubah!"

"Gimana gua bisa seneng kalo temen-temen gua menderita, hah?!! Mikir dongg! Gua nggak kaya lo yang suka menyendiri dan seneng ngebuat orang menderita!"

THUMBELINA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang