X story : JOOKYUN

U R

Hai update lagi hehe
Tapi cerita sebelah blm aku kelarin ntar ya wkwk lagi pengen ngetik yg ini dulu

Happy reading !
.

.

Diam

Yah hanya itu yang bisa aku lakukan ketika dia mengatakan jika

"Aku akan menikah" dan setelahnya aku terpaku, aku tau cepat atau lambat hal ini akan segera terjadi

Aku mengangguk dan tersenyum untuknya, hah... terdengar bodoh bukan ?

Tapi aku juga tidak tau kenapa aku melakukannya

Aku hanya berpura-pura senang ketika hatiku merasa sakit

Lalu dia memelukku dan mengucapkan kata "terima kasih" tapi bagiku dia mengucapkan kata

'selamat tinggal'

Jangan tanya kenapa, karena jawabannya adalah aku yang akan pergi

Tepatnya aku memilih pergi

Jika kalian masih bertanya kenapa ?

Tentu kalian tau sendiri apa jawabannya

Ya

Karena aku tidak ingin tersakiti terlalu jauh karena aku mencintainya

Mencintai seorang teman

Seorang teman yang selalu ku bantu untuk mendapatkan cintanya

Baiklah, baiklah... aku tau aku bodoh

Dan aku menyadarinya

Bahkan bukan hanya sekedar bodoh

Tapi sangat sangat sangattt bodoh

Apa kalian tau apa alasannya ?

Karena cinta

Aku terlalu mencintainya sehingga aku membiarkan dia bahagia sedangkan aku ?

Jangan khawatir aku juga bahagia asal melihat ia tersenyum, walaupun hatiku berkata lain karena senyum indah yang ia perlihatkan bukanlah untukku

Siapa yang peduli ?

Bukankah intinya dia tetap bahagia ?

.

.

Beberapa hari yang lalu dia datang padaku

Di musim hujan pertama setelah kemarau panjang hari itu

Ia memberiku setangkai bunga

Bunga favoritku tentu saja

Bunga mawar

Dia berlutut di hadapanku lalu mengatakan

"Aku mencintaimu"

Jika kalian ingin tau bagaimana reaksiku, maka akan aku beri tau jika saat itu aku sangat sangat bahagia

Sebenernya aku memang ingin mengatakannya hal itu juga, karena ternyata kita sama-sama ingin bertemu dan mengungkapkan sesuatu

Dan tidak sengaja kita bertemu ditaman tempat pertama kali kita bertemu saat aku mengira dia adalah copet

Astaga bahkan aku masih mengingat wajah bodoh ketakutannya karena aku hampir saja akan berteriak saat dia memegang lenganku karena dia kira aku adalah temannya

Ternyata dia salah orang

Dan akhirnya kita benar-benar menjadi teman dekat lalu aku mulai menyimpan rasa padanya