Prolog

348 109 118
                                    

Gadis itu berlari sekuat yang ia bisa. Tak peduli hujan yang semakin deras mengguyur tubuh indahnya. Pilihan terbaik untuk menyamarkan kristal bening yang tak dapat ia bendung lagi.

"Ly please dengerin aku." Seorang pria mengejarnya dan hendak meraih pergelangannya tetapi dengan sigap ia menepis tangan kokoh itu.

"Stop Ka! Nggak ada yang perlu kamu jelaskan lagi. Aku paham." Ia membekukan hatinya kemudian mulai menatap pria kokoh di depannya.

"Aku sadar sekarang. Karena bagaimana pun juga siapa sih aku?" Ia tertawa hambar. "Oh iya, aku cuma beban buat KAMU, TEMAN, SAHABAT, BAHKAN KELUARGA AKU!" Tubuh itu meluruh tak lagi dapat menyanggah dirinya sendiri.

"Ly please jangan kayak gini." Pria itu menggeleng kemudian maju selangkah ingin merengkuh tubuh gadisnya.

"STOP IT GAZKA!" teriaknya sambil menunjuk pria itu.

"Udah cukup selama ini aku nutup mata dan hati untuk kenyataan yang telah terpapar." Ia menutup matanya, meresapi sakit hati yang mulai menggerogotinya. Memantapkan hati untuk mengakhiri ini semua.

"Aku pernah mengabaikan yang tulus demi seseorang yang hatinya t'lah pupus. Congratulations, kamu berhasil."

Fake Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang