Pagi ini, aku bangun kembali . Aku menjalankan rutinitas pagiku yang mulai membaik semenjak ada dia .
Aku sudah siap untuk berangkat, dan menuju garasi untuk memesan ojek online.
Aku membuka ponsel ku dan memilih tujuan, sedikit lama dari biasanya.. Aku mendengar suara orang menutup pintu . Aku menoleh sebentar ke arah itu
Kaget sekali, ternyata itu Jeje. Aku berusaha untuk bersembunyi tapi...
" Nadja! Ayok sini bareng " benar, Jeje mengajakku ke sekolah.
" oh. Nggak usah aku udah mau pesen ini Je " jawabku- aku bergegas memesan ojek dengan cepat, sial. Ponsel ku sedang tidak bisa bekerja sama .
"udah jangan ngeyel, tawaran baik cuma datang sekali. Jangan di tolak " dia menarik tanganku dan kini aku berada di garasi rumahnya yang masih kosong .
Aku tidak bisa menolak tawarannya itu. Aku bahkam tidak bisa mengucap sepatah kata saat dia menarikku ..
Akhirnya, kami pergi kesekolah bersama .. Dan perjalanan ini tidak terlalu jauh juga
**
Sudah sampai di sekolah.
Kini sudah sampai di parkiran sekolah, aku pun turun dari motor Jeje .Saat sudah melangkahkan satu kaki. Kaki lainku yang hendak menapakan tersandung standart motor murid lain. Sial disaat seperti ini, aku pasrah saja
Aku mulai jatuh ke motor tersebut , namun..
Ada sesorang yang menolongku. Seorang yang tidak asing lagiAku sudah mengetahui ini siapa, jadi aku tidak mau mendongakkan kepala dan berterimakasih kepadanya ..
" kamu nggak papa kan?" tanya Bintang
Aku diam saja .. Aku sudah tidak mau berurusan lagi dengan nya" hei??" tangan Bintang berada di depan mukaku
" iya kenapa , kamu nggak perlu bantu aku lagi. Sekarang kamu urusin aja pacarmu itu " jawabku sengan songong.Aku menggeret tangan Jeje dan langsung berjalan dengan cepat menuju kelas.
Di kelas , mood ku sudah tidak tertata. Aku kesal, kenapa makhluk itu mencampuri urusanku lagi? Sudah bagus aku move on kenapa datang lagi? Apa dia mau tanggung jawab, kalau aku suka dia lagi. Pertanyaan ini muncul dari hatiku.
- aku tersadar, dan aku tidak bisa kayak gini di depan Jeje.
" Nad, kamu kenapa? Cerita aja .." tanya Jeje
" nggak kok, aku nggak ada hubungannya sama orang itu "
" terus kenapa tadi kelihatan marah banget? "
" udah - udah nggak usah dibahas lagi" jawabku.Suasana sudah buyar, menjadi sangat canggung. Semua ini karna kamu Bintang.
Sekarang ini pikiranku sudah sadar,bahwa seharusnya aku minta maaf kepada Bintang. Bukan ngoceh seperti tadi..
**
Jam istirahat tiba, aku dan teman - temanku jajan di kantin seperti biasanya. Aku yang menyantap nasi goreng , dan teman - teman ku yang makan sup krim dan roti .Kami selalu makan di tengah lapangan bersama murid lain nya juga . Ini sudah menjadi kebiasaan kami.
Dari kejauhan aku melihat ada Bintang yang berjalan menuju kantin.
Dan diarah lain, ada Jeje sedang mengejar bola basket yang akan mengenai Bintang.
Aku lari secepat mungkin, dan menghalangi bola basket yang berat itu supaya tidak mengenai Bintang .
Entahlah.. Justru aku yang jatuh , dan lutut ku yang lecet karna nyosor lapangan.
Sungguh malu, sikap bodohku selalu aja di lihat mereka berdua.
" Nad, nad. ?" tanya Bintang
" Nadjaa maafin Jeje.. " kata Jeje
Aku tidak bisa menjawab pertanyaan mereka dan juga jantungku berdebar karna ada wajah di depanku." lo gimana sih , anak baru songong " kata Bintang
" lho yang kenapa, gue juga nggak sengaja . Gue nggak bermaksud nyakitin dia "
" kalo gitu, ngapain lo main basket ceriboh gini? Ngelukain dia kan ?" tanya Bintang dengan nada yang sangat marah.Kini aku sudah bisa berbicara kembali, jantung ku sangat alay . Tidak bisa diajak bekerja sama.
" kalian kenapa sih malah ribut gini " jawabku ..
Mereka berdua tidak bisa menjawabku, dan aku berdiri meninggalkan mereka .
" astaga Nad, bodo banget sih . Kalo mau nyelamatin orang lihat kamu sendiri dulu. " kata Emma
" ah .. Biarin " kataku.Ya .. Sebenarnya aku sakit jantung lemah . Yang membuat ku terkadang kaget setengah mati.
Aku dibawa ke UKS oleh ketiga sahabatku, dan diikuti Jeje dan Bintang .
KAMU SEDANG MEMBACA
Enough Before Rainbow
Teen FictionTeruntuk kamu, Sampai saat ini kamulah yang masih kutunggu, dan sampai saat ini juga kamu masih menjadi salah satu orang yang kudambakan. Kamu membuatku luluh, dan jatuh didalam lautan yang sangat dalam, sampai aku tidak bisa kembali ke permukaan l...