3⚡

909 27 5
                                    

Hai - hai. Aku comeback nih😂, setelah kuota terisi ulang. Selamat membaca❤️

--

Nayya mengangguk, saat hendak berdiri, tangannya ditarik oleh laki - laki yang berada di sampingnya.

¬¬

"Nayya ke kantin bareng gue" ujar Putra, membuat Salma dan Ajeng menghentikan langkahnya dan menatap Putra tajam.

"Gak" tolak Nayya dengan cepat.

"Yakin nolak yang kaya gini? Baru sehari, gimana nanti dua puluh sembilan hari tuh" bisik Putra.

"Yaudah iya!" jawab Nayya malas, Putra memang benar - benar murid menyebalkan yang pernah ia kenal.

"What? Nay kok mau si?" tanya Salma tak terima.

Putra berdiri memberikan kode pada para sahabatnya, mereka pun paham dan cepat - cepat menarik Salma dan Ajeng untuk berjalan menuju kantin.

"Udah ikut aja ayok, gapapakan sekali - kali akur sama kita" Zaki menarik tangan Salma. Diikuti Kenath yang menggendeng Ajeng. Dan Rafi yang menelusupkan tangannya pada saku celana.

"Yok" Putra merangkul Nayya dan segera berjalan di belakang teman - temannya. Nayya hanya menggrutu pelan, menerima rangkulan Putra.

Banyak tatapan horor para siswi yang didapat oleh Nayya saat berjalan melewati lapangan, namun Nayya tidak peduli dengan semua itu. Nayya tahu siapa Putra, seorang most wanted pemilik sekolah ini, yang sangat digilai perempuan di banyak sekolah. Tapi, Nayya berpura - pura tidak mengetahui itu semua, dirinya mengetahui Putra hanya sebatas teman sekelasnya, tidak lebih.

°°

"Pesen apa nih?" tanya Kenath

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pesen apa nih?" tanya Kenath.

"Gue mie ayam sama es teh" ujar Nayya.

"Gue juga mie tapi es jeruk, lo jeng?" Salma menatap Ajeng yang sibuk bermain minecraft.

"Gue jus alpukat aja deh"

"Kenapa gak makan?"

"Diet, hehe"

"Badan kaya triplek masih aja diet" cibir Kenath.

"Astagfirullah, setan sirik"

"Kenapa diet?" tanya Abun yang berada di samping Ajeng.

"Biasa, takut si fakboy berpaling" balas Salma.

"Fakboy? Siapa?" Putra bersuara kepo atas kalimat yang diucapkan Salma.

"Aca" jawab Rafi mendahului Salma.

"Makan aja, Aca belum tentu masa depan lo, gak usah berlebihan" nasehat Zaki.

"Nah bener" Salma menyetujui ucapan Zaki.

"Yang lain?" Kenath kembali bertanya.

"Udah samain aja semua, cuma es jeruknya tadi satu" ucap Putra

PERJODOHAN [ REVISI ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang