4⚡

752 30 0
                                    

Nayya menjelajahi berbagai aplikasi di handphone Putra yang menurutnya menarik. Mulai dari Mobile legend, Free fire, Whatsapp, dan yang terakhir galeri.

¬¬

Saat Nayya membuka Whatsapp, ia terkejut dengan ratusan notif yang muncul. Dan semua nomor itu tidak ada satu pun yang Putra save.

Sebanyak itu yang naksir? Nayya menatap Putra sekilas. Tidak menyangka, jika Putra memiliki banyak penggemar. Nayya tidak pernah kepo dengan dunia Putra. Ia hanya cukup mengetahui sifat dan asal usul Putra. Tidak ingin lebih.

Nayya menggeser aplikasi tersebut dan melihat apa yang sedang di buat status oleh Putra. Sebuah quotes, dengan ratusan viewers. Viewers itu terisi oleh nomor - nomor yang di save putra tanpa nama.

'Hari ke 412, dan kamu belum kembali kepadaku'

Kembali? Siapa? Putra punya pacar? Batin Nayya. Nayya penasaran, tapi dia memilih mengubur kembali pertanyaan itu.

"Lo punya penggemar ternyata?" tanya Nayya sedikit berbisik.

"Seperti yang lo lihat" jawabnya enteng.

"Assalamualaikum MAMANG!"

====

Ajeng POV (on)

Ajeng melangkahkan kakinya menuju ke taman belakang. Taman yang selalu ia kunjungi, jika Aca ingin bertemu dengannya.

Senyum yang ada di wajahnya tak lepas, kala Aca menghubunginya dan menyuruhnya ke taman belakang. Walaupun mereka sekelas, entah kenapa Aca lebih memilih menghubunginya, atau karena mereka sedang backstreet? Ajeng tidak tahu hal itu.

Ajeng telah sampai di taman belakang. Ia mendudukkan dirinya di salah satu bangku yang menghadap ke arah gedung olahraga indoor milik sekolah.

10 menit Ajeng telah menunggu Aca, namun tak ada tanda - tanda akan munculnya Aca. Handphonenya tidak aktif.

Ajeng memilih kembali setelah menunggu Aca, ia takut Aca memang benar tidak datang, dan malah membuat jam istirahatnya berakhir sia - sia.

Ajeng melangkahkan kakinya melewati perpustakaan. Saat dirinya melewati UKS, seseorang memanggil namanya.

"Ajeng!"

Ajeng menoleh, senyumnya kembali terukir. Bukan karena Aca. Melainkan Abun, teman sekelasnya.

"Ada apa?"

"Gak papa sih, mau manggil aja. Kan sekelas, jadi lebih mantep bareng kan?"

"Iyasihh, btw ngapain dari UKS? Sakit?"

"Biasa, mag"

"Bukannya tadi udah makan?"

"Kebanyakan naroh sambel" Abun menyeringai. Ajeng hanya mengangguk paham sebagai jawaban.

"Yaudah, yok ke kelas" lanjut Abun, mereka berdua berjalan menuju kelas mereka yang berada di samping tangga, dan segera masuk.

Ajeng POV (off)

====

"Assalamualaikum MAMANG!" ucap seseorang saat dirinya telah sampai di belakang.

Putra mendongakkan kepalanya, begitu juga yang lainnya.

"Lah berdua?" tanya Zaki heran.

"Kepentok di UKS" jawab Abun, sembari duduk di antara teman - temannya.

"Kok kepentok si? Kepetuk" ralat ajeng.

"Kepetuk? apa itu 'kepetuk' ?" tanya Salma yang asing dengan kata - kata Ajeng.

PERJODOHAN [ REVISI ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang