AH (1)

6 1 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dengan membawa tas selempang kecil miliknya dan sebuah payung, seorang gadis berpakaian syar'i berwarna merah marun itu berjalan dengan tergesa-gesa menuju Madrasah Aliyah Negeri 4 kota Padang. Langit yang mendung disertai angin yang menerpa sangat tidak mendukung suasana kala itu. Berharap-harap cemas dengan keadaan, melihat langit yang sedikit lagi akan menumpahkan beban beratnya itu.

Hayla Az-Zahra Salshabilla, yang saat itu baru saja menyelesaikan pendidikan Tsanawiyahnya dan akan melanjutkan menuju pendidikan Aliyah favoritnya.

Sesampainya Hayla di madrasah tersebut, segera ia menuju mading madrasah yang sudah di penuhi oleh banyak orang. Hayla terus mencari-cari namanya di daftar nama 'siswa diterima'. Namun ia belum menemukan namanya terpampang di 6 kertas tertempel itu.

"Ya Allah mungkin ini belum rejeki Hayla buat menuntut ilmu di madrasah ini"

Hayla berjalan meninggalkan mading dengan rasa tak percaya. Memang, madrasah ini menjadi madrasah terfavorit dan terbaik di kota Padang. Hayla kecewa, ia berpikir usahanya selama 3 tahun ini hanyalah sia-sia. Tetapi ia tidak bersedih, ia terus mengucap rasa syukur kepada Allah SWT.

Dengan langkah yang lemah, ia berjalan kembali menuju rumahnya. Rintikan air hujan telah turun, Hayla mempercepat langkahnya untuk cepat sampai kembali ke rumah.

"Assalamualaikum Hayla pulang"

Hayla menyapu pandangannya ke seluruh penjuru rumah. Hayla berpikir abang dan abinya sedang pergi keluar rumah. Hayla pergi menuju meja makan dan mendapati sepucuk surat di atasnya

"Hayla kalau kau sudah pulang makanlah makanan yang ada di atas meja itu. Abang sudah buatkan untuk kau. Maaf kalau masakan abang tidak seenak kau Hayla. Tetapi tak apa kan untuk mengisi perut. Abang sedang keluar dengan abi, ada keperluan sebentar"

Itulah isi dari sepucuk surat yang ada di atas meja makan. Mengingat dirinya sangat lapar karena belum sempat sarapan pagi tadi.

•     •     •

5 tahun silam

"Bagaimana dok keadaan istri saya" -tanya seorang lelaki paruh baya berusia sekitar 45 tahunan.

"Maaf pak, saya minta maaf kepada bapak dan keluarga. Saya dan tim medis lainnya sudah berusaha semaksimal mungkin, sekuat tenaga kami. Tapi Allah berkehendak lain dengan istri bapak" -ucap seorang dokter laki-laki.

"Maksud dokter apa dok. Umi saya sudah sembuh kan?" -tanya Hayla yang saat itu masih duduk di bangku sekolah dasar.

Dokter itu menggelengkan kepalanya. Tangis Hayla pecah di luar ruangan, tak mampu menerima kenyataan bahwa uminya telah kembali ke pangkuan Allah SWT. Seorang umi yang selalu ada ketika anaknya susah maupun sedih. Melihat adiknya yang tak kuat menerima kenyataan, segera Hanif memeluk tubuh adiknya dengan erat.

"Abi, abi tak apa kan?" -tanya Hanif yang melihat abinya menundukkan kepalanya.

"Ya tak apa. Ini sudah takdir Allah. Biarkan umi bahagia di sisi Allah. Doakan saja selalu umimu" -ucap abinya.

"Baik abi. Akan selalu Hanif doakan dalam sholat Hanif abi" -ucap Hanif

"Hayla, ikhlaskan umimu pergi ya" -ucap abi sambil mengelus punggung Hayla.

Hayla hanya mengangguk, rintikan air mata masih setia menetes di pipi cantik Hayla.

•     •     •

"Umi, Hayla rindu umi. Umi apa kabar disana" -ucap Hayla sambil menatap foto uminya. Ia tak menyadari tetes demi tetes air mata terjatuh di pipinya.

Waktu menunjukkan pukul 13.00. Hayla sudah melaksanakan sholat zhuhur, ia berniat untuk tidur siang hari ini. Mungkin karena Hayla sangat lelah pulang pergi berjalan kaki sejauh 3,5 km.

Tok tok tok
"Assalamualaikum Hayla"

Baru saja Hayla ingin memasuki kamar, terdengar suara seseorang yang mengetuk pintu diluar sana.

Ceklek (suara pintu terbuka)

"Wa'alaikumussalam Zuhra. Ada apa ya?" -tanya Hayla yang keheranan

"Aku ingin menyampaikan kabar baik untuk kau Hayla" -ucap Zuhra dengan sangat gembira

"Kabar apa itu? mari kita masuk dulu Zuhra. Aku lupa mempersilahkan kau untuk masuk. Maaf ya" -Hayla mempersilahkan Zuhra masuk ke dalam rumahnya

"Tak apa Hayla. Kau baca ini ya" -ucap Zuhra dengan memberi selembar kertas

"Apa ini Zuhra" -tanya Hayla sambil menerima selembar kertas yang diberikan Zuhra lalu membacanya dengan serius

DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK BARU YANG DITERIMA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 4 KOTA PADANG

1. Adiba Gevania Saleha
2. Adinda Nur Tiara
3. Aristha Helfa Marinka
4. Azuhra Mayyidah
5. ----

"Zuhra kau keterima di madrasah itu?" -tanya Hayla yang turut senang

"Iya Hayla. Baca lagi dulu cepat" -ucap Zuhra yang sangat memaksa Hayla

"Iya iya sabar dong" -ucap Hayla lalu melanjutkan membaca lembaran kertas itu

5. Chaina Gusti Salira
6. Chiana Gusti Salica
7. Cynthia Harum
8. Delvara Keisha Amina Zulaikha
9. Delyana Saputri
10. Elfira Susan Naura Agdhiya
11. Elysha Rahma Dhani
12. Fania Sastra Laura
13. Fitaloka Elishbah Ranum
14. Ghania Sifanya Suria
15. Gysca Jennia Cleora
16. Henia Chairunnisa
17. Haisyah Nur Kamilah
18. Hayla Az-Zahra Salshabilla

"Zuhra coba kau lihat ini" -ucap Hayla seraya menunjuk namanya di urutan 18

"Iya Hayla, itu namamu. Benar kan? Hayla Az-Azahra Salshabilla?" -ucap Zuhra dengan nada suara yang sangat gembira

"Bagaimana bisa, tapi-"

"Kehendak Allah Hayla" -potong Zuhra di tengah-tengah ucapan Hayla

Mata Hayla berbinar, tak percaya bahwa namanya terpampang di kertas lembaran itu. Inilah yang dinamakan rezeki, tidak akan tertukar dengan orang lain

"Hayla kedatangan ku kesini cuma mau kasih tau itu ke kau, sepertinya aku harus pulang sekarang" -ucap Zuhra sambil melihat jam tangan yang dipakainya

"Iya Zuhra aku sangat berterima kasih padamu. Eh, aku belum membuatkan kau minum, ya Allah aku lupa lagi" -ucap Hayla dengan menepuk dahinya

"Tak apa Hayla, aku juga sedang terburu-buru saat ini" -ucap Zuhra

"Baiklah. Hati-hati di jalan ya Zuhra" -ucap Hayla

"Aamiin, aku pulang dulu ya. Assalamualaikum" -ucap Zuhra sambil melambaikan tangannya

"Wa'alaikumussalam" -ucap Hayla

Hayla menutup pintu rumahnya lalu berjalan menuju kamar dengan senyuman indah yang terukir di bibirnya. Ucapan rasa syukur atas karunia Allah SWT ini tiada henti terucap di mulut Hayla

•     •     •

Terimakasih yang sudah mau membaca cerita Assalamualaikum Hayla ini. Jangan lupa untuk vote dan comment-nya. Maaf jika ada typo ya kawan-kawan ku. Tungguin next part nya ya . . .

luv ♥️

Assalamualaikum HaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang