0

47 5 1
                                    


"E-Evangeline de Arvid Cornelius, kau akan dihukum mati karena telah mencoba me-meracuni nona Camellia la artelle" suara ksatria pribadi sang Kaisar terdengar ragu-ragu, beberapa kali dia tergagap ketika berbicara

Dia menatapku dengan pandangan yang penuh simpati

"Tidak! Bukan aku yang meracuninya! Aku-"

"Diam!" suara sang Kaisar menggelegar diseluruh ruangan, dalam seketika aku mengunci mulutku sendiri

"Kau berani mengatakan bahwa kau tidak melakukannya?" suara sang Kaisar yang berat dan kasar menembus telingaku, kudengar dentuman langkah kakinya yang berjalan kearahku

Aku melirik kearah pelayan setiaku, dia menatapku dengan pandangan yang amat sedih dan sengsara, kedua adiknya menahan tangannya dengan kuat, menjaganya agar dia tidak berlari kesampingku

"Tidak! Tidak! Yang Mulia! Tuan Putri Evangeline tidak bersalah-" ksatria pribadi sang Kaisar berlari kearahnya dengan cepat, menyumpal mulutnya, Lucas dengan sekuat tenaga berusaha melepaskan dirinya dari genggaman adik-adiknya

Kedua adik Lucas menatapku dengan mata yang berair-air, aku tersenyum lembut dan menggeleng pada mereka

Sang Kaisar telah sampai dihadapanku, dia menggunakan ujung pedangnya yang runcing untuk mengarahkan kepalaku keatas, aku menatap mata merahnya yang tajam, seakan-akan dia sedang mengulitiku dengan tatapan itu

"Kau, telah mencoba membunuh menantuku dan calon Kaisar wanita kekaisaran Cornelius, apakah kau sama sekali memiliki perasaan bersalah?"

Aku tetap mengunci mulutku, tidak dapat menjawab apa-apa padanya, sang Kaisar tertawa secara maniak

"Aku sudah bisa menduga jawabanmu," dia menyampingkan pedangnya, mengangkatnya tinggi-tinggi disamping leherku

"Aku seharusnya membunuhmu, seseorang yang memalukan nama kerajaan Cornelius, dari dulu, ketika kau masih patuh"

Aku melirik kearah Camellia, air mata mengalir pipinya dan dia membenamkan wajahnya dibahu sang Pangeran ketiga, dibahu kakak kembarku

"Apakah yang Mulia akan membunuhku? Anak Perempuan yang Mulia yang termuda?" sang Kaisar tertawa sekali lagi

"Kau? Anak perempuanku? Seseorang sepertimu berani mengenal dirinya sebagai anak perempuan sang Kaisar?" aku mengangguk dengan pelan

"Baiklah, beritahu aku apa keinginan terakhirmu sebelum aku membunuhmu"

Dengan suara yang bergetar aku meneteskan air mataku, menggengam dengan erat gaunku yang telah tersobek-sobek

"Aku ingin kau menyayangiku...aku tidak akan pernah meminta apapun lagi..." bisikku dengan pelan, sang Kaisar berdecih

Dengan secepat kilat dia mengayunkan pedangnya dileherku, ekspresinya amat jijik dan marah

"..."

Kepala sang tuan Putri berguling dilantai marmer milik sang Kaisar, badan tanpa kepalanya terjatuh kedepan, mengucurkan darah

"Tidak...tidak..." kedua adik Lucas akhirnya melepaskan tangannya, Lucas berlari kearah adegan berdarah tersebut

Sang Kaisar mengangkat jubahnya yang terkena cipratan darah, dia dengan segera melepasnya dan membuangnya kelantai dengan jijik

"Bakar jubah ini," dia memerintahkan pada ksatrianya

"Lakukan apapun yang kau inginkan dengan mayat itu" dia berjalan kearah Camellia, gadis berambut panjang bagaikan emas tersebut berlari untuk memeluknya

"Ayah..." sang Kaisar mengelus-elus rambutnya dengan lembut

Lucas menjatuhkan lututnya kelantai marmer yang dingin, darah merah yang segar merembes ke celana dan lengan bajunya yang putih

Dia dengan lembut mengangkat dan membaringkan tubuh sang Tuan Putri dalam posisi yang layak

Dia dengan perlahan meraih kepala Putri Evangeline, mata sang Tuan Putri tertutup seolah-olah dia telah mengetahui kapan dia akan mati

Air mata mengalir di pipi gadis muda itu, tetapi air mata tersebut bukan miliknya, Lucas dengan lembut mengelus-elus rambut sang Tuan Putri dengan cara yang sama sang Kaisar mengelus rambut Camelia

Dia mendekap kepalanya lebih dekat, air mata sang pelayan setia Tuan Putri mengalir dengan deras seiring dia memanggil nama sang Tuan Putri

"Putri Evangeline... Maafkan aku, maafkan pelayanmu yang bodoh ini, maafkan aku, ini semua salahku, aku tidak bisa melindungimu..." sambil terisak-isak dia memeluk kepala Evangeline

"Maafkan aku, maafkan aku...."

>◍<

✍💜

Holaa, maap previewnya panjang sangaaat :v (͡° ͜ʖ ͡°)

Ini bukan translation manhwa atau manhua (itu beda ya/(・ × ・)\)

Tapi... Cerita author sendiri :p

Btw kalo ceritanya ada unsur-unsur yang mirip sama who made a princess/suddenly become a princess

Maklum aja ya, author terinspirasi dari manhwa tersebut
:v

Tapi bukan berarti author memplagiat/mengcopy ya!(¬_¬)ノ

Pasti banyak yang bikin cerita mirip² kayak gitu :v

Author janji ceritanya gak sama-sama amat (͡° ͜ʖ ͡°)

Covernya jelek banget sumpah kujijik liatnyaaaaa :'(」゚ロ゚)」
\(;´□`)/

Bhay lop u

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reincarnated To Die AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang