Sekarang mereka bertiga sudah di aula dan sepertinya mereka selamat dari hukuman OSIS karena takdir berpihak kepada mereka. Mereka bertiga datang, anggota OSIS pun juga datang.
"Huft untung kita dateng tepat waktu kalo ga kita bisa dihukum" ujar Queen.
"Kalo dihukum ntar kek cerita di wattpad gitu dong ntar dihukum terus pingsan eh dibawa ke uks sama cogan, gue juga mau lah kalo dibawa ke uks sama cogan" ucap Deva sambil membayangkan adegan seperti di wattpad.
"Lo tuh wattpad mulu sampe tau alur ceritanya" balas Anna.
"Mending wattpad woy daripada drakor oppa oppa gitu" ujar Deva dengan nada mengejek, karena Deva pecinta wattpad bukan drakor.
"Oppa gue kan ganteng, lo aja yang gabisa suka sama oppa gue" kesal Anna.
"Gue punya oppa"
"Mana coba katanya ga suka oppa" sinis Anna.
"Kakek itu toh? Kakek gue ada dirumahnya" ujarku dengan ketawa terbahak.
"Serah!"
"Deva, Anna! Gitu kok dijadiin masalah" Queen sudah terbiasa meliat kedua sahabatnya ini berdebat karna hal sepele, tapi beberapa menit pasti akur kembali.
"Iya maaf" ucap kami berbarengan.
***
"Assalamualaikum wr wb. Hai adek-adek semua perkenalkan nama saya Gladien Arvie Hazel bisa kalian panggil Hazel. Disini saya menjabat sebagai ketua OSIS. Saya harap kalian bisa mengikuti kegiatan LOS ini dengan baik." ucap sang ketua OSIS dengan ramah.
"Dev, Deva!" panggil Anna.
"Naon atuh?" jawabku.
"Bahasa mana tuh?gue ga pernah tau"
"Bahasanya orang jonggol" ujarku dengan asal.
"Lo tolol nya murni ya Dev" balas Queen yang tidak hanya sekali melihat Deva berperilaku tolol.
"Hehehe, lo manggil gue kenapa Na?"
"Lo kan jomblo tuh, ga mau–" omongan Anna terputus.
"Ga punya kaca lo Na?" ucapku kesal.
"Jangan marah dulu dong, liat tuh ada cogan katanya lo mau kalo sewaktu-waktu dihukum terus lo pingsan dibawa ke uks sama cogan" lanjut si Anna.
"Hmm, mana emangnya?"
"Tuh sebelah kiri, dia duduk dibarisan paling depan"
"Subhanallah gantengnya" batinku.
"Mata lo kenapa Na? Gitu kok dibilang ganteng" sangat berbohong sekali jika aku bilang dia tidak tampan, padahal sudah sangat jelas dia mempunyai wajah tampan diatas rata-rata.
"Mata lo kali yang ga sehat ga pernah makan wortel ya gitu akibatnya. Orang ganteng dibilang jelek jangan sampe orang jelek lo bilang ganteng" balas Anna dengan kesal.
"Debat aja terus sampe ketua OSIS jelasin aja ga kalian dengerin" lagi-lagi Queen melihat mereka debat.
"Iya iya" dan lagi-lagi kami mengucapkan kata bersamaan huft.
Akhirnya kami mendengarkan sang ketua OSIS menjelaskan kegiatan apasaja yang dilakukan selama LOS. Dan ga lama jam istirahat pun tiba.
"Dev, kantin yuk! Laper nih perut" ajak Queen.
"Iya sebentar ya perut habis ini gue isi kok" ucap Anna kepada perutnya,karena daritadi perut Anna sudah berbunyi yang tandanya minta diisi.
"Gue mau ke perpus, kalian ke kantin duluan aja" balasku.
"Oke"
Di Perpus.
"Eh ada novel bagus nih" ucapku lalu mengambil novel tersebut.
"Tentang Kamu -Tere Liye"
"Pinjem ga ya? Ntar kalo gue pinjem terus keinget dia lagi gimana" tanyaku dalam hati.
Dan akhirnya aku meminjam novel ini dan berniat membacanya di taman. Tapi, saat aku sedang asik membaca tiba-tiba datang seorang cowok dan duduk di sebelahku.
"Lo siapa?" tanyaku dengan curiga.
"Manusia"
"Ngapain lo disini?" tanyaku kesal.
"Duduk" kedua kalinya dia menjawab pertanyaan Deva dengan singkat.
"Kok gue kek pernah liat ni orang tapi dimana? Astaga ni orang kan yang pernah gue tanyain aula dimana terus kan dia yang gue puji tadi" batinku.
"Gue mau baca novel,mendingan lo cari tempat duduk lain aja!" ujarku yang mengusir dia dari sini.
Eh bukannya dia malah pergi,tapi malah..
"Lo baca novel apa?" tanya nya lalu mengambil novel itu dari tanganku.
"Tentang Kamu -Tere Liye" ucapnya dengan sangat pelan namun tetap bisa Deva dengar.
"Seseorang kalo sudah pergi itu ikhlasin, buang jauh-jauh kenangannya jangan diinget lagi. Buat apa lo nginget dia tapi dia ga pernah nginget lo?"
"Ngelupain seseorang yang pernah kita sayangi ga gampang, apalagi dulu pernah singgah" jawabku sambil menunduk.
"Semua butuh proses" dia meletakkan novel itu dan pergi begitu saja.
"Lah dia bisa ngomong panjang juga?"
***
"Habis darimana lo Fa? katanya ke toilet tapi kok kita nunggu kerasa 1 abad" celutuk Farel.
"Taman." jawabnya singkat.
"Lah tadi bilangnya ke toilet kok lo jebus di taman?" tanya Justin.
"Gue punya pintu kemana aja"
"Nyolong punya doraemon dong Fa"
"Nyolong punya mak lu" jawab Alfa asal.
Ezekiel Farel dan Justin Evando mereka berdua adalah teman Alfa dari SMP. Mereka berdua yang mengetahui semua rahasia yang menyebabkan seorang Alfa berubah menjadi dingin kesemua lawan jenisnya.
Tiba-tiba, Alfa memikirkan gadis yang tadi ia temui di taman. Alfa memang habis dari toilet tetapi ia mempunyai niat untuk menenangkan pikirannya dengan duduk di taman. Tetapi pada saat di taman, Alfa tidak sengaja melihat seorang gadis duduk sambil membaca novel. Ntah kenapa hati Alfa menyuruh Alfa untuk duduk disebelah gadis itu tadi.
"Woy Fa, tumben ngelamun?" tanya Justin.
"Hm gue tadi ketemu cewek aneh" jawab Alfa tiba-tiba.
Justin dan Farel hanya menyimak baik-baik, toh sangat jarang seorang Alfa bercerita tentang cewek.
"Gue ketemu di taman.."
"Terus lo ajak omong ga?" tanya Farel dengan penasaran.
"Hm"
"Wah lo ajak omong kan Fa? Alhamdulillah akhirnya teman aku yang sifatnya kek es batu ini ngajak omong anak cewek" ucap Justin dengan heboh.
"Secuek apa gue sampek lo kek gitu?"
"Astaghfirullah gapapa Fa gajadi, lo ga cuek kok" jawab Justin dengan senyum manisnya.
"Gue harap dia ga kayak yang dulu".
Hai gaes🍭
Si Alfa kenapa tuh?
Kasih saran yaa!!
Saran kalian semangat aku🍭❤️
Jangan lupa vote + komen!
Terimakasih❤️dc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mantan.
Teen FictionAdeva Larina Agatha seorang gadis yang ceria tiba-tiba bertemu dengan Nathaniel Gio Alfaro seorang cowok yang sikapnya dingin seperti es batu. Keduanya ini mempunyai masalah pribadi dalam hidupnya. Deva mempunyai masalah dengan keluarganya. Alfa mem...