4.

72 13 5
                                    

"Manis" batinnnya dengan wajah yang masih datar.

"Lo lagi muji gue ya" ucap Deva yang berniat menjailinya.

"Suka ke dukun ato gimana sih ini anak" batin Alfa lagi.

"Gak, siapa juga yang bilang kalo lo manis" elak Alfa dengan refleks sambil mengalihkan pandangannya.

"Eh gue nggak bilang manis ya, kelihatan banget kalau lo emang muji gue nii" ujar deva yang sedikit senang antara berhasil menjahilinya atau pujianya.

Alfa yang menyadari perkataannya pun menyesal karena membuatnya malu sendiri dan mengabaikan ucapan Deva itu karna ia masih merasa malu.

"Emang bener sih gue tuh manis" lanjut Deva yang melihat alfa mengabaikanya.

"Pd banget loh!" ujar Alfa sambil memukul kepala Deva pelan dan meninggalkannya menuju lapangan.

Deva yang melihat itu pun segera menyusul alfa.

Upacara pembukaan pun akan segera di mulai dan sudah banyak anak yang berbaris rapi termasuk Alfa dan Deva yang sudah ada di barisan paling depan yang manjadi pilihan.

Deva yang merasa lelah pun mengoceh tidak jelas.

"Nyanyi lagu Indonesia Raya udah, mengheningkan cipta udah, terus tugas gue kapan dimulai? Itu guru gatau apa kaki gue udah capek huftt" dumelnya dengan nada bicara sangat pelan.

Meskipun nada bicara Deva sangat pelan, tapi masih mampu didengar oleh Alfa.

"Berisik."

"Capek goblo" ujarku kesal.

"Gue juga capek bego" jawabnya tak kalah kesal.

"Gatau serah lo!"

Setelah sekian lamanya upacara berlangsung dan ia sudah melakukan tugasnya upacara pun segera di bubar kan ia pun segera berlari untuk mencari teman-temannya dan meninggalkan Alfa begitu saja.

Tapi saat berjalan mencari temennya ia merasa sedang diawasi saat melihat sekelilingnya ternyata ia menjadi pusat perhatian ia bingung karena ia merasa tidak berbuat salah.

"Eh itu cewek yang jadi perwakilan cewek buat jadi pemimpin upacara kan"

"Cantik juga tuh cewek ya"

"Eh gue mau jadiin dia gebetan nii"

"Cowok nya tadi cakep cuyy cocok sii"

"Halah tuh cewek cuma cari perhatian doang"

Deva yang mendengar omongan siswa-siswi pun tau ternyata ia menjadi pusat perhatian itu karna saat upacara.

Deva yang di bicarakan pun cuma bisa diam mana mungkin dia ngelawan toh dia juga merasa tidak mempunyai salah, kan ia juga di pilih bukan mengajukan diri.

Ia pun memutuskan untuk mencari teman-temannya lagi.

"Devaaaa!!"

Deva yang merasa terpanggil pun berhenti dan berbalik ternyata temannya yang ia cari pun muncul dengan sendirinya.

"Devaaaa!! Gila lo keliatan cantik astaga" ujar Anna sambil menepuk pipi Deva.

"Gilaa gak usah teriak-teriak kali noh dilihatin" ujar Deva yang menjadi pusat perhatian lagi karna perbuatan temanya ini.

"Sorry kita terlalu excited banget tau" ujar Anna.

"Iya, sampe-sampe ni ya ada anak yang minta no hp lo gila" ucap Queen juga.

"Btw ni ya makasih loh, gue kan emang cantik" jawab Deva sambil senyum-senyum.

"PD nya kumat" ujar seorang cowok yang tiba-tiba menyauti perkataan nya.

Dear Mantan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang