The Secret Admirer

BAB 3.

Setelah melakukan aktivitas disekolah yang cukup membosankan, bel pulang sekolah pun berbunyi yang menimbulkan suara ricuh dari siswa siswi yang ingin cepat-cepat bertemu benda mati yang selalu membuat mereka merasa nyaman, apalagi kalau bukan 'kasur'.

Raysa pulang menggunakan ojol. Sesampainya di rumah ia langsung memasuki kamarnya karena tidak ada siapapun dirumahnya. Papanya sudah pasti ada dikantornya, mamanya pasti sedang dibutiknya,  dan abangnya pasti belum pulang.

Karena Raysa merasa bosan dikamarnya, ia pun memutuskan untuk membaca novel yang baru saja ia beli Minggu lalu.

Saat Raysa sdng membaca buku novelnya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi yang menandakan bahwa ada pesan masuk.

Tingg!

08786399xxxx
Haii sa. Save nomor gw ya, Nissa;)

Raysa:
Okee.

08786399xxxx:
Saa besok datangnya jangan lama ya, gw bosen kalo sendiri soalnya

Raysa:
Insyaallah kalo gak macet ya. Kan ada
Riana Nis
    
08786399xxxx:
Ahh udah bosen sama dia mah, dari kelas 7 udah sama tuh anak

Raysa:
Hahaha ada ada aja kalian. Eh btw gw boleh Nanya gak?

08786399xxxx:
Santai aja kali, mau nanya apa emang??

Raysa:
Itu lho ketua kelas di kelas kita. Gw dengar dengar Namanya Avien ya?

08786399xxxx:
Oohh Avien. Kenapa emangnya?

Raysa:
Dia orangnya emang datar dingin gitu ya?

08786399xxxx:
Iyaa dia kalo sama orang-orang emang gitu. Tpi kalo sama temen-temen yang udah dekat sama dia yaa biasa gitu. Btw kenapa nanyain Avien? Suka yaaa, ciee;v

Raysa:
Apasiihh ngga kok cuma aneh aja
Ada ya orang datar, dingin kaya gitu

08786399xxxx:
Sekarang aja ngatain aneh, ntar juga suka hahaha;v

Raysa:
Tau ah bodoamat gw mau istirahat. Byee
                                                       
                                                              Read.

Setelah itu Raysa memilih untuk tidur. Sebab ia tidak tahu lagi harus melakukan apa.

🌸🌸🌸

Malam hari. Setelah makan malam, Raysa memutuskan untuk duduk di balkon kamarnya. Entah kenapa saat ia berada di balkon kamarnya, ia merasa lebih nyaman apalagi saat ditemani dengan beribuan bintang dilangit. Uuuhhh sungguh indahnya

Raysa menikmati semilir angin yang menerpa wajah cantiknya. Kalau ngomong-ngomong soal angin, ia jadi teringat dengan tebak-tebakan sepupunya--Fatir.

Flashback on.

"Hey Sa aku punya tebak-tebakan untuk kamu. Coba jawab yaa" ucap Fatir seraya mencoba mengerjai Raysa.

"Yaaa, apa tebak-tebakannya?" Tanya Raysa sambil memutar bola matanya malas.

"Apa yang bisa di rasakan tapi gak bisa disentuh? Apa hayoo" Fatir berkata dengan senyum remehnya.

"Apaa yaaa? Tidak ada. Dimana mana kalo bisa dirasakan yaa bisa disentuh juga dong. Kamu ini ada-ada aja" balas Raysa.

"Adaa kok, kamu saja tidak tahu. Jawabannya adalaahhhhh Angin" ucap Fatir merasa menang.

"Lho kok gitu sih" timpal Raysa tidak terima dengan tebak-tebakan yang diberikan sepupunya itu.

"Yaiya dong kan Angin itu bisa dirasakan tapi tidak bisa disentuh. Gimana sih kamu, katanya pintar tapi tebak-tebakan seperti itu saja tidak tau payah sekali hahaha" ucap Fatir seraya pergi meninggalkan Raysa.
Raysa hanya berdeham menanggapi omongan sepupunya itu.

Flashback off.

Raysa tersenyum mengingat sepupu anehnya itu. Ia merindukan sepupunya yang sudah berbeda alam dengannya.

Setelah ia rasa cukup berada di balkon ia pun memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya dan menidurkan dirinya.

Sebelum ia datang ke alam mimpinya ia rutin mencuci muka serta menggosok giginya. Dan ia pun segera terjun ke alam mimpinya. Tak lupa ia berharap bertemu dengan Avien di bawah alam sadarnya. Yaammpuunn kenapa jadi ke si Avien? Hadeeeuhhh.

🌸🌸🌸

Pagi yang cerah seolah menyambut Raysa yang hatinya juga sedang bahagia. Entah karena apa ia pun tidak tahu. Raysa berangkat sekolahnya pagi-pagi sekali seperti apa yang sudah ia katakan dengan Nissa semalam.

Sesampainya di sekolah, ternyata sudah ramai siswa yang datang. Entah karena memang mereka rajin atau karena mereka sangat merasa bosan dirumah terlalu lama.

Sesampainya di pintu kelasnya ia melihat Nissa yang sudah duduk rapih di bangku sebelahnya. "Pagii Nis" ucapnya dengan senyuman manisnya.

"Pagii jugaa" balas Nissa yang tak lupa memberikan senyumnya juga.

"Eh Nis bentar ya gw mau ke luar kelas mau nyari angin"  izin Raysa seraya berjalan ke depan kelas.

Pada saat Raysa sedang berjalan menuju depan kelas, tiba-tiba ada seseorang yang baru saja datang.
Orang itu hanya menatap lurus ke depan, sedangkan Raysa malah memperhatikan ia sampai di tempat dudukny yang berada di nomor 2 dari belakang barisan pojok.
Ia adalaahh......

-----

Siapa ya kira-kira yang baru datang?
Hmmm penasaran deh jadinya gimana kelanjutannya. Pokonya baca terus 'The Secret Admirer' ya guyyss;)

Jangan lupa vote and comment nya kalau ada kesalahan ☺️.

Aku minta maaf juga kalau ceritanya slow update ya guyyss. Sebelumnya udah aku kasih tau juga di Bab sebelumnya✨

Ditunggu kelanjutannya yaaa♥️Vote and comment nya jangan lupa;).