BAB 4.

6 0 0
                                    

sedangkan Raysa malah memperhatikan ia sampai di tempat dudukny yang berada di nomor 2 dari belakang barisan pojok.
Ia adalaahh...... Avien.

---

Setelah mengikuti pelajaran yang membuat kepala siswa XI IPA 2 ingin meledak, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba, istirahat.

Raysa, Nisa dan juga Riana langsung menuju kantin untuk memberi makan cacing cacing perut mereka yang sudah demo sejak tadi.

"Kalian mau pesan apa? Biar gw aja yang pesenin" tanya Riana

"Gw bakso sama jus mangga dua" jawab Nisa.

"Gw samain sama Nisa aja tapi jus mangga ya satu aja" ucap Raysa.

"Okey di wait yooo" Riana pun langsung mengantri di penjual makanan yang kami pesan.

Hanya membutuhkan waktu beberapa menit, Riana sudah datang membawa makanan kami dengan dibantu oleh si Akang tukang bakso.

Kami bertiga makan dengan penuh hikmat tanpa adanya pembicaraan satu sama lain. Karena memang kami tidak suka jika sedang makan seraya mengobrol, hal itu hanya akan membuang waktu saja.

Bel masuk telah berbunyi dan itu membuat banyak siswa yang memasuki kelas dengan tergesa-gesa. Mungkin mereka takut akan dihukum jika telat masuk kedalam kelas. Maybee

Raysa merasa bosan didalam kelas, karena memang kelas XI IPA 2 sedang jamkos saat ini. Raysa memutuskan untuk mendengarkan musik menggunakan earphone.

Tiba-tiba Bimo, temen sekelasnya duduk disamping Raysa.
"Haii sa, lagi apa sih?" Tanyanya

"Demus" jawab Raysa malas.

"Hah? Demus apaan njir, gw gak tau"

"Dengar musik"

"Ohh dengar musik toh. Boleh ikutan gak?"

"Gak"

"Aaiihhh singkat bangett jawabnya"

"Bisa jangan ganggu gak?"

"Hehe iyaa maap saa gw cuma mau nawarin pulang bareng. Mau yaaa" ucap Bimo seraya membuat puppy-eyes.

"Gak, makasih"

"Oke deh, byee cantik".

Tanpa disadari keduanya, ada sepasang mata yang memperhatikan mereka.

Tak lama kemudian bel pulang sekolah berbunyi. Raysa bergegas menuju pagar sekolah, takut jika mama nya sudah datang menjemputnya.

Tingg!

Ibu komandan<3:
Ray maaf ya mama gak bisa jemput kamu. Butik lagi gak bisa ditinggal soalnya, maaf ya Ray. Kamu naik ojol aja gapapa kan?

Raysa:
Iyaa maa Ray naik ojol aja.

Ibu komandan<3:

Okeyy sayang

Akhirnya Raysa pun pulang menggunakan ojol. Sesampainya di rumah ia langsung masuk kedalam kamarnya. Merebahkan dirinya yang sangat amat lelah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang