▪️I don't know▪️

2K 433 38
                                    

Itaewon, kota yang lumayan dekat dengan ibu kota Seoul. Meski demikian, jarak tempuh seoul ke itaewon lumayan menguras waktu. Dan di kota yang terbilang elit itu, disanalah Nameun bersama dua temannya.

"Nameun, kau ingin solo ya?" Bertanya kawannya, Yunyeong namanya.

Nameun mengangguk. "Iya dan nanti aku main gitar sendiri."

"Oke, kalau begitu aku dengan Hyungki akan kolaborasi."

"Ya,"

Jangan heran dengan apa yang mereka bahas. Jadi alasan Nameun jauh-jauh kesini, tentunya untuk bernyanyi dipinggir jalan untuk mendapatkan uang tentunya. Istilah pasarnya, ngamen. Karena ini malam minggu, jadi lapak untuk mendapatkan uang berpeluang besar.

Yah, seperti inilah pekerjaan Nameun untuk mendapatkan uang, bernyanyi dipinggir jalan karena suaranya lumayan bagus. Maka dari itu dia memanfaatkannya, itung-itung mengurangi beban kakaknya yang cukup berat setelah kepergian ayah mereka.

Ah... dan setelah itu ibu mereka yang tak tahu diri menikah kembali dengan pria mapan dan meninggalkan mereka berdua.

Semenjak itulah Felix yang lebih tua dua tahun dari Nameun, mulai banting tulang untuk kebutuhan keduanya.

Hari-hari berat mereka lalui, terlebih bagi Felix. Dan menjelang dewasa, Nameun jadi tak tega melihat Felix yang susah payah kerja tapi dirinya tidak ada membantu. Jadi dia memutuskan berkerja seperti sekarang. Bersama dengan kawan SMA nya yang memiliki bakat yang sama.

Ah ya, ibu mereka sebenarnya suka mengunjungi mereka. Hanya untuk mengecek rumah atau apa. Namun sudah terlalu dengki, mereka tak berujung peduli. Kalau wanita itu datang. Sebisa mungkin mereka kabur dari rumah, untuk menghindari tentunya.

"Nameun." Ia tersentak kaget—melirik Hyungki yang ada di sampingnya.

"Apa?"

"Ini," Laki-laki itu memberikan gitar yang ada digenggamnya. "Giliran kau tampil."

Nameun mengangguk. Dia tak sadar kalau dua kawannya itu sudah selesai perform. Mungkin terlalu menyelami lamunannya.

"Oke." Nameun mengambil gitar itu. Membawanya ke tengah-tengah kerumunan yang sudah menunggu penampilan berikutnya.

Dihuninya kursi khusus perform, membenarkan mic pas atau tidak dengan mulut. Sesudahnya, Nameun membuang nafas panjang. Mengamati sekitar.yang mana semua pandangan tertuju padanya.

"Halo semua, perkenalkan. Nama saya Lee Nameun. Hari ini saya akan membawakan lagu AKMU, Last Good Bye. "

"Selamat menikmati."

Nameun memetik senar itu dengan telaten. Bahkan suaranya dengan iringan gitar membuat orang-orang terbengong karena indahnya alunan.

Mipge nal
(Tolong jangan ingat aku)

Gieokhajineun marajullaeyo
(Sebagai seseorang yang penuh kebencian)

Ajikdo jal moreugesseo
(Aku sungguh masih tidak tahu)

Dangsinui heunjeogi
(Aku masih tidak bisa menghapus jejakmu)

Jiul su eopsi sojunghae
(Ini terlalu berharga)

Sorak tepuk tangan terdengar meriah di akhir lagu. Nameun mengulas senyuman, cukup bangga karena tampil dengan mulus. Selesai memainkan satu lagu, Nameun pun memainkan satu lagu request dari penonton.

Suasana hening dengan lagu yang ia bawa kembali tercipta, dan setelah selesai membawanya. Nameun pun kembali ke belakang menghampiri kedua temannya.

I'm ComebackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang