Bagian ketiga Area Terlarang
BAB 3 GOA
"SIALAN!1!1!1!" Ucap makhluk itu yang hanya bisa aku ingat sebelum kehilangan kesadaran.
Aku tidak tahu aku berada dimana. Saat aku terbangun aku melihat aku sudah berada di dalam gua. Sepertinya aku selamat dari ketinggian tebing dan jadi hanyut oleh sungai kemari. Gua ini memiliki banyak bebatuan curam dan menyeramkan. Saat aku mencoba masuk kedalam aku melihat sebuah bayangan hitam .
"SIAPAKAH YANG BERANI MENCOBA DATANG KE TEMPAT INI?" Suara seekor naga yang tiba-tiba muncul di belakang ku.
Aku terkejut ketika menyadari ada seekor naga dari belakangku. Badannya sangat besar dan panjang . Memiliki kumis di dekat hidung dan mulutnya. Matanya berwarna merah dengan pupilnya berwarna hitam berbentuk seperti jarum .
"Siapa engkau anak kecil? Mengapa kau datang ke tempat ini? " Ucap naga itu dengan suara keras sambil mengelilingi aku.
"A-aku ... Aku ," ucapku terbata-bata karena ketakutan.
"JAWAB AKU DENGAN TEGAS ANAK MANUSIA!" teriak naga itu.
"A-aku tadi jatuh dari tebing dan hanyut ke sini dibawa oleh sungai," jawabku.
"KENAPA KAU BISA HANYUT? APA KAU MELARIKAN DIRI DARI SUMPAH SETIA KALIAN?"
"Aku dikejar-kejar oleh makhluk aneh berwarna hitam yang mengakui dirinya sebagai iblis. Mereka telah membunuh kakek dan nenekku dan ingin mengambil nyawaku juga."
"IBLIS?" Ucap naga itu dengan nada lantang.
"Benar ... Iblis , begitulah mereka menyebut diri mereka."ucapku.
Naga itu terus mengelilingi aku seperti seekor ular. Ia terus menatapku dengan tatapan yang tajam dan menyeramkan. Tubuhku gemetar karena ketakutan saat aku berdiri dan tak berkutik dari naga itu.
"TIDAK ! " Ucap sang naga dengan lantang .
"HAHAHAHA!" tawa sang naga begitu keras.
"Aku bisa tahu semuanya dengan melihat pikiranmu. Kau tidak perlu gemetar begitu. Wahai Anak Manusia, apa kau ingin bertemu dengan kakek nenekmu lagi? " Tanya naga itu.
"Kau bisa bertemu kembali dengan mereka dan membalaskan dendam mu pada iblis-iblis itu. Kau hanya perlu naik hingga ke puncak Pohon dan bertemu para dewa." Ucap naga itu.
"Pohon?" Ucapku menyela
"Benar sekali! Pohon! Naiklah dan temui takdir yang telah menunggumu selama ini. Semua makhluk telah menanti-nanti akan hari ini."
Kemudian naga itu mengibaskan ekornya dan muncullah sebuah manusia raksasa dari batu.
"Ini adalah Golem batu! Hancurkan bola hitam yang ada pada jantungnya menggunakan pedang emas yang kau miliki! Dengan demikian kau akan pergi ke Puncak Pohon dan menemukan takdirmu! "
"Dengan pedang ini?" Ucapku sambil menatap pedang yang ada pada tanganku .
"Benar sekali. Kalau begitu, semoga berhasil" Ucap naga itu sambil terbang ke langit-langit goa .
"Tung-tunggu "
"GRAAAA!!" suara Golem itu sambil bersiap menyerangku.
Golem itu langsung menyerangku ke segala arah. Aku berusaha untuk menghindari serangannya, namun tetap saja aku beberapa kali mengenai pukulannya. Aku pun berlari makin ke dalam goa . Golem itu melancarkan tinjunya dan juga melempar batu yang ada disekelilingnya. Saat dia mengeluarkan nafas api dari mulutnya , aku bersembunyi di balik batu . Dia terus menyerangku dan tak memberi kesempatan untuk menyerang ataupun berpikir.
"Hei anak kecil! Sampai kapan kau akan terus bersembunyi? Kalau kau tidak bisa menangani masalah kecil seperti itu, kau tak pantas untuk naik hingga puncak Pohon. Dunia ini tak seindah seperti ladang kecilmu nak ! " Ucap sang naga dari langit-langit goa.
"Berpikir! Berpikir! Berpikir! Berpikir! " Ucapku dalam hati.
Aku pun mulai melihat ke segala arah untuk mencari celah. Aku pun kepikiran cara untuk menyerangnya. Aku pun langsung membuka sarung pedangku.
"Oh pedang emas, berilah aku kekuatan!"
Aku pun keluar dari balik batu tempatku tadi berlindung dari nafas api Golem tersebut.
"Hei makhluk besar! Kemarilah serang aku!" Ucapku sambil mengayun-ayunkan pedangku untuk memancingnya.
"GRAAAAAAAA!" teriak Golem itu.
Golem itu pun langsung terpancing dan berlari ke arah ku. Aku memancingnya semakin ke dalam mulut gua.
Aku memegang pedangku dengan sangat kuat sambil memohon.
"Oh pedang ajaib aku mohon pinjamkan aku kekuatanmu !"
Pedang itupun mengeluarkan cahaya emas yang seperti penuh dengan kekuatan .
"Ayunkanlah aku ke arah Golem itu !"
*WUUSH
Aku pun mengayunkan pedangku dan menghancurkan kedua kakinya. Tapi bukan itu saja, seranganku mengeluarkan kekuatan yang membuat bebatuan runcing di langit-langit goa ikut runtuh mengenai Golem itu.
*GRAAAAA
*WUSSSHGolem itu pun tertimpa bebatuan dari reruntuhan itu. Aku pun memegang pedangku dengan sangat kuat hingga ia bercahaya kembali. Aku merasakan energi yang keluar dari pedang ini sungguh luar biasa. Lalu keluarlah sesosok pria bercahaya dari dalam pedang itu.
"Anak muda! Apakah kau siap untuk menanggung beban takdir yang luar biasa mengerikan setelah ini?" Ucap sosok itu.
"Aku tidak siap! Tapi jika aku bisa kembali bertemu dengan kakek dan nenekku, aku akan menanggung apapun!" Jawabku.
"Hm! Kau sangat menarik!" Jawabnya.
"Kau akan menemukan penderitaan yang luar biasa karena kau telah memilih jalan ini!" Ucap sosok itu sambil mendekatkan wajahnya ke telinga kananku."
"Ambil aku dan jalani takdirmu sampai selesai!"
Aku pun mengambil kembali pedang itu dan menghunuskan ke Golem tersebut dan kemudian ia hancur. Lalu muncullah cahaya mengelilingi aku setelah hal itu terjadi.
"Hei anak kecil! Semoga kau tetap hidup!" Ucap naga itu sekilas.
Tiba-tiba sekelilingku menjadi putih dan naga itu pun hilang dari pandanganku.
YOU ARE READING
The New God
FantasyIni adalah cerita tentang penggenapan masa lalu. Cerita tentang mencari makna akan kehidupan yang kejam ini dengan segala penantian panjang yang telah dilakukan banyak orang sejak 2000 tahun yang akan tergenapi melalui perjalanan seorang anak laki-l...