BAB 5 Tim

9 2 0
                                    

Seleksi Para Tentara 2 : Tim

"HIYAAAT"

Suaraku keluar karena bertarung melawan musuh. Kami berhasil keluar dari hutan lebat itu ke area Padang rumput yang dekat dengan menara. Dalam perjalanan kami menuju menara, selalu saja ada orang yang menyerang kami. Aku tahu memang kita diminta untuk menjadi 500 orang pertama, tapi kenapa orang-orang ini lebih memilih saling bertarung?

Ditambah, aku sudah begitu merepotkan Tuan Ludvic yang selalu ujung-ujungnya mengalahkan mereka.

"River! Di belakangmu!"

Aku sontak menghindar dari serangan orang di belakangku.

"Hei hei bocah ! Kenapa kau dari tidak menyerangku? Apa kau sebegitu takutnya denganku? Apa kau tidak malu terlihat begitu lemah di depan temanmu?" Ucap pria besar itu sambil memegang pedang besarnya.

Raksasa bertangan empat itu memiliki mata yang cukup mengerikan. Dari tadi pagi, dia dan kawan-kawannya sangat menyulitkan.

"AKU HERAN BAGAIMANA BISA ANGGOTA KELUARGA AGUNG BISA MEMILIKI TEMAN SELEMAH INI !1!1! HAHAHA" ucap raksasa itu.

Aku hanya terdiam mendengarnya.

"AKU YAKIN PEDANG EMAS BERKILAUAN YANG KAU PEGANG ITU HANYALAH SEBUAH MAINAN SAJA KAN?!?!"

"Hei kau bocah ungu! Kau pasti dari keluarga Cazador. Kau harusnya malu pada dirimu!"

Tolong hentikan jangan salahkan Tuan Ludvic

"Apa jangan-jangan, kau juga lemah sehingga bergaul dengan orang lemah juga ya? PASTI ST. CAZADOR DI EDEN MALU MELIHAT ORANG SELEMAH DIRIMU! HAHAHAHA"

Tidak, itu tidak benar.

"Apa jangan-jangan kau ikut seleksi ini karena kau dibuang dari keluarga Cazador? Heee?"

Aku lah yang lemah.

"Hei kawan-kawan! Ayo kita segera menikahkan pasangan ini ke Eden! Hahahaha"

"Semoga dewa mau-"

Kepalanya tertebas oleh Tuan Ludvic yang terlihat marah dengan menggunakan kedua pisau belati di tangannya.

"Hei kalian raksasa tolol! Kalian telah menyinggung harga diri keluarga Cazador. Kalian tahu kan apa akibatnya jika menghina orang penting sepertiku wahai makhluk-makhluk rendah?!?"

"Sialan kau gadis sombong! Terima seranganku!" Ucap temannya yang lain dengan menyerangnya menggunakan kapak besar dan juga palu.

"TEKNIK KHUSUS KELUARGA CAZADOR : TARING MAUT"

Keluar cahaya biru dari tangan Tuan Ludvic yang menyelimuti kedua senjata yang dia pegang.

"TERIMA INI GA-"

Orang itu terbelah menjadi dua dari bagian perutnya. Dia pun melancarkan serangannya ke semua teman orang itu. Ada yang kepalanya putus dari lehernya, jantungnya tertikam, dan tubuhnya tercabik-cabik.

"Hei makhluk laknat! APA KAU INGIN SEGERA MENYUSUL TEMANMU?!?!?" ucap Ludvic.

Ludvic menatap raksasa itu dengan tatapan kejam yang penuh amarah. Dia terlihat begitu mengerikan dengan semua cipratan darah yang ada di tangan, kaki, dan juga wajahnya.

"Aa-ampuni aku" kata raksasa itu dengan penuh ketakutan.

"Hei raksasa b*ngsat! Bahkan Tuhan yang ada di surga tidak akan bisa menyelamatkan dirimu dariku." Ucap Ludvic sambil mendekati raksasa itu.

"Lindungi aku ! Dewa Gigant!" Ucap raksasa itu sambil berlari ketakutan.

*SWUUSH

Ludvic menebas leher raksasa itu sangat cepat hingga aku sendiri merinding melihatnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 17, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The New GodWhere stories live. Discover now