Karin sedang didalam bis untuk menuju ke rumah sakit karna ia sudah berjanji untuk menjenguk Nata.
Sebelumnya, Karin sudah membeli buah-buahan untuk sahabatnya itu.
Sesampainya di rumah sakit, Karin segera bertanya kepada suster untuk menanyakan kamar Nata.
"Atas nama Nata Anggara kamar nomor 45 ya mbak, ada di lantai 2"
"Oh iya mbak, terimakasih"
Karin segera memasuki lift. Setelah sampai di lantai 2, ia segera mencari kamar nomor 45.
Sampai akhirnya Karin menemukan kamar yg ia cari.
Gadis itu mengetuk pintu kamar secara perlahan.
"Masuk" terdengar suara dari dalam kamar dan Karin yakin itu adalah suara Nata.
Karin langsung membuka pintu, terlihat Nata yg sedang berbaring diatas ranjang lengkap dengan infus di tangannya, dan juga perban di kaki dan lengannya.
"Yaampun Nat, lo kok bisa sampe kecelakaan gini sih?" Tanya Karin khawatir sambil berjalan menghampiri Nata.
"Sebenernya gw kecelakaan dari kemaren malem pas abis pulang dari rumah lo"
"Kenapa lo gak langsung kabarin gw!?"
"Ya gw gamau bikin lo khawatir"
"Ish, lain kali tuh bilang. Btw udah makan belom?"
"Belum, tuh diatas meja ada bubur tapi belum gw makan"
"Lo harus makan kalo mau cepet sembuh" ucap Karin sambil mengambil bubur dari atas meja.
"Makan nih" ucap Karin sambil membuka bubur tersebut dan memberikannya pada Nata.
"Gw maunya disuapin. Liat nih kondisi tangan gw"
"Manja lo. Yaudah sini gw suapin"
Karin menyuapkan bubur kedalam mulut Nata. Tak butuh waktu lama, bubur sudah habis.
Karin juga membantu Nata untuk meminum obatnya.
"Lo lucu deh kalo lagi khawatir"
"Pala lo, orang khawatir beneran dibilang lucu"
Nata terkekeh sambil mencubit pipi Karin.
"Sakit bego" ucap Karin sambil membalas mencubit pinggang Nata.
Nata meringis kesakitan.
"Lebay, gitu doang sakit" cibir Karin.
Nata yg kesal membalas dengan mencubit kedua pipi Karin sampai Karin memohon untuk dilepas dari cubitan Nata.
Mendadak ada seseorang yg membuka pintu kamar.
"Eh, kayaknya gw salah kamar deh ini" ucap seseorang itu.
Saat Karin menoleh, betapa terkejutnya ia ketika melihat Tasya berada didepan pintu.
Tasya pun tak kalah terkejutnya ketika melihat keberadaan Karin disamping ranjang Nata.
"E-eh Tasya? kok lo ada disini?" Tanya Karin.
Bukannya menjawab, Tasya malah pergi begitu saja. Karin berniat untuk mengejar, namun tangan Nata mencegah Karin untuk mengejar Tasya.
"Lo gausah kejar dia"
Karin menepis tangan Nata. Karna keadaan Nata yg masih lemah, Karin bisa menepis tangan Nata dengan mudahnya.
Karin langsung berlari keluar untuk mencari keberadaan Tasya.
"TASYA TUNGGU !" Karin berteriak saat melihat Tasya yg sedang berlari menuju parkiran rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karin
Teen FictionKarin Anindita Wijaya - seorang gadis sederhana yang harus tinggal bersama keluarga yang bahkan tidak menginginkannya. Masa lalu yang membuat sang ayah kandung membenci Karin, membuatnya harus menerima kenyataan pahit bahwa dia mungkin tidak bisa la...