Pukul 10.00 malam
Prok prok prok
Terdengar suara tepuk tangan saat Karin baru saja keluar dari kamarnya untuk mengambil minum.
"Bagus ya, bikin anak saya malu di depan banyak siswa" ucap bunda dengan tatapan sinis.
"Maaf, maksud bunda apa ya?"
"dia ini emang sok polos bun, tadi aku sampe diketawain terus diomongin sama temen-temen aku gara-gara dia" rengek Risa pada bunda.
Bunda kembali menatap Karin dengan nafas memburu.
Bunda mendekati Karin dan menarik rambut Karin hingga gadis itu meringis kesakitan.
"Risa sudah menceritakan semuanya sama saya. Apa maksud kamu mempermalukan anak saya hah? cari gara-gara kamu?!" Ucap bunda dengan nada tinggi.
"M-maaf bun, aku ga mak-"
"Ada apa ini?" Terdengar suara bariton dari pintu depan.
Itu adalah suara ayah yg baru saja pulang dari kantor.
"Anak sialan ini udah malu-maluin Risa di sekolah sampe semua temen Risa ketawain dia dan ngejek dia. Risa juga cerita kalau selama ini Karin sering berbuat seenaknya sama Risa di sekolah" jelas bunda.
Ayah membulatkan matanya "Apa?! heh berani-beraninya kamu berbuat seperti itu sama anak saya!"
"Tapi Risa bohong yah, aku gapernah apa-apain dia" ucap Karin membela diri.
"gausah mengelak kamu, dasar anak gatau diri. sekarang, kamu pergi dari rumah ini!" titah ayah dengan nafas memburu.
"T-tapi yah-"
"Gaada tapi-tapi, keluar!"
Ayah menyeret Karin keluar dari rumah, setelah itu ia segera menutup pintu dengan kencang.
Karin berjalan meninggalkan pekarangan rumahnya.
Ia bingung harus pergi kemana sekarang.
Karin terus berjalan kemanapun kakinya ingin melangkah dengan tatapan kosong.
Tin tin!
Suara klakson mobil dari arah belakang membuyarkan lamunan Karin.
Gadis itu menengok ke belakang dan mendapati sebuah mobil mewah yg sangat ia kenal.
"Tasya" gumam Karin.
Tasya keluar dari mobilnya dan berjalan menghampiri Karin.
"Lo ngapain malem-malem di jalan raya kek gini?" Tanya Tasya khawatir.
Karin mengedarkan pandangannya. Ia tidak menyadari bahwa kini ia sudah berada di pinggir jalan raya yg ramai dengan kendaraan berlalu lalang.
"Gw diusir dari rumah sya, sekarang gw gatau harus kemana" Ucap Karin pasrah.
"lo diusir?! yaudah, sekarang lo masuk ke mobil gw. Hari ini lo nginep aja di rumah gw, okay?" Ajak Tasya.
Karin hanya membalas dengan anggukan lalu berjalan memasuki mobil Tasya.
Tasya benar-benar seperti malaikat penyelamat baginya.
👦👦👦
Mobil sudah tiba di pekarangan mewah rumah Tasya.
Karin keluar dari mobil, diikuti dengan Tasya di belakangnya.
Karin terkejut ketika melihat motor sport merah yg sangat ia kenali.
"Sya" panggil Karin.
Tasya menoleh dan mengangkat sebelah alisnya "kenapa?"
"B-bukannya itu motor kak Febri?" Tanya Karin tanpa mengalihkan pandangannya dari motor Febri.
"Iya" jawab Tasya dengan santainya.
"Kok bisa ada disini?"
"Dia itu abang gw, selama ini gw gaada kasih tau ke siapa-siapa. Tar gw lanjut jelasin, ayo masuk dulu" ucap Tasya sambil menarik tangan Karin.
Karin masih terdiam. Ternyata selama ini Febri adalah kakak dari sahabatnya sendiri.
Tepat di sebelah kamar Tasya, seorang lelaki dengan setelan khas orang rumahan keluar dari kamarnya.
"Loh, Karin?" Ucap Febri terkejut.
"E-eh, kak Febri" Karin hanya menggaruk tengkuknya karna merasa canggung.
Sedetik kemudian, Febri melenggang pergi menuju lantai bawah.
Karin dan Tasya berjalan masuk kedalam kamar mewah bernuansa biru.
"jadi, jelasin soal kak Febri" pinta Karin yg masih penasaran.
"Gw sama kak Febri saudara kandung. Papa nikah lagi sama mama kita yg sekarang. Tapi udah lama pisah, dan kak Febri ikut papa sedangkan gw ikut mama, oh iya kebetulan rumah papa satu komplek sama lo. Hari ini kak Febri lagi pengen nginep disini aja katanya" jelas Tasya panjang lebar.
Karin membulatkan bibirnya setelah mendengar penjelasan dari Tasya
"lo kok gapernah cerita sih sama gw"
"emang mau dirahasiain aja kalo kak Febri tuh abang gw. Tapi terlanjur udah ketahuan sama lo sekarang"
Karin tertawa kecil, "ga nyangka aja, ternyata dunia emang sempit ya""iya, eh lo kenapa deh tanya-tanya soal abang gw. Naksir ya lu?" Tanya Tasya menggoda Karin.
Karin yg salah tingkah memukul bahu Tasya pelan.
"ih apaan sih lo, gw cuma kepo aja"
"hahaha iya deh iyaa, mending sekarang kita nonton drakor yuk?" Ajak Tasya yg dibalas anggukan antusias oleh Karin.
Tasya segera mengeluarkan laptop nya dan mencari film yg akan mereka tonton malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karin
Teen FictionKarin Anindita Wijaya - seorang gadis sederhana yang harus tinggal bersama keluarga yang bahkan tidak menginginkannya. Masa lalu yang membuat sang ayah kandung membenci Karin, membuatnya harus menerima kenyataan pahit bahwa dia mungkin tidak bisa la...