chapter 22: kalung

414 57 0
                                    

"oke guys, gw mau umumin buat kalian semua tolong dateng ke cafe galaxy ya buat rayain ulang tahun gw" ucap Tasya didepan kelasnya.

Seketika kelas menjadi ricuh dengan sorak-sorai bahagia.

Tasya pun kembali duduk di bangkunya. Menatap wajah teman sebangkunya yg sedang tertidur pulas.

Ya, Karin tertidur.

Berhubung sedang jam kosong, Karin memanfaatkan keadaan itu untuk tidur.

Karna ia sudah tertidur pulas, suara bising di kelaspun ia hiraukan.

Karna merasa bosan, Tasya berniat untuk memotret wajah polos Karin yg sedang tertidur.

Tasya mengambil ponselnya dan memotret Karin.

Karin membuka matanya secara perlahan. Tasya yg panik segera menaruh kembali ponsel kedalam sakunya.

"gw ada ketinggalan pelajaran ga sya?" Tanya Karin sambil mengucek matanya.

"Gaada kok, daritadi gaada guru juga. Eh ntar malem dateng ya ke cafe galaxy buat ngerayain ultah gw" ujar Tasya antusias.

"Gw gapunya gaun pesta sya. Gw takut malu-maluin lo" Jawab Karin polos.

"Hahaha, tenang aja. Ntar pulang sekolah lo ikut ke mobil gw buat ambil gaun" ujar Tasya.

"Eh gausah, ngapain" tolak Karin.

"Ihh gapapa, gw udah terlanjur beliin. Jadi lo harus terima"

"Hmm yaudah deh, makasih Tasyaaa" jawab Karin sambil memeluk Tasya dari samping.

"iya iyaa"

Karin merasa sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan Tasya.

Sahabat yg selalu menerima apa adanya, tidak memandang apapun, dan sangat baik hati.

🎁🎁🎁

Karin berjalan memasuki mall. Ia sudah menggunakan gaun berwarna hitam dengan lengan pendek.

Walaupun sederhana, gaun itu terlihat sangat cantik dan elegan saat dipakai oleh Karin.

Karin berniat membelikan kado mendadak untuk Tasya.

Tapi ia kebingungan harus membeli kado apa. Karin ingin kado yg mewah untuk sahabatnya itu.


Karin masih celingukan di depan pintu utama.

Saat sedang kebingungan, seseorang menepuk bahu Karin dengan pelan.

Saat Karin menoleh...

"Loh kak Febri?" Ujar Karin.

Setelah jalan-jalan ke festival waktu itu, Karin dan Febri sudah tidak terlalu merasa canggung.

Febri kaget melihat Karin dengan gaun manis yg ia gunakan.

Rambut Karin juga dibuat sanggul sehingga ia jadi terlihat lebih cantik.

Febri tidak pernah melihat Karin menggunakan baju formal dan anggun karna memang Karin juga tidak pernah menggunakan baju seperti itu.

'Cantik' gumam nya didalam hati.

"Lo ngapain kesini?" Tanya Febri too the point.

Karin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang