Budayakan vote sebelum membaca ya😊
Happy Reading
Hari yang di tunggu-tunggu pun tiba untuk mendapatkan nilai yang bagus dan melakukan sebuah permainan yang di nantikan.
"Lo, lo pada dapatin nilai yang bagus yaa!," ujar Farel semangat.
"Njir, nyuruh dapatin nilai bagus bukan karena ortu, gak ada akhlak emang lo ye." Balas Brian.
"Eh diem bae lo curut." Ucap Farel.
"Jangan pada banyak bacod deh kalian, sebelum guru masuk mending belajar buat ulangan Fisika." Ujar Aileen.
"Iye-iye, mak rempong." Balas Brian.
Reina yang mendengarkan ocehan para sahabatnya pun hanya diam dan sedikit tertawa, sebab ia kini sedang belajar. Tak lama kemudian datang lah guru mereka tersebut.
"Baiklah anak-anak, karena kalian sudah tahu jadwal sekarang apa dan saya tidak suka basa-basi langsung saja kita ulangan ya." Ucap pak Refli tegas.
"Baik pak." Jawab para murid tersebut.
2 jam kemudian
"Gila banget pak Refli kasih soal kayak gitu, mumet banget otak gue." Ujar Brian seperti orang depresi.
"Bukan soalnya yang susah, tapi lo nya aja yang goblok." Balas Reina.
"HAHAHAHA." Tawa mereka.
"Betul tuh Rein, duh sakit perut gue ngakak." Balas Aileen.
"Makanya, kalo pak Refli lagi ngajar jangan lo kata-katain, jadinya kagak masuk ke otak kan." Ucap Farel.
"Nistain aja gue terus, gue rela kok di giniin." Balas Brian dengan nada sedih yang di buat-buat."
"Ah lebay lo." Ucap Farel.
"Rein, temanin gue ke toilet dong, gue kebelet." Ujar Aileen.
"Sama gue aja." Balas Brian cepat.
"Mau gue tampol lo?," jawab Aileen sadis.
"Yaudah yuk, guys samain aja ya pesananya." Ujar Reina.
Saat sudah sampai di toilet mereka hanya berdua saja dan tidak ada orang lain mungkin di karenakan pada istirahat semua.
"Gue masuk ya, lo tunggu di sini aja." Ucap Aileen.
"Oke, jangan lama-lama lo." Balas Reina seraya bermain hp untuk menghilangi suntuk.
Ketika Aileen di dalam toilet tiba-tiba ada yang ngetuk bilik toiletnya.
"Ya siapa?," tanya Aileen.
"Boleh minta pembalutnya gak?," tanya orang tersebut dengan suara lirih.
"Owh boleh kok, kebetulan ada satu." Jawab Aileen.
Aileen pun memberikan pembalut tersebut lewat celah di bawah toilet tersebut. Tetapi ia merasa aneh dengan tangan wanita tersebut, sebab tangan itu terlihat sangat pucat dan sedikit menbiru. Tanpa pikir panjang Aileen segera keluar dari toilet.
"Udah?," tanya Reina.
"Udah kok. Btw tadi siapa yang masuk?," tanya Aileen.
"Gak ada siapa-siapa kok selain lo." Balas Reina.
"Masa sih? Atau gue cuma halu?," tanya Aileen.
"Gak usah di pikirin." Jawab Reina.
Saat di perjalanan ke kantin Reina sibuk terus memikirkan tentang makhluk yang berada di samping toilet Aileen tadi. Tapi semakin lama di pikirkan semakin membuat kepala Reina sakit. Akhirnya ia memutuskan untuk melupakannya.
"Lama banget di wc, berasa mandi aja." Ucap Farel.
"Biasa cewek mah emang gitu." Balas Brian.
"Btw kita jadikan yang Hanako itu?," tanya Farel pelan.
"Jadi lah, malam kan jam 9 di sekolah lantai 3." Ucap Reina.
"Gue males ah." Ujar Aileen.
"Gak asik lah kalau gak lengkap." Jawab Brian.
"Iya betul tuh, masa gue sendiri cewek." Balas Reina.
"Iya-iya gue ikut." Ujar Aileen dengan nada pasrah.
"Tapi kita ngumpul dulu lah, pergi pakai satu mobil aja biar gak ribet." Ucap Farel.
"Yaudah deh serah lo, gue ngikut aja." Balas Reina.
Hi Guys🖤🔥
Gimana tuh mereka, mau main yang aneh2😫. Tunggu kelanjutan part selanjutnya yaa.
Stay tunePekanbaru
19 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
HANAKO SAN
HorrorDi sebuah tempat pasti memiliki urband lagend atau mitos yang sangat di percayai oleh para leluhur. Tapi bagaimana jika beberapa remaja mempermainkan urband lagends yang sudah sangat di percayai akan kebenarannya. Akankah permainan ini menjadi menye...