Budayakan vote sebelum membaca yaa😊
Happy Reading
Malam hari pun tiba, mereka sudah berkumpul di rumah Reina. Tampak mereka sangat bersemangat, kecuali Aileen yang hanya pasrah.
"Lo napa dah?," tanya Brian.
"Hufttt, gak ada." Jawab Aileen.
"Takut lo kan." Ujar Farel.
"Iyaaa gue takut, puas lo." Balas Aileen kesal.
Beda halnya dengan Reina yang sejak dari tadi diam. Ia tahu sekarang mahkluk-makhluk di sekolahnya saat malam semakin seram dan semakin banyak. Reina yang sedari tadi menghindari kontak mata dengan mereka semua, karena jika Reina berkontak mata dengan mereka, pasti Reina di ganggu dan mereka bakal minta tolong.
"Guys, cepetin aja yuk." Ajak Reina.
Mereka bertiga yang mengerti kondisi Reina pun hanya mengiyakan saja ajakan Reina. Sebab semakin lama di sini semakin seram.
Tiba lah mereka akhirnya di toilet perenpuan, lantai ketiga dan sekarang mereka di depan bilik toilet ketiga tersebut. Di antara mereka berempat tidak ada yang mulai percakapan terlebih dahulu.
"Brian, lo aja yang ngomong." Ucap Reina.
"Eh, gak deng Farel aja." Tolak Brian.
"Dih, masa gue sih, kan lo yang semangat buat ini." Balas Farel.
"Ah, berisik lo pada tinggal ketuk doang ribet banget sih." Ucap Aileen.
Aileen pun segera mengetuk pintu tersebut.
Tok... tok... tok...
"Hanako, apakah kamu ada di dalam?," ucap Aileen.
Suasana yang tadinya memang dingin sekarang malah tambah dingin, angin-angin mulai bertiup, lampu-lampu mulai berkedip-kedip dan Reina tahu sekarang sosok itu sudah ada.
"Ya, aku di sini." Ujar sosok misterius itu secara halus dan lirih.
Mereka yang mendegar suara itu pun seketika diam mematung, tidak tahu harus berbuat apa.
"Mending lo keluarin kertas ulangan tadi." Ucap Reina kepada Brian yang memang di tugaskan untuk membawa kertas ujian tersebut.
Brian pun tampak memeriksa kantong celananya dan kantong hoodienya.
"Rein." Ucap Brian lirih.
Reina yang tahu maksud dari ucapan Brian pun segera menghela napas panjangnya.
"Mending sekarang kita keluar dulu." Ucap Reina.
Dan mereka pun buru-buru keluar dari toilet tersebut. Keadaan sekolah yang tadinya tampak seram sekarang malah tambah seram. Angin-angin bertiup kencang hinggap membuat pohon-pohon bergoyang.
"Rein, emang napa sih." Tanya Farel.
"Brian.... gak... bawa... kertas ulangan." Ucap Reina yang ngos-ngosan.
"What the.... gila lo, kalau sampai kita kenpa-napa gimana." Ucap Aileen emosi.
"Sumpah tadi gue bawa, tapi pas gue cek gak ada." Ujar Brian.
"Rein, gimana nih." Ucap Farel.
"Mending kita pulang dulu deh." Ujar Reina.
Mereka pun berlari menuju mobil farel dan saat sampai di mobil mereka langsung tancap gas meninggalkan sekolah.
Saat sampai di rumah Reina mereka tampak sangat tegang. Reina pun segera menyiapkan minuman untuk teman-temannya.
"Nih minum dulu." Ucap Reina yang membawakan teh hangat untuk menenangkan mereka.
Reina tahu hal-hal seperti ini tampak masih baru dengan teman-temannya, jadi wajar jika mereka terlihat tegang.
"Gila gue gak habis pikir ya sama lo, kok bisa sih kertas tuh gak lo bawa." Ucap Aileen menggebu-gebu.
"Sumpah Len, tadi gue bawa, gak mungkin gue bohong sama kalian." Jawab Brian yang nampak bersalah.
"Udah, mending kalian pulang aja dulu." Ucap Reina.
"Rel, gue nginap di rumah lo ya, ortu gue lagi keluar kota." Ucap Brian.
"Iya-iya." Balas Brian.
"Eh, Rein gue juga nginap dong di rumah lo." Ucap Aileen.
"Ok deh." Balas Reina.
Hi Guys🖤
Selamat menjalankan puasa yaa, semangat yaa😊.
Waduh, si Brian pake gak bawa kertas ulangan, padahal itu sangat penting, stay tune yaa nunggu part selanjutnya.
Pekanbaru
26 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
HANAKO SAN
HorrorDi sebuah tempat pasti memiliki urband lagend atau mitos yang sangat di percayai oleh para leluhur. Tapi bagaimana jika beberapa remaja mempermainkan urband lagends yang sudah sangat di percayai akan kebenarannya. Akankah permainan ini menjadi menye...