Pagi yang selalu saja ramai. Terlihat dua orang perempuan yang berjalan menuju kantin, tatapan selalu ditepatkan kepada mereka oleh para murid yang dilaluinya. Berjalan dengan lagak sombong serta dagu yang selalu dia dongakkan itulah dia. Gadis bertitle badgirl itu juga tidak lepas dari genggaman para guru bk, tidak perlu dipertanyakan lagi mengapa demikian.
"Alena, lo gak sarapan lagi pagi ini?" tanya temannya kepada gadis yang dia panggil Alena itu.
"Dinda ku sayang, gua mana sempet buat sarapan. Lo juga pasti tau kan nyokap ama bokap gua gimana?" jawab Alena
"Iya gua paham kok" kata Dinda
"Lagian juga nih, kita punya alesan buat cabut pelajaran pagi ini, ya gak?" lanjut Alena dengan senyuman miringnya.
Baru saja Alena menyelesaikan kalimatnya, seorang guru bk memergoki dan meneriakkan nama mereka.
"ALENA! DINDA! KEMBALI KE KELAS SEKARANG JUGA!"
Seketika itu juga mereka berlari terbirit-birit menuju kelas.
"Sial! Tumben banget Bu Mega ngecek kantin pagi-pagi, biasanya juga enggak kan" umpat Dinda
"Ck! Terpaksa, bolos kali ini di tunda dulu. Males gua buat dengerin ceramahannya Bu Mega pagi-pagi" ucap Alena
"Hahaha, yaudah kita ke kelas aja. Gua yakin Bu Mega pasti ngecek kelas" sambung Dinda
Mereka pun kembali ke kelas. Di dalam kelas pun sudah ada guru mapel yang tengah menjelaskan di papan tulis. Alena dan Dinda langsung masuk ke dalam kelas, tidak lupa Dinda meminta izin dahulu kepada guru tersebut. Setidaknya Dinda punya rasa hormat, walaupun sedikit. Lain halnya dengan Alena yang membuang mukanya setelah Dinda meminta izin, dan berjalan dengan lagaknya itu menuju tempat duduknya.
[Waktu istirahat]
Kalian tahu kan bagaimana ramainya waktu jam istirahat? Ya, itulah yang kini sedang terjadi. Ruang kelas Alena pun tidak luput dari keramaian itu, namun juga penuh dengan kebisingan. Ditambah lagi dengan datangnya Rio, Dion, dan Hans yang mereka sebut sendiri adalah 'fakboy'. Siapa lagi kalau bukan untuk menemui Alena yang terkenal badgirl nya itu, tapi tak bisa disangkal bahwa Alena memiliki wajah yang cantik. Alasan itulah yang mendasari banyaknya laki-laki menyukai Alena walau mereka tau seberapa nakalnya dia."Lo kok tambah hari tambah cantik aja ya Len" rayu Rio
Ya, Rio akui dia sangat menyukai Alena. Dan dalam hal mendekati, itu adalah perkara mudah untuk Rio, karena menurutnya hampir tidak ada perbedaan diantara mereka. Mungkin perlu kalian tahu, Rik dan kawan-kawannya itu memang nakal, namun mereka masih dibatas wajar. Dan mereka famous dikalangan para murid, melihat Ayahnya Rio adalah kepala sekolah di sekolah yang dia tempati sekarang.
"Gombalan lo tuh basi tau gak Yo" ucap Dinda yang duduk di samping Alena
"Isshh! Sibuk aja lo" sentak Rio, dan Dinda hanya memutar bola matanya jengah
"Ada perlu apa lo kesini?" tanya Alena
"Loh kok malah nanya sih beb, ya pasti ngeliat kamu lah" jawab Rio yang membuat Alena bergidik geli mendengarnya
"Hah? Apaan?!" ucap Alena dengan wajah gelinya
"Kamu tuh ya, cantik-cantik budeg. Untung sayang, hehehe" canda garing Rio
Kalau kalian tanya dimana teman-temannya Rio, jawabannya Dion dari tadi senyam-senyum ngeliatin Dinda, kalo Hans lagi tebar pesona sambil senyum ngedipin mata kalo perempuan di sekitarnya ketahuan melihat kearah dia.
"Gua ada urusan sekarang, jadi gua minta lo ama cs lo itu buat balik ke kelas" kata Alena sembari membenarkan rambutnya
"Gua temenin aja ya beb" jawab Rio
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Stop Me࿐
Teen Fiction❬Hiatus❭ 『••✎••』Apakah mencintai itu butuh alasan? Jika jawabannya adalah iya, lalu apa jawaban dari rasa yang tengah berlabuh ini? Aku tak tahu apa alasan aku sangat menyukainya dan aku sangat ingin melindunginya. Bahkan sikap yang tidak aku suka p...