Waktu Anna, Ginny, Harry, Ron, dan Hermione memasuki Aula Besar untuk sarapan keesokan paginya, yang pertama mereka lihat adalah Draco Malfoy, yang kelihatannya sedang menghibur segerombolan besar anak-anak Slytherin dengan cerita yang amat lucu.
Saat mereka lewat, Malfoy berpura-pura pingsan dengan lagak konyol sekali dan terdengar ledakan tawa.
"Jangan pedulikan dia," kata Hermione, yang berada tepat di belakang Harry. "Abaikan saja, tidak layak diladeni... "
"Hei, Potter!" teriak cewek Slytherin dengan wajah seperti anjing pesek.
"Pansy Parkison, salah satu kroni si Malfoy," bisik Ginny di telinga Anna.
"Potter! Dementor datang, Potter! WuuUu!" Anna melirik Harry yang merengut masam dan duduk di meja Gryffindor, di sebelah George Weasley.
"Daftar pelajaran anak-anak kelas tiga dan dua yang baru,"kata George, membagikannya.
"Kenapa kau, Harry?"
"Malfoy," kata Ron, duduk di sisi lain George. Anna ikut mendelik ke meja Slytherin.
George mendongak tepat ketika Malfoy sedang berpura-pura pingsan ketakutan lagi."Si brengsek itu," katanya kalem.
"Dia tidak segagah itu semalam ketika dementor datang ke gerbong kereta kami. Dia kabur ke kompartemen kita, kan, Fred?"
"Nyaris terkencing-kencing, "kata Fred, mengerling meremehkan ke arah Malfoy. Anna tersenyum geli karena ucapan Fred.
"Aku sendiri tak begitu senang." kata George. "Mengerikan sekali, dementor- dementor itu ...."
"Rasanya seperti membekukan bagian dalam tubuh kita, ya?" kata Fred.
"Tapi kalian tidak pingsan, kan?" kata Harry pelan. Anna melirik kecil Harry disamping nya.
"Lupakan saja, Harry," kata George membesarkan hati Harry.
"Dad pernah harus ke Azkaban sekali, ingat, Fred? Dan dia bilang itu tempat paling mengerikan yang pernah dikunjunginya. Dia pulang dalam keadaan lemah dan gemetaran. Para Dementor itu mengisap kebahagiaan dari tempat-tempat di mana mereka berada. Sebagian besar napi di sana jadi gila."
Dari ucapan George sekarang Anna paham Azkaban yang disebut-sebut waktu di kereta adalah sebuah penjara di dunia sihir.
"Kita lihat saja nanti, sesenang apa Malfoy setelah pertandingan Quidditch pertama kita," kata Fred.
"Quidditch?" tanya Anna pelan pada Ginny.
"Sejenis permainan olahraga. Menyenangkan sekali, nanti aku tunjukan padamu." Ginny ikut berbisik pada Anna.
"Gryffindor lawan Slytherin, pertandingan pertama tahun ajaran ini, ingat?" ucap Fred semangat.
Merasa sedikit lebih gembira, Harry mengambil sosis dan tomat goreng. Anna mengikutinya dengan mengambil steak sapi yang berlumuran saus lezat.
Hermione memeriksa daftar pelajaran barunya. "Oh, bagus, kita memulai beberapa pelajaran baru hari ini," katanya senang.
"Hermione," kata Ron, mengernyit ketika dia menatap melalui bahu Hermione.
"Mereka keliru menyusun daftar pelajaranmu. Lihat! Mereka mendaftarmu ikut sepuluh pelajaran sehari. Mana cukup waktunya."
Anna tersedak, sepuluh pelajaran? Wah, membayangkan nya saja sudah membuat ia ingin pingsan.
"Bisa kuatur. Sudah kurundingkan dengan Profesor McGonagall."
"Tapi coba lihat," kata Ron, tertawa,
"Lihat pagi ini! Pukul sembilan, Ramalan. Dan di bawahnya, pukul sembilan, Telaah Muggle. Dan ...-, Ron membungkuk mendekat, tidak percaya, -lihat di bawahnya lagi, Arithmancy, pukul sembilan. Maksudku, aku tahu kau pintar, Hermione, tapi mana ada sih orang yang sepintar itu. Bagaimana mungkin kau bisa berada di tiga kelas pada saat bersamaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNA POTTER : THE LOST SISTER ( HIATUS )
FanfictionAnna tak pernah ingat bahwa sihir benar-benar ada sampai gadis Weasley yang memperkenalkan dirinya sebagai Ginny tiba-tiba menariknya masuk kedalam kereta yang baru pertama kali Anna lihat. - "Anna Po-Potter?" - "Begini kek, aku ini sedang bermimp...