"I hate myself"
---
Hari ini merupakan hari pertama Irene masuk sekolah.Yah walaupun Ia gagal masuk ke sekolah impiannya Empire high school setelah Ia gagal mendapat nilai ujian yang baik tetapi setidaknya sekolah ini masih termasuk sekolah yang bagus.
Ia menatap pantulan dirinya di depan cermin. Sederhana, tak ada yang menonjol dari penampilannya. Ia menggunakan seragam dengan rapi, rambutnya Ia kucir kuda dan tak lupa kacamata bulatnya.
"Noona kajja"
"Eoh"
Irene langsung mengambil tasnya yang berada di atas meja keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan. Suasana makan dengan tenang mengawali paginya. Irene hanya bisa menunduk, Ia tak punya keberanian untuk mengangkat kepalanya. Ia sudah cukup membuat hancur harapan orang tuanya karena nilanya yang turun drastis hingga Ia tak mampu masuk Empire High School.
"Appa sudah mendaftarkanmu ke tempat les yang lebih baik" ucap ayahnya sambil meminum kopi miliknya
"Kau tak perlu datang lagi ke tempat les musik karena Eomma sudah mengatakan kau berhenti mulai hari ini" ibunya menyahuti
"Tapi-"
"Eomma harap kau merenungi kesalahanmu" putus ibunya
"I-iya"
Irene hanya menunduk, Ia benci menangis. Ia benci air mata yang membuatnya terlihat semakin lemah. Terakhir kali Ia menangis adalah 6 tahun lalu ketika Ia gagal menjuarai lomba matematika. Mengingat wajah orangtuanya membuat dirinya kecewa hingga menangis namun kini Ia malah gagal kembali sehingga Ia membuat orangtuanya kecewa.
"Terima kasih makananannya. Kami berangkat" ucap Irene
Irene berdiri bergegas menuju luar. Ia masuk ke dalam mobil bersama adiknya. Irene menatap keluar, seandainya Ia tidak gagal dalam ujian, seandainya saja semuanya tidak menjadi seperti ini pasti Ia kini bisa memasuki sekolah terbaik dan orang tuanya takkan kecewa.
"Gwencana Noona"
"Aku tau kau sudah bekerja keras. Semuanya akan baik - baik saja"
Tangan lembut menyentuh telapak tangannya. Senyum lembut menyambut Irene membuatnya sedikit menarik bibirnya. Adiknya, Bae Jinyoung adalah satu - satunya alasan Ia bisa tersenyum. Adiknya memiliki kepribadian yang berbanding terbalik dengannya, Ia begitu baik dan hangat, Ia memiliki banyak teman juga dan lebih penting adiknya jauh lebih pintar darinya. Bahkan Ia bisa menyelesaikan smpnya dalam waktu 2 tahun. Selain itu Ia juga pandai dalam olahraga.
Ia terkadang iri padanya, rasanya begitu tidak adil bagaimana adiknya sangat bagus bahkan Ia tak perlu belajar seperti Irene. Orang tuanya tak pernah melarang Jinyoung melakukan apapun karena adiknya itu selalu membuat orang tuanya bangga.
"Noona kau sudah sampai"
"M-mwo?"
Irene menatap sekitar, Ia telah sampai di sekolah barunya. Ia tersenyum sambai melambaikan tangannya kepada adiknya dan mengucapkan terima kasih pada supirnya. Ia manarik nafasnya dalam.
Kau pasti bisa Irene,
Mau bagaimanapun Ia sudah tidak bisa melakukan apapun. Ia hanya perlu bekerja keras sehingga Ia bisa masuk universitas yang baik 3 tahun lagi. Ia tidak boleh membuat orangtuanya kecewa kembali. Ia harus masuk universitas Seoul seperti janjinya.
Langkah Irene terus menuju sekolahnya. Irene hanya tersenyum miris, semua orang berjalan bersama, beberapa dari mereka tertawa gembira merayakan hari pertama mereka menjadi siswa SMA. Beberapa dari mereka membicarakan make up ataupun gaya rambut terbaru. Beberapa dari mereka saling melempar ledekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You (Vrene)
RomanceBagaimana jika hal yang paling kau benci adalah hal yang paling kau cintai juga? Bagaimana rasanya ketika kau mencintai orang sekaligus membencinya? Irene memiliki harapan sederhana bahwa masa SMAnya akan menjadi damai setelah apa yang terjadi padan...