"Situasi yang rumit hanya sebuah permainan untuk menemukan sejatinya siapa orang itu"
--
Irene masuk ke dalam kelasnya. Ia menghembuskan nafasnya lega saat masuk ke dalam kelasnya. Untunglah Kim Taehyung belum datang. Ia sedikit bisa bernafas lega.
"Annyeong" ucap Joy
Irene tersenyum canggung, ah sudah lama tidak ada yang menyapanya di sekolah.
"A-anyeong" jawab Irene pelan
Taehyung terbangun saat ponsel di meja berdering, dengan malas Ia mengambil ponsel tersebut dan mengangkatnya.
"Wae?" Ucap Taehyung
Kau tidak sekolah?
"Sekolah? Nanti saja"
Kau gila? Aku sudah menunggumu sampai akan mati
"Jika kau ingin berangkat tinggal berangkat saja"
Kau lupa? Hari ini kau akan masuk klub basket
"Ya, aku ingat"
Aku takkan membiarkan kau bergabung jika hari ini tidak muncul
"Ah sial kau!"
Taehyung langsung melempar ponselnya sembarangan. Ia menarik selimutnya lagi kemudian menutup matanya. Pria itu, mengganggu waktu tidurnya saja.
"Ya! Ireonna!"
Taehyung membuka matanya saat seseorang menarik selimutnya. Ia menatap tajam orang tersebut, Ia menyesal memberikan kode rumahnya pada orang lain yang kini seenaknya membuat dirinya harus bangun.
"Akumenunggumu disekolah. Cepat berangkat" ucapnya
Taehyung dengan malas akhirnya mau tak mau bangkit. Ia langsung berjalan menuju kamar mandi dan mulai bersiap untuk pergi ke sekolah.
---
"Baiklah, hari ini kita akan mengadakan pemilihan ketua kelas. Ada yang ingin mengajukan diri?" ucap Yoon ssaem
Suasana kelas hening sekejap, menjadi ketua kelas bisa membuat mereka mendapat nilai lebih dari guru namun tugas ketua kelas juga tidak semudah itu karena kita harus bertanggung jawab terhadap kelas.
"Ya!"
Irene menutup bibirnya saat tidak sengaja berteriak membuat semua orang menoleh ke arahnya. Joy gadis itu hanya tersenyum seolah tidak terjadi apapun, gadis itu mengangkat tangan Irene membuatnya seolah mengajukan diri.
"Kau ingin mengajukan diri? Siapa namamu?" Tanya Yoon Ssaem
"Bae Irene. Tidak, maksutku-"
"Iya, dia ingin menjadi ketua kelas" potong Joy
"Baiklah, bisakah kau maju" jawab Yoon Ssaem
Irene membelalak, Ia tidak punya pilihan lagi selain Ia harus maju. Bagaimanapun Ia tidak mungkin mengatakan jika Joy memaksa Ia mengangkat tangan. Tak apalah lagipula Ia hanya menjadi kadidat, belum tentu Ia pula yang terpilih. Lagipula di dalam kelas ini tidak banyak yang mengenalnya. Pasti Ia takkan terpilih.
"Apakah ada yang ingin mengajukan diri lagi?" Ucap Yoon Ssaem
"Ah kau?" Yoon Ssaem menunjuk salah seorang siswa yang mengangkat tangannya. Irene tidak mengenalnya, tetapi sepertinya Ia ingat jika dia salah satu siswa di sekolahnya dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You (Vrene)
RomanceBagaimana jika hal yang paling kau benci adalah hal yang paling kau cintai juga? Bagaimana rasanya ketika kau mencintai orang sekaligus membencinya? Irene memiliki harapan sederhana bahwa masa SMAnya akan menjadi damai setelah apa yang terjadi padan...