three

250 28 2
                                    



Sekarang Jimin sedang duduk di kursi kayu yang berada di dalam kelas. Ia menceritakan semua yang terjadi pada hari sabtu kemarin pada Taehyung dan Hoseok. Sampai ia pun menceritakan dirinya yang begitu terkejut bahwa Jungkook ternyata adalah teman kakak nya. Tentu bukan hanya Jimin yang terkejut, kedua temannya yang kini berada didepannya tengah mendengar cerita dia pun ikut terkejut. Ini memang sebuah kebetulan yang luar biasa. Tapi entahlah, apa iya benar kebetulan atau memang sudah takdir dari tuhan?

Tringg... bel berbunyi menandakan waktunya untuk berisitirahat. Biasanya Jimin dan teman-temannya langsung pergi ke kantin. Tapi kali ini tidak. Jimin sekarang tengah berjalan menelusuri koridor-koridor kelas untuk mencari seseorang. Seseorang yang telah berjanji akan mentraktirnya. Sampai akhirnya ia berada di depan kelas XI IPA 7 dimana itu memang tempat tujuannya. Tak lama seseorang yang ia cari muncul dari XI IPA 7.

"Selamat pagi pak Jungkook." Ucap Jimin dengan senyumnya yang manis.

"Jimin? Ngapain kamu disini?!" Ucap Jungkook agak pelan dan membawa Jimin ke tempat yang sedikit sepi agar tak ada yang memperhatikan mereka.

"Ada apa?" Tanya Jungkook dingin.

"Mana katanya mau traktir Jimin. Jimin laper nih pengen ditraktir makan di kantin, ayo!" Sambil menarik lengan kekar milik Jungkook dan Jungkook menahannya.

"Ish Jimin. Ini masih di sekolah."

"Ya terus kenapa?"

"Kita di sini sebagai guru dan murid. Kalo ada yang liat gimana? Pasti mereka aneh lah. Gue gak mau ya di pandang guru cabul sama penghuni sekolah."

"Aish. Jadi janjinya diingkari nih? Yaudah aku nanti bilang kakak kalau ba—" belum selesai Jimin bicara dan dipotong oleh Jungkook.

"Iya gue jadi traktir lo. Tapi jangan di sekolah. Nanti aja pas pulang. Kalo gak mau yaudah." Ucap Jungkook.

"Beneran ya pulang sekolah?"

"Iya bawel."

"Yaudah deh Jimin mau ke kantin sama temen-temen. Bye pak Jungkook!"

Jimin meninggalkan Jungkook yang kini tengah was-was melihat keadaan sekitar takut bila ada yang melihatnya dengan Jimin. Bagaimanapun Jungkook adalah seorang guru di sekolah. Jadi perilaku dan sikapnya harus dijaga juga memberikan contoh yang baik pada murid-muridnya. Ya walaupun jika diluar lingkungan sekolah sama sekali tidak seperti itu.

Sebenarnya ada apa sih sampai Jungkook membuat janji akan mentraktir Jimin? Jadi waktu sabtu kemarin saat Jungkook mengantar pulang Jimin ke rumah, ia membawa motornya terlalu ngebut sampai Jimin menangis. Tangisan Jimin belum berhenti juga setelah sampai rumah. Jungkook takut dan khawatir karena Jimin mengatakan akan mengadukan semua ini pada sang kakak. Dan Jungkook tau apa yang akan Namjoon lakukan padanya saat nanti mengetahui adik kesayangannya itu dibuat nangis olehnya. Maka dari itu Jungkook membuat janji pada Jimin asal dia berhenti menangis dan tidak mengadukannya. Akhirnya Jimin menyetujuinya.


















Kini suasana SMA Nusa Jaya sudah cukup sepi karena memang sudah waktunya pulang. Jimin kini sedang duduk dibangku taman sekolah menunggu Jungkook yang keluar dari ruang guru. Lelaki itu lama sekali menurutnya. Setelah ditunggu-tunggu akhirnya lelaki itu keluar juga dan menghampiri Jimin yang sudah bete.

"Lama banget."

"Ck bawel. Ayo!"

Jungkook menarik lengan Jimin dan membawanya ke parkiran untuk membawa si mungil pergi memakai motornya. Motor itu sudah keluar dari gerbang sekolah. Sekarang Jungkook membawa motornya sedikit lambat dari kemarin. Normal. Karena ia tidak mau membuat Jimin menangis lagi. Oh iya tenang saja, Jimin sudah mengabari kakaknya sebelumnya.

First Sight; jikook/kookmin ffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang