Ada goresan rasa berjejakkan lara
Dalam hingga tak terukur
Aku harus apa?
Mengumpulkan butiran pasir pantai
Atau menangkap pelangi saat hujan?
Aneh bukan?
Kita mengaku saling cinta
Tetapi diam-diam untuk saling lupa
Kita mengaku saling benci
Tetapi tak benar-benar memilih pergi
Mengapa kita tak sebahagia dulu?
Mengapa kita tak sedekat dulu?
Sedekat napas dengan derunya
Sedekat detak jantung dengan suaranya
Atau sedekat tangan kiri dengan tangan kanan
Lalu, apa yang harus aku lakukan sekarang?
Apakah aku harus memelihara rindu ini?
Saat kamu benar-benar akan pergi
Dan ku diam dengan memeluk kenangan ini
Aku mencoba menggenggam tanganmu
Mencoba meyakinkanmu sekali lagi
Namun pada akhirnya aku mengerti
Bahwa perihal meninggalkan pun di tinggalkan
Lalu dimana letak rindu ini?
Ia perlahan ku hancurkan
Kulawan waktu untuk melupakan
Ku tutup semua kenangan
Hingga aku benar-benar kehilangan akal sehat
Dengan berjalan tanpa alas
Menyanyi tanpa irama
Bersenandung tanpa suara
Dan menangis tanpa air mata
Namun jika rindu ini muncul lagi
Bolehkah aku menangis sebentar saja?
Dan berharap kamu akan kembali di sini
~Ella Syafitri~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisikan Kalbu (Antologi Kata)
Poetry⚠︎𝗪𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴⚠︎ 𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙞𝙨𝙞 𝙠𝙪𝙢𝙥𝙪𝙡𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙩𝙖-𝙠𝙖𝙩𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙩𝙖𝙢𝙥𝙖𝙧, 𝙗𝙖𝙥𝙚𝙧, 𝙨𝙚𝙙𝙞𝙝, 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞𝙜𝙪𝙨 𝙩𝙚𝙧𝙩𝙖𝙬𝙖. 𝙅𝙞𝙠𝙖 𝙨𝙪𝙠𝙖, 𝙨𝙞𝙡...