Matahari bersinar sangat terang hari ini, cuaca memang selalu membuat keputusan yang berbeda dengan dirinya. Kepergian saudarinya membuat dunia ini seakan terbelah.
Kim Jiwon walaupun kejam, ia hanya ingin kembali bersama keluarganya. Namun, appa menghancurkan semuanya. Gadis itu berdiri di depan abu Kim Jiwon ditemani dengan sahabat sejatinya.
Jungkook hanya berusaha tegar menghadapi kejadian yang lalu, baru pertama kali ia merasakan sakit yang dalam. Pemakaman gadis itu hanya dihadiri oleh beberapa orang saja, termasuk ibunya.
Sowon yang melihat putrinya di tempat itu hanya bisa menangis di dampingi oleh Nyonya Jeon. Mereka semua berduka kecuali satu orang gila yang membunuh putrinya sendiri.
"Dia anakku! Kenapa kau harus menderita?! Dasar kau bajingan Kim Seokjin!" Pekiknya. Wanita itu harus berakhir dengan pria yang membunuh putrinya, itu sangat gila.
Sohyun yang melihat ibunya hanya bisa tersenyum dan memeluknya. Pada akhirnya Nyonya Jeon meninggalkan mereka berdua.
"Eomma, Jiwon-a sudah memaafkanmu. Kami sudah berbicara dan saling membantu, dia adalah gadis yang baik eomma." Ucapnya mencoba menenangkan ibunya. Siapa yang tidak sedih saat mengetahui anaknya terbunuh?
Sowon mencoba menghentikan isakannya, wanita itu memeluk anak satu-satunya yang ia punya.
"Ayahmu adalah orang yang hebat, baik, dan juga pantang menyerah mendapatkan diriku. Perjodohan yang kudapatkan membuat semuanya kacau. Cintaku padanya sampai detik ini masih ada Sohyun-a. Min Sohyun adalah namamu."
"Min Sohyun? Appa bermarga Min?"
Sang ibu mengangguk mantap. Sohyun ingin mengetahui lebih dalam mengenai ayahnya itu.
"Ayahmu bernama Min Yonggi, penampilannya dingin namun hatinya sangat lembut. Dia benar-benar mengambil hatiku, aku tidak pernah menyesal melahirkan kedua anakku, tapi perlakuan Seokjin pada kalian membuatku takut. Yonggi terbunuh saat mengantarkanku menuju rumah sakit untuk melahirkanmu. Eomma menitipkanmu pada saudariku lalu mengambilmu kembali sebagai anak dari Kim Seokjin."
"Bagaimana bisa eomma? Kenapa kau baru memberitahuku?"
Wanita itu tidak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Sohyun, ia hanya tertunduk meminta ampun atas apa yang telah dilakukannya.
"Mianhae Sohyun-a, eomma membuatmu menderita seperti sekarang. Mianhae!" Ucap sang ibu membuat Sohyun mengasihani kehidupannya yang malang.
.
.
Taehyung sedaritadi mengikuti Sohyun dari belakang untuk memastikan gadisnya sampai di rumah dengan selamat. Walaupun ia harus menjauh namun hatinya berkata sebaliknya. Waktu yang mereka habiskan bersama sangatlah berharga, Taehyung pun mengakuinya.Sohyun yang merasa diikuti menyadari kehadiran kekasihnya jauh di belakangnya, namun ia enggan menoleh karena itu akan membahayakan dirinya. Cinta mereka tidak bisa tersampaikan dengan baik setelah semua rahasia terbongkar dan menyakiti semua pihak.
Sohyun berhenti di sebuah taman yang sepi, tempat dimana mereka berempat bertemu. Jungkook, Jiwon, Taehyung, dan dirinya sendiri. Gadis itu mengenangkan semua hal yang indah hari ini.
Taehyung yang melihat dari jauh hanya bisa diam. Merelakan gadisnya tersakiti, memang itu hal yang sulit namun ia sudah menjanjikan itu semua demi Sohyun.
Sohyun tidak bisa hanya diam begitu saja, akhirnya ia puruskan untuk berbalik mengejar Taehyung yang kini bergerak pergi dari tempatnya.
Sohyun berhasil menggapai tangannya, Taehyung yang merasakan hal itu segera menghempaskan tangan sang gadis dengan kasar. Tatapannya berubah dingin dan tidak berperasaan. Berbeda dengan tatapan Taehyung yang bisa memikat hati Sohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SECRET √
Fanfiction[COMPLETED] "Kau gila" "Aku gila karena dirimu ahjussi!" "Berhenti mengikutiku" "Tidak akan pernah!" "Mianhae ahjussi!"