#2

28 10 4
                                    

Aku pun terbangun dari mimpiku dan yang tidak pernah bisa kulupakan adalah matanya yg terang berwarna ungu sangat mirip dengan lukisan yg ada dibuku, bahkan aku masih belum mengerti kenapa ia berkata suatu hari kita akan bertemu mimpi ini benar-benar aneh sebaiknya aku merahasiakan semua ini.

Saat pagi seperti biasa aku pergi sekolah naik sepeda, namun karena mimpi tadi malam aku jadi semakin penasaran dan ingin pergi kehutan kesunyian sebenarnya siapa orang yang ada dalam mimpiku kenapa wajahnya mirip sekali dengan lukisan yang ada dibuku yg kubaca.

Pikiranku tidak tenang dan terus dihantui oleh rasa penasaran baiklah aku harus berani dan mencari tau apa yang sebenarnya terdapat pada hutan kesunyiaan sehingga ayah dan ibu melarang kami pergi kesana.

Aku berencana pergi kesana setelah pulang sekolah, aku sampai disekolah  sepeda kuletakkan diparkiran dan segera menuju kelas aku berharap hari ini pulang cepat agar bisa segera pergi kehutan kesunyian.

Beberapa jam kemudian hah astaga sudah waktunya pulang kenapa bel belum berbunyi ini menyebalkan dan ternyata guru mengatakan bahwa untuk hari ini ada jam pelajaran tambahan dan pulang sore.

Apa yang harus kulakukan sempatkah aku datang kehutan kesunyian letaknya lumayan jauh menurut cerita yang kudengar.Bel berbunyi aku segera bergegas pulang aku membatalkan rencanaku karena teringat ayah dan ibu ingin pergi untuk melaksanakan tradisi.

Aku tidak sempat pamit karena mereka berangkat tadi siang, lebih baik aku pulang kasihan ohjina sendirian dirumah.zras..hujan malam hari ini deras sekali dan Himawari juga sudah tertidur namun aku merasa ada yang janggal kenapa disaat hujan seperti ini cahaya bulan justru bersinar terang.

Ketika aku berhenti memandangi langit aku melihat ada seseorang yang duduk kehujanan dan memandangi diriku aku tidak begitu jelas melihatnya karena berada dikamar atas.

"hey kenapa kamu hujan-hujan" dia tidak menjawab ku akhirnya aku turun keteras depan rumah dan membawa payung lalu mendekati orang itu.

Tidak mungkin apa aku hanya mimpi tapi dia mirip sekali aku tidak mungkin lupa."apa yang kamu lakukan disini kamu bisa sakit jika hujan-hujan dimalam hari" dia menjawab "kamu memang baik hanabi"ucapnya sambil tersenyum.

Bagaimana dia bisa tau namaku, dia berkata "akhirnya aku bisa bertemu denganmu"ucapnya "apa maksudmu aku tidak mengerti,lebih baik kita berteduh terlebih dahulu karena hujan semakin deras"ucapku.

Kami akhirnya berteduh diteras "sebenarnya kamu siapa kenapa bisa tau namaku" "kamu akan mengetahui jika waktunya telah tiba"dia tiba-tiba menghilang.

Keesokan harinya sebuah cahaya silau yang masuk melalui jendela kaca menandakan pagi aku segera bergegas mandi dan menjalani hariku seperti biasa.

selesai sarapan aku berangkat sekolah dan mengayuh pedal sepeda sampai disekolah aku menuju kelas tidak lama kemudian guru yang mengajar masuk ke kelas namun pandanganku teralih kepada seseorang yang sepertinya aku pernah melihatnya.

"selamat pagi murid-murid sebelum pelajaran dimulai hari ini ibu akan memperkenalkan kalian murid baru,silahkan perkenalkan dirimu" "hai semua namaku Junghwan senang bertemu dengan kalian" "baiklah Junghwan silahkan duduk".

Dia duduk di sampingku dan entah kenapa aku merasa sedikit aneh dengannya.Bel istirahat berbunyi aku menuju kantin bersama temanku Riu dia memiliki sifat yang baik dan perduli terhadap teman.

Kami duduk dan memilih menu untuk makan siang "Hyunsuna kamu ingin pesan apa hari ini" "aku akan memesan karebonara" "baiklah kami pesan dua porsi karebonara" sambil menunggu makanan datang kami saling berbincang.

"Hyunsuna bagaimana menurutmu tentang murid baru yang bernama junghwan?" "entahlah menurutku dia sedikit aneh"jawabku

The Legend of The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang