#3 : Menerima apa yang ada didepan mata

12 2 0
                                    

maaf temanteman telat mengupload part ini karena lagi sibuk UTS, tapi diusahakan untuk upload setiap 1 minggu 2 kali, happy reading jangan lupa vote yaa

Menerima adalah pilihan terbaik daripada memaka mencintai orang yang tidak pantas untuk dicintai. Satu bulan berlalu setelah lost contact dengan Adam karena Asrama. Harini hari kedua setelah keluar tiba-tiba adam muncul di list chat gue, seketika gue ingat dia yang udah sebulan gue gak nge chat. Tiba-tiba dalam fikiran gue terbesit "ini orang tetap masi bertahan walau udah di gantung satu bulan ya, baik banget, sepertinya ini saatnya gue untuk menerima dia sebagai orang baru dan melupakan apa yang gak bisa gue miliki". Gue balas chatnya adam

"haii"

"eh Adam, apa kabar lu?"

"baikk banget, gimana sebulan asramanya? Ada pengalaman apa aja?"

"ya begitulah, mencoba menjadi lebih baik pastinya"

"gimana? Masih jomblo? Atau udah balikan sama yang lama?"

"apaan si dam, pembahasan lo itu itu aja, malesin ah"

"lah kan gue masih digantung, ya gue tetap berjuang dong"

"gak mau bahas itu"

"jadi bahas apan? Masa depan?"

"bodo"

"ngambekan ya anaknya"

"biar"

"rania, lo dimana?

"di luar"

"luar mana"

"luar pokoknya dam"

"ketemuan yuk"

"gak ah gue belum siap"

"okedeh"

Chat berlanjut terus sampai makin hari gue makin dekat dengan dia. Tapi gue gak akan bisa jadian dengan orang yang gak pernah gue jumpain sebelumnya, gue gak mau kalo ekspektasi dia ga sesuai realita. Karena gue sadar kalau gue gak secantik cewe-cewe diluar sana. Dari gue liat Adam ini orang yang tetap sabar nungguin gue walau udah gue kasarin, gue tinggalin, gue block. Ingin rasanya bertemu langsung tapi nyali gue masih ciut, gue takut dia pergi setelah melihat gue, gue takut dia gak bisa menerima gue apa adanya.

Bertahan atau pergi?Where stories live. Discover now