𝙘𝙝𝙖𝙥𝙩𝙚𝙧/04

201 23 2
                                    

Rose menduduki bokong disalah satu kursi yang ada dicafe tempat dirinya meminum segelas kopi hangat. Wanita itu meminumnya dengan santainya. Ia harus menghangatkan hatinya kali ini.

Sekarang tidak ada gunanya untuk menyesalin semuanya. Ini sudah takdir, rose hanya bisa menjalaninya saja. Memang benar hidup tidak pernah adil. Tapi, ini adalah takdir! Mau tidak mau ia harus menjalaninya. Mungkin ini adalah jalan yang terbaik untuknya.

Terkadang Rose sedikit sedih! Kenapa tuhan begitu tidak adil dengannya. Apakah dirinya melakukan hal yang salah sehingga tuhan menghukumnya seperti ini. Bukan kah ia selalu baik kepada siapapun, ia juga tidak memiliki musuh didalam hidupnya.

Sepertinya ia mencintai orang yang salah. Cinta pertama sangat buruk, kenapa ia bisa begitu percaya dengan jaehyun. Apakah ia terlalu mencintainya?

Jika membunuh seseorang bukanlah dosa. Mungkin sekarang ia sudah membunuh Jaehyun dan sahabatnya itu. Ia tau ini bukan kesalahan mereka berdua, yang salah disini hanya dirinya. Kenapa ia terlalu bodoh untuk mempercayai dua manusia yang sangat brengsek itu!

Ia selalu berpikir untuk tidak melakukan apapun kepada jaehyun dan Chaeyoun. Ok, sekarang tidak apa-apa mereka memiliki hubungan. Bukankah Rose sudah mengakhiri semuanya. Mungkin saja dia dan Jaehyun tidak berjodoh. Rose yakin kepada Tuhan, pasti Tuhan akan mengirimkan seseorang yang lebih baik dari pada jaehyun. Seseorang yang tulus mencintainya.

***

Rose sudah meminum setengah dari gelas kecil kopi. Ia hanya memandang kearah luar dari kaca cafe. Sekarang ia berharap ada seseorang yang bisa menghiburnya sekarang. Hanya Jungkook yang mampu melakukan itu. Tapi sekarang Jungkook tidak berada di Korea. Ada urusan keluarga kenapa ia harus pergi ke Landon.

"Hai apakah aku bisa duduk disini. Semua meja di cafe ini sudah penuh kecuali meja yang sedang kau tempati. Dan juga kau duduk sendirian" jelas seorang yeoja yang sedang membawa beberapa cangkir kopi ditangannya.

Rose melihat yeoja itu. Kenapa yeoja itu sangat panjang lebar menjelaskan, ia bisa saja duduk tampa harus meminta izin kepadanya. Huh sangat merepotkan.

"Silahkan" balas Rose, ia memberikan senyuman kepada yeoja itu. Mendengar itu pun yeoja itu langsung duduk dihadapan Rose.

"Siapa namamu" tanya yeoja yang sedang meminum kopi dingin.

"Roseanne Park. Kau bisa memanggilku dengan Rose" balas Rose, tidak luput dari senyuman khasnya sekarang.

"Ahhh iya" balasnya. Yeoja itu melanjutkan acara meneguk kopi.

"Kau sedikit?" Tanya Rose.

"Eoh?" Balasnya yang bingung, maksud apa yang rose tanyakan kepadanya.

"Ah. Maksud ku namamu siapa" rose menggaruk kepalanya, ia sedikit canggung dengan yeoja yang ada didepannya. Apakah pertanyaan dirinya tidak jelas!

"Ah nama ku Kim yeri. Kau bisa memanggilku dengan yeri saja" balasnya.

"Ahh. Baiklah." Balas Rose. Ia meminum kopi yang ada didekat ponselnya itu.

"Kau sekarang bekerja dimana? Atau kau sedang bersekolah?" Tanya Yeri kepada Rose.

"Aku tidak bekerja, dan aku tidak sekolah. Aku sudah lulus dari sekolah ku" balas Rose. "Aku sekarang sedang berkuliah" lanjutnya.

"Ahh. Aku mengerti, kau sekarang kuliah dimana? Mengambil jurusan apa?" Tanyanya lagi.

"Aku berkuliah disalah satu universitas di Seoul. Aku mengambil jurusan kedokteran" balas Rose.

"Wahhhhh keren sekali. Kau sepertinya sangat pintar, aku kagum dengan mu" puji Yeri.

Mendengar itu Rose hanya tersenyum. "Biasa saja" balas Rose, ia tidak melihat yeri ia sekarang melihat kearah luar cafe. "Oh iya Yeri. Sekarang kau sedang sekolah apa kuliah?" Tanya rose kepada Yeri.

"Aku kuliah seperti mu" balasnya.

"Benarkah? Kau kuliah dimana?"

"Sama seperti mu"

"Bentarkah. Aku tidak pernah melihat mu"

"Ya. Seperti kau anak baru di kampus"

"Benar. Aku baru pindah dari Australia"

"Ha yang benar saja. Sepertinya keluarga mu sangat kaya" ujar Yeri.

"Ga juga sih" balasnya lalu tersenyum mania. Yeri yang melihat itu sangat kagum dengannya, bagaimana ada seseorang yang sangat manis seperti ini?

Sementara Rose dan Yeri sedang asiknya berbincang-bincang. Ada Seseorang yang sedang memperhatikan mereka berdua. Tentu saja Rose melihatnya, ia menyadarinya saat tidak sengaja ia melihat kearah Yeri.

Rose mengenal Orang itu. Dia seorang namja yang sedang duduk sendirian, tidak dengan siapapun. Sungguh melihat namja itu membuat moodnya jadi hilang.

Namja itu menghampiri Rose dan Yeri. Sungguh sangat malas jika harus menemui namja itu saat ini. Entahlah kenapa saat melihat namja itu membuatnya sangat hancur sekarang.

"Yeri aku akan pulang sekarang" ucap Rose, karena namja yang tidak ia inginkan berada dihadapannya sekarang ada di hadapannya.

"Kenapa cepat sekali" cegah Yeri.

"Tidak apa-apa. Ini sudah sore, sebaiknya aku pulang dulu. Dan sebaiknya kau pulang juga" saat rose ingin pergi beranjak keluar. Namja itu menahan tangan.

"Lepaskan" ucap Rose. Yang mencoba memberontak tangannya.

"JUNG JAEHYUN. TOLONG LEPASKAN" ucapnya sedikit menaikkan nada bicaranya. Yeri yang mendengar sudah terkejut. Bagaimana ia bisa mengenal jaehyun.

"Dengarkan aku" ucap jaehyun yang masih memegang tangan Rose. Yeri yang masih disana memilih rasa penasaran, banyak sekali pertanyaan yang sedang menghantui kepalanya. "Aku akan menjelaskannya" lanjutnya.

"Tidak ada yang perlu dijelaskan" balas Rose. Lalu ia menghempaskan tangan jaehyun yang memegang tangannya tadi. Lalu ia langsung meninggalkan jaehyun dan Yeri di cafe itu.

Jaehyun tidak tinggal diam, ia mengikuti Rose dari belakang. Rose menyadari jika jaehyun mengikutinya pun mempercepat berjalannya. Sekarang Rose tidak ingin emosi. Ini keterlaluan.

"Rose dengarkan aku. Ku mohon dengarkan aku, aku sungguh tidak ingin berpisah darimu" jaehyun masih mengikuti Rose. Sekarang mereka sedang berada dijalan yang sepi.

Tidak ada satu orang yang sedang berjalan disini. Mungkin hanya Rose dan Jaehyun saja.

"Yakk Roseanne jalan seperti menghindar dari ku. Aku sungguh menyesal, aku akan menjelaskannya" kali ini jaehyun berhasil berada dibelakang rose, lumanyan dekat. Tanpa aba-aba jaehyun menarik tangan rose lalu memojokkan Rose dibangun yang dekat dengan jalan. Sebenarnya bukan memojokkan tapi mendudukkan Rose.

"Ya apa yang kau lakukan" ucap Rose yang ketakutan, karena Jaehyun sekarang berada diatasnya. "Duduklah" balas jaehyun.

"Jaehyun!! Jagan pernah kau menemui ku atau pun menyentuh ku. Dan apa ini" ucap Rose. Seolah-olah jaehyun sekarang dengan melakukan yang jahat terhadapnya.

"Kenapa tidak boleh" tanya jaehyun Sangat santainya. Apakah ia tidak mengingat kejadian kemarin. Karena ia rose hampir saja ingin mengakhiri hidupnya.

"Kauuu... Sungguh Ket...." Ucap Rose terpotong karena Jaehyun sekarang sedang menempelkan bibirnya. Beberapa saat Rose hanya terdiam. Kemudian ia sadar, akhirnya ia mendorong tubuh jaehyun untuk tidak mendekat darinya.

Rose segara berdiri, ia langsung beranjak meninggalkan jaehyun. Belum ia melangkahkan kakinya jaehyun sudah memeluknya dari belakang. "Aku merindukan mu" ucapnya tepatnya ditelinga gadis yang bermarga Park itu.

Aku juga merindukan mu Jung Jaehyun>ucap batin Rose.

Jaehyun membalikan tubuh rose jadi menghadap ke jaehyun. Ia langsung memeluk rose, bahkan ia memeluknya sangat erat.

Pelukan ini sungguh Rose merindukan pelukkan ini. Sudah sangat lama rasanya ia tidak dipeluk oleh jaehyun, terakhir kali jaehyun memeluknya saat di bandara, saat rose ingin pergi ke Australia.

Rose melepaskan pelukan jaehyun. " Sudah cukup" ucapnya lalu melambai-lambaikan tangannya dipinggir jalan, ia memanggil taxsi lalu masuk kedalam.

Sedangkan jaehyun hanya menatap kepergian rose.












#see you

𝐧𝐨𝐭 𝐟𝐨𝐫 𝐦𝐞❛❛ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang