dua kupu-kupu

6 2 0
                                    

Suasana sudah diluar akal sehatku, seakan hari itu adalah hari paling kacau yang pernah ku alami dalam hidupku.

Sandra terus menarikku melangkah perlahan melewati satu persatu anak tangga.

" Percayalah pada dirimu sendiri, jangan biarkan situasi seperti ini mengalahkan semangatmu. Kau harus segera menemukan mereka bukan?" Ujar Sandra.

Sinar matanya pun menghangatkan perasaanku yang sudah hancur berantakan, sisa-sisa kepercayaan dan harapanku pun mulai perlahan terbangun, aku pun sekali lagi bangkit dan ikut berjuang bersama Sandra dan Tante Casa.

Pintu kamarku pun sudah terlihat, Sandra bergegas berlari menuju pintu berwarna coklat yang lumayan besar itu.

"Ayo diba, cepat kamu masuk" seru Sandra.

Aku pun melangkahkan kaki dengan cepat masuk kedalam kamar, namun sepertinya Sandra terlihat melakukan sesuatu di luar sembari menutup pintu.

"Hay San, ayo cepat kau masuk juga" ucapku.

Namun Sandra tak bergeming, dia tak mengatakan sepatah kata pun dari luar pintu, aku sedikit khawatir, karena pastinya akan sangat menakutkan jika aku harus sendirian dikamar dalam situasi yang di luar nalar.

Namun aneh, tiba-tiba suara gaduh dari luar menjadi hening, fikiranku pun seketika membayangkan hal-hal buruk yang bisa terjadi.

"San, kau masih di depan kan?" Tanyaku.

Seperti sebelumnya, sandra pun tak menjawab dan bahkan aku tak bisa merasakan keberadaanya.

"Tik...tik...tik..." Jam dindingku pun terus berputar, namun tak ada satu pun tanda-tanda jika Sandra akan masuk ke kamar.

"Tok...tok...tok..." Gema dari ketukan pintu sampai di telingaku, sontak aku menelan ludah tak berani membayangkan siapa yang ada di depan pintu, tentu saja aku berharap Sandra yang ada di baliknya, namun dalam hatiku terus khawatir jika ada sesosok makhluk mengerikan yang sudah menantiku.

"Tok...tok...tok..." Ketukan itu kembali berulang namun aku masih tetap duduk di atas kasurku.

"Tok..tok..tok..tok..tok.." sesuatu yang ada di balik pintu itu mungkin sudah marah dengan perlakuanku dan aku pun sudah tak nyaman dengan bunyi ketukan pintu yang terngiang" dipikiran.

Namun setelah ketukan itu terdengar berulang-ulang, akhirnya mungkin dia pergi karena suasana pun sudah mulai tenang kembali.
Aku pun penasaran, kata hatiku ingin sekali aku maju mendekat ke pintu dan melihat apa yang ada di baliknya.

Aku berada di ambang keraguan lagi, di satu sisi sandra menyuruhku untuk tetap di kamar namun di sisi lain aku khawatir dengannya dan ingin melihat apa yang sudah terjadi di luar kamar.

Akhirnya ku kumpulkan semua keberanianku dan mulai melangkah perlahan.
Entah kenapa setelah aku masuk kamar ini suasananya sangat tak nyaman, aku sangat khawatir dengan sandra dan ibunya, aku sudah tak tau lagi kemana orang tuaku, dan aku pun tak mau lagi kehilangan 2 teman berhargaku.

Setiap langkahku menuju pintu sangat berat, ada keraguan dan ketakutan di tiap pijakannya, bahkan aku sampai berfikir jika memang ada monster di balik pintunya, aku sudah siap jika harus dimakan.

Gelap dan sepi adalah sebuah kombinasi yang sangat mengerikan, setiap detiknya terasa bagai satu jam, dan itu yang sedang kurasakan saat sudah di dekat pintu.

Aku menghela nafas panjang dan menelan ludah untuk menguatkan diriku.
Perlahan tangan kecilku pun mendekat ke gagang pintu dengan gemetaran.
Aku sudah bersiap dengan segala konsekuensi yang harus ku terima karena membuka pintu kamarku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wingitan (Ramadhan Update Mungkin Agak Terlambat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang