DONNA FORTE #01

5 1 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen

- Happy Reading -

###

Malam hari yang biasanya orang orang sedang beristirahat, bersantai sambil menonton tv tetapi beda dengan keadaan rumah keluarga Syelendra. Selalu ada omongan keras membahana sampai satu rumah merasa takut namun jengah mendengarnya

"Fi aku matiin dulu ya teleponnya"

"Iya sayang, jangan lupa makan malam dan jangan tidur terlalu larut" ucap Rafi di sebrang telepon

"Hm, kamu juga" setelah berkata seperti itu Rena langsung mematikan sambungannya dan berjalan kearah pintu, dia sedikit membuka pintu kamarnya untuk mengintip keadaan rumahnya.

Seperti perkiraanya Mamah dan Papanya bertengkar lagi, ini sudah kesekian kalinya bertengkar tapi apa permasalahannya? Pikir Rena

"Kalo sudah tidak mampu mempertahankan hubungan ini lebih baik kita bercerai mas!" bentak Ires

Seketika mata Rena membulat ketika mendengar itu, dia ingin pergi kesana namun tertahan

"Baik, besok aku akan urus surat-suratnya." final Yudha dan langsung meninggalkan Ires diruang tengah sendirian

Rena berjalan mendekati mamahnya namun gerakannya terhenti saat seseorang mencegat tangannya

"Mau ngapain lo kesana, gak usahlah biarin aja dia sendiri." Rena menepis tangannya

"Gak guna lo jadi anak" setelah mengucapkan itu, Rena kembali berjalan kearah mamahnya

"Gak sopan, liat aja nanti" ucap seseorang itu yang ternyata adalah Abang Rena bernama Alska Syelendra

"Mah, mama baik-baik aja kan?" tanya Rena saat sudah sampai di depan mamahnya. Ires sedikit terkejut namun tak lama dia tersenyum

"Gakpapa sayang" Ires tersenyum getir

"Jangan tinggalin Rena mah" mohon Rena

"Mamah gak akan tinggalin kalian sayang"

"Sampai kapanpun?" Ires mengangguk menyetujuinya

"Mamah tidur dikamar Rena yuk, Rena mau sama Mamah" Ires tersenyum dan mengangguk

"Boleh, ayo." Ires dan Rena bangkit, hati Rena sakit melihat mamahnya seperti ini namun dia kuat dan menahan air matanya yang ingin keluar

"Semoga semuanya menjadi seperti dulu lagi, gue gak tega liat mamah yang terus nangis kaya gini. Papa juga yang selalu ngikutin ego nya, tapi kalo mereka cerai gue ikut siapa? gue sayang keduanya, ya tuhan kenapa jadi gini si keluarga gue" - batin Rena

***

Pagi hari yang cerah terlihat beberapa orang yang sedang makan di meja makan, semuanya diam tak bersuara hanya suara dentingan piring saja yang memenuhi ruangan tersebut

Rena bangkit dari duduknya
"Rena berangkat mah, pa, bang"

"Dianter pak Joko?" tanya papa nya

DONNA FORTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang