SATU

29 0 0
                                    

Aku percaya padanya!


  Suara burung berkicau, langit Yang cerah Menandakan cuaca Hari Ini Normal, Bisa dikatakan seperti itu

Yuri yang baru bangun itu mengucek matanya dan Memandang Suami tampannya Yang Masih tertidur  dengan nyenyak.
Sebelum beranjak Yuri mencium Pipi Daniel Yang menjadi suaminya,  Yang Telah ia Nikahi enam tahun yang lalu..

-----

"kau sudah bangun "? Tegur yuri Melihat Daniel yang berjalan ke arahnya Dengan Baju  Putiu polos dan celana tidur

"Tentu saja aku terbangun, Krna aku tak Melihat istri ku di samping ku"..
Daniel Mendaratkan dagunya di Bahu yuri yang sedang memasak

Yuri Sangat beruntung Mendapatkan pria baik seprrti  daniel yang mencintainya Dan Selalu menyayanginya, Pernikahannya juga Selalu baik-baik saja,  yuri Memandang ke arah Daniel Dengan Posisi yang masih sama

"apa hari ini suami ku bermalas-malasan lagi"..Yuri mencubit Hidung daniel dengan gemas

"memangnya Kenapa Kalau Suami mu bermalas-malasan dengan istrinya ".. Yuri menghela Nafasnya, Begitulah Daniel yang Setiap perkataannya Membuat Yuri melayang
Lima tahun pernikahan Mereka jalani. Namun mereka belum juga di karunia Momongan

Yuri Sempat berfikir  Jika Terjadi sesuatu pada dirinya,  Namun Dokter Mengatakan jika Semuanya baik-baik saja tidak ada yang perut ditakutkan baik Yuri Ataupun daniel..

"Aku siap-siap dulu, dan. Jangan lupa bekal untuk ku" sebelum pergi Daniel Mencium Pipi yuri sebentar

Sembari Menunggu Daniel selesai,  Yuri Mengambil jas Kantor Daniel yang sudah kotor dan ingin memasukkanya Ke keranjang cucian, Seperti biasa,  Yuri Selalu Megecek jas Suaminya Bukan krna sesuatu,  Tetapi lebih tepatnya Daniel Orang ceroboh, pernah  suatu Hari  Yuri ingin Mencuci  Pakaian daniel ternyata di saku jasnya ada Kunci mobil,Ponsel dan Dompetnya
Itu Membuat  yuri Harus mengecek Setiap jas kotor suaminya Agar Kejadian  itu tidak Terulang lagi

"..sapu tangan"? Yuri Memegang sapu Tangan yang ia dapatkan di saku jas daniel,  Setaunya Daniel. Tak Mempunyai sapu Tangan seperti ini..

Ceklek

Yuri Kembali meletakkan sapu tangan itu ke saku jas Suaminya, saat Melihat Daniel Yang baru saja keluar dari kamar mandi
Dengan Langkah yang Cepat Yuri mengambil jas itu dan Berlalu di hadapan daniel, Daniel. Menatap Heran Yuri Yang tidak  seperti biasa..

-----

Yuri meletakkan nasi di Piring daniel, Permasalahan tentang sapu tangan itu Sedikit ia lupakan, bisa saja  Daniel baru saja membeli sapu tangan yang baru,..

"Yuri,  Apa yang kau pikirkan "? Tanya daniel melihat perubahan istrinya Yang selalu termenung

"Aku tidak apa-apa,  Hari ini Aku akan Pergi belanja bersama mira, kamu mengizinkan "? Daniel mengangguk  dan Kembali melanjutkan makanannya
Yuri tersenyum,  ia berharap apa yang di pikirkannya sangat salah,  Mana Mungkin Dengan cepat ia menyimpulkan jika suaminya itu berselingkuh  darinya, Padahal Menurutnya daniel adalah pria yang setia dan Humoris

Hari ini cuaca Lumayan panas tidak seperti biasa,  Yuri Mengikat rambutnya dan Memakai sedikit pelembab bibir Agar Bibirnya tidak kering, hari Ini yuri dan mirae Akan berbelanja Bulanan..
Bukan krna alasan,  jarak rumah dan mirae berdekatan, Dan Mereka tetanggan itulah mengapa mereka begitu  Dekat,  Mirae Seperti dirinya Yang Mempunyai suami bernama Marcel, Mereka telah di anugerahi satu putri yang cantik bernama celline, Usianya Menginjak empat. Tahun

---

Mereka  telah tiba di supermarket, Yuri Mendorong troli dan memasukkan beberapa barang yang akan ia beli tak lupa juga membeli snack,  setelah belanjannya selesai,  yuri menunggu mirae Yang masih Memilih  Barang yang akan mirae beli

"Rae, kok aku jadi takut  kalau aku nggak akan hamil"..Yuri mengigit bibir bawahnya,  Ia begitu cemas  Jika Ia tak bisa Mempunyai keturunan,  Yang lebih ia takutkan Adalah daniel yang berpaling darinya

"Ri, Nggak Perlu khawatir gitu, Nanti juga Kamu di kasih  "..Mirae Menenangkan Yuri yang cemas,

"tapi kapan rae? Aku Takut Jika daniel berpaling dari ku"..Mirae Terkekeh, Sahabatnya itu memang memiliki pikiran  yang lucu

"tidak akan.. Kecuali Dia tidak tampan lagi"..canda Mirae
Yuni mengeram kesal kepada mirae yang Selalu  bercanda di waktu yang serius..

Yuri Telah  tiba di rumah,  Ia Mengeluarkan semua belanjaanya dan membersihkannya Kemudian di masukkannya Kedalam kulkas,  Wajar saja Jika yuri Pembersih, Krna Dia adalah dokter.

Setelah selesai kegiatan dapurnya, Yuri menstater mobilnya menuju  rumah sakit Tempat ia kerja

----

Yuri memasuki Ruangannya, dan Melalukan pengecekan Kepada Pasien yang mendatanginya ada yang konsultasi dan Berobat..,Yuri terkenal Sebagai dokter  yang ramah Dan humble, para Dokter maupun Perawat sudah mengetahui jika Dokte yuri memiliki suami yang tampan, Dan Mencintai yuri.

"Apa yang anda rasakan  selama ini"? Tanya yuri menjalankan Tugasnya, namun matanya Tetap menulis Beberapa resep untuk pasien lainnya

"Jantung saya Berdebar di setiap Melihat kamu"..yuri melepaskan kacamata Kerjanya  dan memandang pria Yang berada di hadapannya dengan senyum manis,  Siapa lagi kalau bukan suaminya

"Daniel!!, Apa yang kamu lakukan "?

"melihat istri ku" Ujar daniel,  Yuri Menahan tawanya mendengar Lelucon Daniel Yang mampu mengubah moodnya,

"istriku pasti sangat lelah"..Daniel berjalan mendekatI yuri dan Memijit bahu yuri,

"Hentikan niel, Kau juga pasti lelah"..Daniel mengeleng,  Walaupun sebenarnya daniel juga lelah harus Mengurus perusahaan yang begitu besar, Mengurus perusahaan Dengan sendirinya  setelah orang tuanya meninggal

Yuri Menikamti setiap Pijitan daniel, akhir-akhir ini Yuri harus lembur  Untuk menangani  pasiennya, Hampir saja ia Mengabaikan Suaminya yang sedang menunggunya..

"Apa Kau sudah makan"?

"Belum, " kata yuri

"aku Akan memesan makanan "..Daniel Mengeluarkan ponsel pintarnya dan Mengetik Sesuatu.

"Aku beruntung Memiliki mu"
Yuri Mengenggam Tangan Daniel yang besar, daniel Juga tidak Pernah membahas Soal anak kepada yuri itu membuatnya merasa bersalah krna belum bisa memberikan daniel keturunan..

"maafkan aku" Lirih Yuri dengan nada senduh,  Daniel Mengangkat Dagu yuri Agar bisa Melihat wajah Istrinya yang Sedang menunduk

"Ada apa"?

"Aku belum bisa memberikan mu keturunan "..Dengan bahu yang Bergetar daniel Memeluk yuri Dengan erat
Daniel menyeka air mata yuri,  Daniel menatap lekat mata Yuri yang sembab

"Aku Tak terlalu memikirkan hal itu, Tuhan akan memberikannya di waktu yang tepat" .ucap daniel bijak, Menyemangati yuri jika semuanya akan baik-baik saja..

"Aku hanya takut jika kau berpaling dari ku" yuri Memeluk Daniel.
Daniel enggan menjawab Lagi ucapan yuri,  Ia Memeluk Istrinya yang Sedang menangis..


A BetrayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang