Semesta hadirkan dia yang kuat dan mau bertahan di retakan yang hampir hancur ini.
Semesta terlalu sayang padanya. makanya dia di kasih ujiannya lebih berat.
Sebenarnya, bukan tentang ujiannya yang berat. Ini tentang bagaimana dia yang terlalu kuat.
Terlalu kuat untuk seorang anak yang selalu mengalah sama dunia.
Sesekali dia pun harus egois.
Sesekali juga dia harus memikirkan dirinya sendiri
Dan sesekali juga dia harus memerhatikan setiap langkah yang di ambil.Terkadang dia terlalu naif menjadi manusia.
Dia selalu berusaha baik-baik saja, padahal rapuh.
Dia bukan robot yang selalu tunduk sama majikannya.
Dia juga bukan Tuhan yang bisa menggambarkan takdir.
Dia hanya manusia.
Manusia biasa yang menjalani hidup dengan biasa.
Manusia biasa yang bisa lelah dan hancur.Makanya, sebelum dia benar-benar berhenti dan hancur, dia harus bisa menjadi egois.
Dia harus memikirkan dirinya dahulu.
Sebelum semuanya terlambat.
Selagi jantung masih berdetak, dia masih punya waktu untuk menata semuanya.
Menata ulang kehidupannya yang di jungkir balikkan dunia.
Jangan terlalu fokus sama apa yang hilang.
Jalani saja hari ini, dan hidup sebaik-baiknya."Bukannya aku malas mencari. Hanya saja, aku butuh seseorang yang rela berbagi bahu dan telinganya untuk sekedar bersandar dan mendengarkan bagaimana aku bercerita tentang dunia. Dan bagaimana aku bisa bertahan di retakan yang hampir hancur ini"
-Alissa faresta
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGAN
Teen Fiction"Seseorang akan terlihat lebih indah jika sinarnya telah meredup″ (Follow sebelum membaca)