2

53 11 7
                                    

Setelah kejadian di kantin tadi Pak Budi memberikan hukuman kepada mereka berupa membersihkan lapangan. Matahari cukup terik ditambah lagi kondisi lapangan yang banyak daun kering berserakan. Baru saja 5 menit mereka membersihkan, belum totalitas hanya bagian kiri lapangan saja yang mereka bersihkan. Lalu mereka memilih duduk di bawah pohon rindang.

"Cape anjr si Budi kurang ajar banget", Nada mengibas ngibaskan tangan nya karena gerah. Bel istirahat belum berbunyi, sepertinya masih 1 jam lagi. "Telinga gua hampir letoy anjir gara gara si Budi bangke", ucap Davina sambil memegang telinganya takut ada bagian yang hilang. Noura dan Aldino bergabung sambil meletakkan plastik yang berisi air mineral dingin yang tadi dia beli di kantin. Langsung saja mereka berebut air mineral, padahal jumlah air mineralnya tepat 7.

Selang beberapa menit Noura yang sedang asik bermain handphone tiba tiba terbelalak karena sebuah berita lama. "Gaes lihat nih", seru Noura sambil menyodorkan handphone nya ke yang lain. Disitu tertulis.

Ruang Bawah Tanah
SMA Galaksi 1

Baru baru ini terdapat seorang siswa yang histeris karena mel-

Belum selesai terbaca layar handphone Noura mati akibat kehabisan daya. "Gua belum selesai baca", runtuk Zevan sembari menyeruput lagi minumannya.
"Gue juga belum baca, cuma baca judulnya", Noura menyengir karena merasa bodoh juga kenapa dia tidak membacanya terlebih dahulu baru disodorkan ke teman temannya.

"Gue mah emang tau ada ruang bawah tanah disini, gue diceritain temen gue alumni sini", jelas Topan.

"Tapi gue ga tau letaknya dimana, kaga ada yang tau", lanjutnya.

Davina hanya menganguk angguk tanda paham. "Tapi hoax bukan tuh?", tanya Chandra karena berita seperti itu kadang hanya hoax untuk mencari sensasi saja. "Hanya Tuhan yang tau kebenarannya", jawab Topan. Aldino yang dari tadi hanya menyimak tiba tiba "Baginda Budi kembali gaes", ucapnya enteng sambil berdiri diikuti yang lainnya.

"Kalian malah duduk duduk santai gini! Masuk kelas sekarang!", gertak Budi sambil menunjuk ke arah gedung kelas. "Elah Pak mending disini aja Pak, dikelas sama aja duduk duduk", ucap Davina sambil meremas kemasan air mineral yang sudah habis.

"Kalian semua bapak tambahin hukuman kalian, lari keliling lapangan 10x sekarang!"

Disambut decakan dari Topan dan Aldino. Akhirnya mereka mengikuti instruksi Pak Budi. Baru setengah lapangan terlihat Pak Budi yang sudah kembali menuju ruang guru. Topan yang berlari paling depan berhenti mendadak.

"Aduh", ringis Noura terpentok bahu Topan. "Kalo berhenti bilang bilang dong pan, jidat gue penyok nih", Noura mengusap usap dahinya walaupun tak terlalu keras tapi entahlah.

"Ya maaf, ngadem aja yok. Gue tau tempat yang paling adem di sekolah ini", Topan menyerigai, jika sudah seperti itu pasti ada sesuatu yang tak masuk akal lagi.

♧♧♧

"Sttt diem jangan berisik", ucap Aldino yang berjalan jongkok dibelakang Topan. Ya mereka sekarang sedang mengendap endap memasuki perpustakaan tapi bukan perpustakaan sekolah yang umum di kunjungi para murid, mereka memasuki ruang perpustakaan khusus untuk guru guru. Ruangan disana ber AC dan lebih tertutup juga ada TV nya. Entah kenapa sekolah curang membangun ruang seperti itu hanya untuk guru guru. Curang itu namanya.

TERSESAT (reborn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang