Davina berjalan memasuki gerbang sekolah sembari bersenandung, langkahnya terhenti akibat seruan dari seseorang.
"Woy Dav!"
Davina berbalik dan melihat sahabatnya Noura berlari kecil kearahnya sesekali melempar senyum pada beberapa orang yang dilaluinya, lalu ikut berjalan beriringan dengan Davina.
"PR sejarah lo udah belum?", tanya Davina sesampai dikelas mereka. Tepatnya di IPS 2.2, keadaan kelas mereka pagi ini cukup sepi padahal 10 menit lagi bel masuk berbunyi, biasalah kelas mereka terkenal pembuat onar, guru guru juga sepertinya sangat malas mengajar dikelas itu.
"Ya belum lah, Noura kok ditanya", jawaban itu keluar bukan dari mulut Noura tetapi dari mulut Nada, teman sepergaulan Davina juga. Noura memutar bola matanya malas. "Emang lo udah?", sahut Noura dengan nada mengejek.
"Ya harusnya sih udah, tapi tadi malem gue diajakin mukbang sama nyokap gue, jadi ya gitu", jelas Nada unfaedah. Davina dan Noura sebenarnya jengah dengan sikap Nada yang terlihat berlebihan tetapi mereka menghargai Nada sebagai pacar sahabat mereka, Chandra.
Handphone ketiganya berbunyi, menunjukan notif grup mereka. Davina segera membuka handphone nya, dibelakang Davina ada Noura dan Nada yang ikut melihat isi handphone Davina.
CKT
Cah KampreTTopan :
Woy kantinChandra :
Otw, baru smpe gerbangDavina
Gua, nou, sm nada.
Lngsung ke tmpt tujuan.Topan :
Cepetan jn leletDavina
Cot.Davina menatap sekilas jam pada handphone nya. Pukul 06.56 artinya 4 menit lagi bel masuk berbunyi. Daripada dihukum karna tak mengerjakan PR lebih baik bolos sekalian, itulah pikir Davina. Davina memasukan handphone nya ke saku rok nya dan berjalan keluar kelas diikuti Noura dan Nada disampingnya.
Sesampai dikantin bertepatan bel masuk berbunyi, keadaan kantin sungguh sepi hanya ada dirinya juga teman - teman membolosnya. Davina berjalan menuju meja paling ujung yang sudah ditepati 4 temannya itu. Meja itu sudah menjadi hak milik Davina dan teman sepergaulannya. Itu karena ulah Chandra dan Zevan yang tak tau malu.
Flashback on
Istirahat pertama, kantin begitu ramai tak ada meja yang kosong semuanya sudah penuh, bahkan untuk berjalan saja perlu tenaga untuk berdesakan. Syukurlah Davina dan Noura sudah menempati salah satu meja disana yang cukup untuk mereka juga teman - teman mereka duduk. Setelah mereka berkumpul dan memesan masing masing makanannya, Zevan mencetuskan suatu ide tak masuk akal.
"Kalo penuh gini tiap hari repot banget cari meja kosong. Apa kita patungan beli meja ini ae?", Ide Zevan sungguh tak masuk akal tapi disahut antusias oleh Chandra. Maklum 2 sejoli itu otaknya belum di update jadinya ada sedikit ke error-an.
"Gua setuju, sangat amat setuju gua van!", seru Chandra nyaring sampai beberapa murid ikut menengok ke sumber suara. "Mana mana sini uang nya kumpulin ke gue", lanjut Chandra sambil memalak temannya yang lain.
"Lo mau bayar ke siapa bego", ucap Davina sambil melempar Chandra dengan sedotan minumannya.
"Anjir", seru Aldino karena terkena cipratan air dari sedotan Davina. Chandra yang sepenuhnya terkena sedotan Davina hanya menyengir tanpa beban. "Itu urusan gua gampang itu mah", sahut Zevan sembari mengeluarkan uang 50.000 dari saku nya. "Mana mana seikhlasnya minimal 50.000 ribu aja", lanjut Zevan sambil mengibas ngibaskan uangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TERSESAT (reborn)
Mystery / ThrillerKarena sebuah ketidak sengajaan dan sebuah rasa ingin tau yang besar, mereka terjebak dalam sebuah ruang bawah tanah. Ruang bawah tanah yang berisi lorong-lorong minim penerangan, juga mereka dihadapkan oleh sesuatu yang mengerikan. Darah dan ketaku...