1%

34 8 0
                                    

Selamat membaca^^

aku harap kalian suka..semoga hehe.

***

Di depan mading sekolah. Gadis berambut panjang pirang itu menghembuskan nafasnya kasar. Namanya Anala, Anala Winata.

"Sekelas lagi Nal?" Tanya gadis berambut panjang hitam di sebelahnya, sahabat Nala, namanya Salsa, Salsalia Juanda.

Jurusan mereka berbeda, Nala Mipa dan Salsa Ips. Mereka di pertemukan saat mereka sama-sama mengikuti ekskul Pmr.

Nala pendiam jika tidak dengan Salsa. Salsa tipikal orang yang cerewet, ceria, dan manis.

Anala menoleh pada sahabatnya itu dan lalu ia menganggukan kepalanya.

"Gila ya si Viona, dia nyogok berapa banyak sih sampe guru-guru ngikutin kemauan dia?" Cibir Salsa setelah memutar kedua bola matanya malas.

"Dia punya dendam apa si sama gue Sal?"

Anala menundukan kepalanya.

"Gue udah putus dari Atma, gue juga gak ngerebut lagi posisi rangking 2 nya, tapi...dia masih gangguin gue juga Sal"

"Udahlah gak usah di pikirin, dia iri sama lo Nala, karna lo lebih cantik dari pada dia"

"Apa perlu gue oplas jadi mak lampir biar dia gak gangguin gue lagi?"

"Astagfirullah Nala, gue gibeng juga yaa lo lama-lama"

Anala hanya cengengesan, perkataannya berhasil membuat Salsa kesal.

***

Anala baru saja hendak duduk di bangkunya, tapi Seorang gadis mencengkram lengannya kasar dan menariknya keluar dari kelasnya.

"Shh" Ringis Anala akibat cengkraman dari gadis itu, sebut saja namanya Viona, Viona Anindita.

Viona mendorong kasar tubuh Nala masuk ke dalam gudang, dan dia lalu menutup kencang pintu gudang tersebut. Sayangnya pintu itu berbalik menerpa jidatnya.

"Sial" Umpatnya.

Anala menahan gelak tawanya, wajahnya kembali datar saat Viona menatapnya tajam.

"Kenapa? Santai aja dong natapnya" Cicir Nala.

Viona tersenyum miring, dia lalu menyilangkan kedua tangannya di Dada.

"Harus berapa kali gue bilang? Lo gak akan bisa lepas dari gue!"

"Dih" Ucap Anala sembari menggeridikan kedua bahunya serta menatap jijik Viona.

"Gw gak suka sama lo" Ucap Viona sembari menujuk jidat milik Anala dengan jari telunjuknya.

"Lo tuh sok cantik, sok pinter, dan sok baik sama semua orang, gue benci sama lo Anala"

"Iri tanda gak mampu vi" ucap Anala tertawa kecil sembari menepuk pelan bahu kanan milik Viona.

Viona menatap tidak suka kepada Anala.

"Jangan geer dong jadi orang, siapa yang iri sama lo coba, smua orang juga udah pada tau kali, lo tuh sok cantik, sok pinter lagi, dan suka caper sama cowok-cowok di sekolah"

Anala menarik nafasnya dalam-dalam. Lalu menghembuskannya dengan tenang dan pelan.

"Cuman itu yang mau lo omongin?"

Anala tersenyum tipis.

"Lo buang-buang waktu aja tau gak" Sindir Anala dengan tegas lalu beranjak pergi.

Baru saja kakinya berada tepat di  pintu gudang. Langkahnya mendadak berhenti akibat perkataan Viona.

"Gw tau semua tentang keluarga lo"

MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang