Hari itu mendung, semendung matanya. Hari itu dingin, sedingin sifatnya. Terdengar suara rintik air hujan yang menjadi musik kala itu.
"Pak Saya turun disini ya"
Sebuah mobil angkot berhenti di depan apartemen mewah. Gadis itu beranjak keluar dari angkot tersebut. Setelah beberapa meter angkot meninggalkannya
"Bruk"
Entah apa yang menghantamnya saat itu. Seorang pengendara sepeda berhenti dari lajuannya. Menghampiri gadis berwajah lemas di depan apartemen."Kamu gapapa?"
Tidak ada jawaban.
"Mau saya bantu bereskan bukunya?"
Tidak ada jawaban lagi.
"Maafin aku ya"
Tak ada jawaban lagi dan lagi.
"Ah itu, mau aku berikan obat luka?"
"Gausah"
Gadis itu bangkit dari duduknya berjalan menuju toko kecil dan membeli perekat luka untuk dirinya. Ia duduk di emperan toko tersebut. Gadis itu meringis kesakitan, entahlah padahal hanya luka kecil di mata kaki, tapi ia merasa seperti kakinya hampir patah.
"Hei kamu maaf ya!" Sesosok gadis yang tadi menabraknya tiba-tiba datang menghampirinya.
"Kamu mau maafin saya?" Tanya gadis hangat tersebut.
Tidak ada jawaban darinya, bagi dirinya membuang-buang waktu untuk hal kecil saja akan percuma baginya.
"Jadi mau maafin gak? Tanya kembali gadis tersebut.
"Hei jawab!" Teriaknya seolah tak sabar.
Arabelle bangkit berdiri, berjalan cepat menuju apartemennya. Ya Arabelle, gadis yang tadi tertabrak oleh pengendara sepeda.
"Nanti kita ketemu lagi ya!" Teriak gadis itu memberitahu Arabelle.
"Ketemu di bab selanjutnya?"
Batin Arabelle dalam hati.
***Hi guys gimana cerita baru aku, bagus gak hehe..., kalau kalian penasaran jangan lupa follow ya..., eits... jangan lupa tambahin ke daftar bacaan ya.., satu lagi jangan lupa vote biar aku semangat bikin ceritanya hehehe.
.
.
Salam
AzkaNaf❄️
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG ARA
Teen Fiction"Demi apapun rela gw lakukan asalkan lo jadi IBF gw!" Tentang ia yang selalu kurindukan. Tentang sudut pandang yang dapat berubah. Gadis kecil yang mulai beranjak dewasa berusaha mencari jati dirinya. Terjebak dalam masa lalu,mungkin. Ia butuh rangk...