Chapter 40

603 45 4
                                    

.
.
.
.
.
Kadang semesta membuatmu jatuh bukan tuk mendengarkanmu mengeluh...

Hahahahahaha...

Semesta memang suka bercanda, bukan?



.
.
.
.
.
.
.
Dengan nafas sedikit terengah, hinata melambaikan tangannya. Berjalan dengan semangat ke arah penonton, "I Love You ...." teriaknya membahana. Melupakan imagenya yang selalu terkesan lembut dan anggun.

"waaaaaaaaa......!!!!!!!"

Tanpa para penonton sadari pernyataan cinta yang dia tujukan sebenarnya menyimpan pesan lain. Dan diantara mereka, naruto terdiam. Degub jantungnya berlomba dengan teriakan para penonton.

Hinata tersenyum melihatnya, berbalik dan kembali bersama yang lainnya. Sedangkan sakura, dia dengan berani berjalan ke arah sasuke.

Tampak para kolega dan investor YG yang datang sedikit terkejut. Seringai cantik terpatri di wajahnya, dan menundukkan tubuhnya. "Salam, kepada kalian pencetak uang YG." Tak terduga para kolega tertawa renyah, seakan itu adalah hal biasa.

"Tak kusangka kau mempunya mulut manis seperti CL.." Disambut tawa lainnya. Sasuke terdiam, matanya menajam memicing menatap sakura.

'Huh, setelah semua...aku mulai muak dengan perasaanku padamu..' batin sakura.

Berjalan menjauh, dengan api yang masih membakar tiap inci hatinya. Menyisakan hati yang telah menghitam, emeraldnya memandang dingin kedepan.

Tak terasa, kata kata karin menyisip diantara teriakan fansnya.

'Aku hamil...anak sasuke kun'

'hamil...'

'anak sasuke kun'

'sasuke kun'

"Sakura istirahatlah, dan ganti pakaianmu.. Setelah itu kita ke bandara" ucap salah satu staff. Sakura diam dan langsung meninggalkan staff itu tanpa bicara apapun. "Maafkan dia, mungkin lelah...terimakasih untuk hari ini" ucap ino segera.

Brakk....

Masuk ke ruang khusus artis, melepas semua aksesoris dan melempar sepatunya sembarangan.

Brak...gubrakk...

!!!

"sakura/jidat...!" tegur ino dan tenten bersamaan. Mendudukan diri di kursi rias, menghapus semua riasan dengan kasar. Melihat itu ino segera menghentikannya.

"kau gila, jika ingin merusak wajahmu hanya karna bajingan yang telah berulang kali menyakitimu...!"

Sakura melihat tangannya yang di hentikan ino. Membuang kasar kapas yang tadi ia gunakan membersihkan ralat amplas wajahnya. Menyandarkan tubuhnya sambil memejamkan mata.

"Kau tau, bukan hanya kau yang hancur di sini. Kami hancur melihatmu sedih, jika kau merusak aset mu hanya karna perasaan bodohmu yang tak menentu.. Jangan salahkan aku membunuh uchiha itu dengan tanganku sendiri.." ujar tenten sambil bersandar di pintu.

Ino menghela napas lelah, menarik kursi ke samping sakura. Duduk dan memandang kosong ke arah kaca besar dihadapnnya. "Kau tau jidat, ini semua palsu. Mereka tak tau siapa kita yang sebenarnya. Tapi setidaknya mereka benar benar mencintai sosok yang ada di cermin ini"

Menunduk sebentar, lalu tertawa hambar. "Kau tau, aku lebih bodoh darimu forehead. Dia tak pernah tersenyum tulus penipu tak peka dan aku mencintainya..ha..ha..ha"

Tenten melihatnya kembali menghela napas lelah, dan...

Brak....

Bruukkk....

CHANGESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang