"Duduk Emas"

11 1 0
                                    

Aku ingat, kala itu duduk di dipan kayu di ujung tanah tinggi.
Sendiri saja, hanya sendiri disitu.
Diam, lama ku diam.
Aku ingat, kala itu waktu sore.
Semua berwarna emas.
Pohon pohon rendah dan lebat dibelakangku melambaikan tangan kilau nya keangkasa yang jingga.
Bersorak rendah bersama desiran rumput luas di bawahnya.
Aku ingat, deru angin yang berbau sore yang cerah.
Aku pejamkan mata, merasakan semuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hamparan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang